1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
21 Maret 2024 16:45

Kisah Sergei Krikalev, jelajahi luar angkasa tapi tak bisa pulang ke Bumi karena tak punya ongkos

Sergei tak bisa pulang ke Bumi tak lain karena peristiwa perpecahan politik yang terjadi di Uni Soviet. Muhamad Ikhlas Alfaridzi

Brilio.net - Salah satu profesi yang tergolong berat dan menanggung banyak risiko adalah antariksawan. Pekerjaan mereka adalah meneliti, sampai terbang untuk menjelajahi luar angkasa.

Butuh biaya yang tidak sedikit untuk melakukannya. Selain itu, teknologi canggih pun sangat diperlukan agar keselamatan antariksawan terjamin.

BACA JUGA :
11 Potret ruang karaoke Helena Lim yang pakai sofa berteknologi canggih, menyatu dengan studio foto


Tapi apa jadinya jika seorang antariksawan tidak bisa pulang kembali ke Bumi? Meski terdengar seperti tak mungkin, tapi kejadian tersebut memang pernah terjadi di dunia nyata.

Kejadian antariksawan tak bisa pulang ke Bumi dialami oleh kosmonaut (sebutan antariksawan Rusia) asal Uni Soviet bernama Sergei Krikalev.

Uniknya, Krikalev tidak bisa balik ke Bumi bukan karena terkendala teknologi, tapi tidak punya ongkos. Peristiwa tak masuk akal dan terdengar lucu yang dialami Krikalev terjadi di saat negaranya Uni Soviet bubar pada 1991.

BACA JUGA :
Ada pintu kamuflase, 11 potret kamar tidur Fadil Jaidi ini lengkap dengan ruang gaming pribadi

Bagaimana kisah selengkapnya? Berikut brilio.net lansir dari laman berita rbth.com pada Kamis (21/3).

foto: Twitter/@hologramvin

Krikalev adalah seorang insinyur penerbangan yang dilatih dan disertifikasi oleh agen ruang angkasa Uni Soviet. Pada 18 Mei 1991, dia melakukan misi ke Stasiun Ruang Angkasa MIR sebagai bagian dari awak Mir EO-9.

Misi ini merupakan perjalanan kedua kalinya, ia dan pesawat luar angkasanya keluar orbit Bumi. Salah satu tugas misinya adalah melakukan beberapa perbaikan dan pembaruan berbagai peralatan di Stasiun Ruang Angkasa MIR.

Krikalev terbang ke luar angkasa dengan pesawat Soyuz bersama dua astronaut lain, Anatoly Artsebarsky dan Helen Sharman. Sesampainya di MIR, ketiganya melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan tugas yang diberikan saat di Bumi.

Hanya saja, di pertengahan masa perbaikan, Artsebarsky dan Sharman pulang terlebih dahulu.

foto: Twitter/@creepydotorg

Sementara Krikalev tetap berada di MIR untuk menyelesaikan tugas dan menunggu astronaut lain datang. Sayangnya, sebuah kejadian tak disangka-sangka menimpa Krikalev di penghujung misinya di bulan Oktober 1991. Rekan-rekannya tak pernah kembali menemaninya ke luar angkasa.

Ketika hendak pulang, ada kabar buruk di Bumi yang tak pernah diketahui pria 33 tahun itu selama menjalankan misi.

Ternyata diketahui, Uni Soviet sedang dilanda perpecahan politik. Sejak Agustus 1991, negara-negara satelit USSR mulai memisahkan diri. Gelombang reformasi mulai menggerogoti pemerintahan hingga di akhir Desember 1991, negara Uni Soviet dinyatakan bubar.

Bubarnya negara komunis itu membuat nasib Krikalev jadi terkatung-katung di Stasiun Luar Angkasa MIR. Saat meminta pulang ke Bumi, pemerintah Rusia justru menolak. Alasannya karena dunia astronomi bukan lagi prioritas utama negara yang telah berubah jadi federal tersebut.

Pemerintah Rusia lebih fokus pada perbaikan ekonomi ketimbang memulangkan seorang kosmonaut dengan biaya jutaan dolar. Selain itu, pemerintah Rusia mengatakan tidak punya uang untuk membawa Krikalev pulang ke Bumi.

