Brilio.net - Kolase adalah karya seni dua dimensi yang memiliki komposisi artistik dan dapat dibuat dari berbagai macam bahan seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase juga dapat diartikan sebagai salah satu teknik menempelkan berbagai macam unsur ke dalam satu frame dan menghasilkan karya seni baru. Kolase sering digunakan sebagai media untuk melatih motorik halus pada anak usia dini. Selain itu, kolase juga dapat merangsang perkembangan kreativitas pada anak.
Pembuatan karya seni menggunakan teknik kolase memerlukan kesabaran dan keterampilan yang tinggi untuk menyusun dan menempelkan bahan sehingga dapat menjadi karya seni dua dimensi yang menarik. Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai kolase, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Selasa (12/7).
BACA JUGA :
Mozaik adalah, kenali pengertian, fungsi, dan cara membuatnya
Pengertian kolase
foto: Unsplash/Hannes Richter
Kata kolase berasal dari bahasa Prancis yaitu "coller" yang memiliki arti merekat. Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru.
BACA JUGA :
Selaras Art Space hadirkan ruang virtual untuk para penikmat seni
Pendapat lain menyebutkan bahwa kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang merupakan penggabungan antara teknik lukis dengan menempelkan bahan-bahan tertentu ke dalam satu komposisi artistik sehingga menjadi satu kesatuan karya. Teknik menempel dengan kolase biasanya digunakan sebagai media untuk mengasah kreativitas anak usia dini dan melatih perkembangan motorik halus.
Dalam membuat kolase diperlukan kesabaran yang tinggi dan keterampilan dalam memadukan hasil lukisan dengan berbagai unsur agar karya seni terlihat indah dari segi estetika. Selain menggunakan bahan-bahan seperti kertas dan kain, kolase juga dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Selain memperlihatkan komposisi yang artistik, kolase juga biasanya mengandung cerita atau kesan tertentu.
Karya seni kolase juga memiliki perbedaan dengan seni lukis, pahat, atau cetak karena kolase tetap memperlihatkan bentuk asli dari material yang digunakan. Jika kolase dibuat dari bahan kayu atau potongan foto, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walaupun telah dirangkai sedemikian rupa menjadi satu kesatuan karya.
Jenis-jenis kolase
foto: Unsplash/Mika
Kolase dapat dibedakan menjadi beberapa jenis jika dilihat dari segi fungsi, matra, corak, dan material. Beberapa jenis kolase yaitu sebagai berikut:
1. Jenis kolase menurut Fungsi
Kolase menurut fungsi dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai (applied art). Seni murni adalah karya seni yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Fungsi kolase sebagai karya seni murni adalah untuk menampilkan keindahan atau nilai estetisnya tanpa ada pertimbangan fungsi praktis. Kolase seni murni biasanya diaplikasikan dalam bentuk hiasan dinding atau ruangan. Sedangkan seni pakai adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.
2. Kolase menurut Matra
Jenis kolase menurut matra dikelompokkan menjadi dua, yaitu kolase pada permukaan bidang dua dimensi (dwimatra) dan kolase pada permukaan bidang tiga dimensi (trimatra). Kolase pada permukaan bidang dua dimensi digunakan untuk menghias kendi, sedangkan kolase pada permukaan bidang tiga dimensi digunakan untuk membuat hiasan dinding.
3. Kolase menurut Corak
Berdasarkan coraknya, kolase dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kolasi representatif dan nonrepresentatif. Kolase representatif akan menggambarkan wujud nyata yang masih bisa dikenali, sedangkan kolase nonrepresentatif artinya dibuat tanpa menampilkan komposisi visual yang indah.
4. Jenis kolase menurut Material
Karya seni kolase dapat dibuat dengan menggunakan berbagai jenis bahan seperti kayu, plastik, kertas, kaca, gerabah, karton, dan sebagainya asalkan memungkinkan untuk ditempel ke dalam permukaan gambar. Secara umum, material atau bahan baku kolase dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan alam dan bahan bekas sintetis. Bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan kolase meliputi, daun, ranting, bunga kering, kerang, biji-bijian, kulit, dan batu-batuan. Sedangkan bahan sintetis meliputi, logam, kertas bekas, tutup botol. kain perca, plastik, dan masih banyak lagi.
Teknik dan metode dalam pembuatan kolase
foto: Unsplash/Alice Donovan Rouse
Kolase dapat dibuat dengan teknik yang bervariasi seperti teknik gunting, teknik sobek, teknik rakit, teknik jahit, teknik ikat, dan sebagainya. Selain itu, kolase juga dapat dibuat dengan mengombinasikan dua atau lebih teknik. Metode yang digunakan untuk membuat karya seni kolase adalah sebagai berikut:
1. Metode tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)
2. Metode penataan ruang (satial arrangement)
3. Menggunakan metode repetisi atau pengulangan (repetition)
4. Metode komposisi atau kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material
Unsur yang terdapat di dalam kolase
foto: Unsplash/Andy Art
Sebagai karya seni rupa, kolase memiliki susunan unsur-unsur dasar visual yang terdiri dari berbagai karakter dan dipadukan dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan artistik atau makna tertentu. Unsur-unsur kolase adalah sebagai berikut:
1. Titik dan bintik
Titik adalah unit unsur rupa terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang dan lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dengan bahan seperti butiran pasir, sedangkan bintik dapat diwujudkan dengan bahan seperti kerikil kecil atau biji-bijian.
2. Garis
Garis merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dengan potongan kawat, lidi, batang korek, benang, dan sebagainya. Selain itu, garis juga dapat terbentuk dari batas warna yang berhimpitan.
3. Bidang
Bidang merupakan area unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa garis dan memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang dalam kolase dapat berupa bidang datar dua dimensi dan bidang ruang bervolume tiga dimensi.
4. Warna
Warna merupakan salah satu unsur rupa yang terpenting yang dapat dilihat oleh indera penglihatan manusia. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita, renda, atau kain warna-warni.
5. Bentuk
Bentuk dapat diartikan sebagai bangun, rupa, atau wujud. Bentuk dalam kolase dapat diwujudkan dengan bentuk geometris dan nongeometris.
6. Gelap-terang
Unsur gelap-terang adalah tingkatan value antara warna hitam dan putih atau antara warna gelap dan terang. Unsur gelap-terang pada kolase dapat digunakan untuk memberikan kesan jauh-dekat dan kesan bervolume.
7. Tekstur
Tekstur merupakan nilai, sifat, atau karakter dari permukaan suatu benda seperti halus, kasar, bergelombang, lunak, dan keras. Unsur tekstur dalam karya seni kolase diwujudkan dengan bahan seperti kapas, karung goni, kain sutra, amplas, sabut kelapa, dan lainnya.
Prinsip dalam membuat kolase
foto: Unsplash/Krakograff Textures
Prinsip rancangan penting untuk diperhatikan dalam menata komposisi suatu kolase karena keindahan atau keunikan struktur dan keutuhan maknanya ditentukan oleh ketepatan dalam mengolah beragam unsur rupa sesuai prinsip rancangan. Beberapa prinsip dasar yang diaplikasikan dalam pembuatan kolase antara lain:
1. Irama
Irama merupakan pengulangan unsur rupa yang diatur sedemikian rupa. Jenis pengulangan dapat berupa pengulangan repetitif, pengulangan alternatif, dan pengulangan progresif.
2. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan dalam membuat karya seni kolase adalah keseimbangan sentral, diagonal, simetris, dan asimetris.
3. Kesatuan
Susunan dari berbagai unsur rupa yang saling bertautan dan membentuk komposisi yang harmoni dan utuh sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri. Untuk menciptakan kesatuan, unsur rupa yang digunakan tidak harus seragam, tetapi dapat bervariasi mulai dari bentuk, warna, dan teksturnya.
4. Pusat Perhatian
Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase kita harus menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras di sekitar unsur lainnya dengan cara memberikan perbedaan dari segi tekstur, bentuk, ukuran, atau warna.
Sumber: Sari dkk. 2019. Jurnal Pendidikan Tambusai Volume 3 Nomor 6: Implementasi Kegiatan Kolase Menggunakan Serbuk Kayu Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak di PAUD Pasia Mutiara Padang. Padang: Universitas Negeri Padang.