Pasalnya, saat itu kondisi keuangan Rusia memang sedang kolaps. Bahkan, pemerintah negeri beruang merah itu sampai menjual berbagai peralatan ruang angkasa miliknya. Rusia menjual kursi roket Soyuz hingga Stasiun Ruang Angkasa MIR itu sendiri pada negara lain untuk menambah kas negara.

foto: Twitter/@MikeDoris

Austria membeli satu kursi roket Soyuz seharga US$7 juta. Jepang membeli satu kursi lainnya seharga US$12 juta. Rusia bahkan berencana menjual cepat Stasiun Ruang Angkasa MIR kendati sedang ada program yang masih berjalan, dan masih ada Krikalev disana.

Nasib Krikalev sebagai insinyur penerbangan untuk pulang masih mengambang. Sekalipun diperbolehkan pulang, tak ada negara yang bisa jadi tempat mendarat. Kazakhstan, negara satelit yang jadi lokasi peluncuran roket, sudah mengalami perubahan setelah Uni Soviet dibubarkan.

Kondisi tersebut membuat Krikalev terlantar di luar angkasa. Dia menjadi kosmonaut yang paling lama tinggal di MIR. Namun untuk menyemangati diri, Krikalev meminta dikirimkan madu. Namun, tidak ada madu saat itu. Sebagai gantinya, ia malah dikirimi lemon dan horseradish, lobak pedas yang tumbuh di Rusia dan Hongaria.

foto: Twitter/@historyinmemes

Di dalam MIR sebenarnya ada kapsul Raduga yang secara spesifik didesain untuk kembali ke Bumi. Namun saat akan menggunakan Raduga, Krikalev dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit. Jika pergi dari MIR, maka saat itu adalah akhir dari stasiun ruang angkasa tersebut.

Namun jika bertahan di ruang angkasa, maka kesehatan, bahkan nyawanya akan terancam. Pasalnya, salah satu efek samping terlalu lama di luar angkasa adalah penyusutan massa otot (muscle atrophy). Selain itu dia bisa terpapar radiasi, risiko kanker, dan mengalami pelemahan sistem imun dari hari ke hari.

Namun, tak berselang sampai setahun, kabar baik pun diterima oleh Krikalev. Setelah berada di luar angkasa selama 10 bulan atau 311 hari dan mengelilingi Bumi 5.000 kali, Krikalev akhirnya bisa pulang.

Pada 25 Maret 1992, pemerintah Jerman membayari biaya kepulangan Krikalev dengan membayar US$24 juta. Uang tersebut dipakai untuk membeli tiket bagi pengganti Krikalev dari Jerman, Klaus-Dietrich Flade.

foto: Twitter/@latestinspace

Krikalev pun akhirnya bisa pulang dengan selamat meski hampir sekarat setibanya di Bumi. Ia terlihat masih menggunakan pakaian ruang angkasa yang bertuliskan USSR dan emblem bendera Uni Soviet.

Saat tiba, wajah Krikalev pucat dan tulang-tulangnya tak bisa menopang berat tubuhnya. Hanya satu hal positif yang didengar Krikalev, yaitu ia lebih muda 0,002 detik dibanding manusia di seluruh Bumi.

Kepulangan Krikalev membuatnya dijuluki sebagai "orang Uni Soviet terakhir" di luar angkasa. Meski begitu, pengalaman pahit di luar angkasa tersebut tidak membuat Krikalev trauma dan tetap menjalani karirnya sebagai antariksawan.

Dua tahun setelah kepulangannya ke Bumi, Krikalev diangkat menjadi pahlawan Rusia. Ia ditugaskan kembali ke ruang angkasa, sebagai kosmonaut Rusia pertama yang terbang di shuttle NASA milik Amerika Serikat.

foto: Twitter/@mission_rf

Krikalev juga jadi orang pertama yang merasakan pengalaman di International Space Station (ISS).

Untuk mengabadikan kisahnya, perjuangan unik kosmonaut Sergei Krikalev yang sempat tak bisa pulang ke Bumi ini dijadikan film dokumenter Out of the Present.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags