Brilio.net - Kolonialisme adalah sebuah upaya memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah wilayah, atau tanah jajahan untuk mendapatkan wilayah tersebut. Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan, baik secara damai maupun paksaan. Awalnya, para kolonial datang untuk membeli dagangan dari penguasa lokal, kemudian memastikan pasokan barang dapat berjalan dengan lancar.
Selanjutnya mereka mulai melakukan campur tangan ke dalam urusan pemerintahan, penguasa setempat, dan berusaha menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahannya. Negara yang menjajah menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial, pemerintahan, dan undang-undang.
BACA JUGA :
Arti motivasi menurut para ahli beserta jenis dan fungsinya
Nah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masa kolonialisme, berikut brilio.net telah lansir dari berbagai sumber pada Jumat (24/6).
BACA JUGA :
Kompetensi adalah keterampilan, ini definisi, manfaat, dan jenis
Indonesia memiliki rentetan peristiwa sejarah yang sangat kompleks. Setiap peristiwa sejarah yang terjadi memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi pembeda dengan peristiwa sejarah lainnya. Salah satu bagian perjalanan sejarah Indonesia yang cukup melekat adalah ketika Indonesia berada di masa kolonialisme.
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya alam, sumber daya manusia, dan pasar perdagangan wilayah tersebut. Kolonialisme berasal dari kata "colonus" yang berarti menguasai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolonialisme diartikan sebagai suatu paham tentang penguasaan suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.
Masa kolonialisme juga dianggap sebagai masa penjajahan melalui eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Periode penjajahan yang cukup lama turut menimbulkan berbagai peristiwa dan polemik dari berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, politik, dan agama.
Sejarah perkembangan kolonialisme
Perkembangan kolonialisme dimulai pada 1498, ketika Vasco da Gama dari Portugis melakukan pelayaran ke India. Perjalanan tersebut bertujuan untuk mencari sumber rempah-rempah. Kemudian langkah itu diikuti bangsa Barat dan Spanyol dan membuat mereka saling berlomba-lomba mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah, serta berusaha menguasai wilayah tersebut.
Awalnya, penguasaan wilayah dilakukan untuk kepentingan ekonomi, namun penguasaan beralih menjadi penjajahan politik. Sejarah kolonialisme Eropa terbagi menjadi tiga tahapan yaitu pada abad ke 15 hingga Revolusi Industri yang ditandai dengan kemunculan Spanyol dan Portugis. Lalu tahap kedua pada 1870-an setelah Revolusi Industri, dan terakhir ketika meletusnya Perang Dunia I pada 1914. Kolonialisme semakin berkembang setelah Perang Dunia I.
Kolonialisme yang dibawa bangsa Eropa ke Indonesia memengaruhi segala aspek dalam kehidupan masyarakat lokal. Masyarakat yang pada saat itu belum memiliki ilmu pengetahuan yang luas menjadi sasaran eksploitasi sang koloni.
Kebijakan pemerintah Belanda sebagai koloni begitu memberatkan penderitaan masyarakat. Akibat penjajahan tersebut, Indonesia mengalami ketertinggalan kemajuan khususnya dalam bidang pendidikan. Ekonomi Indonesia juga dikuasai praktik monopoli perdagangan VOC yang membuat perdagangan di Nusantara mengalami kemunduran di era perdagangan internasional.
Tujuan utama kolonialisme adalah untuk kepentingan ekonomi. Para koloni yang menjajah wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam bahan mentah. Kedatangan bangsa Barat juga didorong misi 3G yaitu gold sebagai upaya untuk mencari kekayaan, gospel merupakan tuntutan untuk menyebarkan agama Kristen, dan Glory merupakan sebuah tekad untuk mencapai kejayaan bangsa-bangsa Barat. Tiga semboyan tersebut yang mendorong koloni mencapai dunia Timur.
Dampak kolonialisme
Masa kolonialisme yang terjadi cukup lama di Indonesia menimbulkan banyak dampak yang dirasakan masyarakat Indonesia yang meliputi dampak negatif dan positif, di antaranya:
1. Munculnya perlawanan rakyat Indonesia atas kebijakan pemerintah kolonial yang dinilai memberatkan dan cenderung tidak adil.
2. Terjadi monopoli perdagangan oleh para penjajah terhadap rakyat Indonesia.
3. Penerapan sistem tanam paksa membuat rakyat mengalami kerugian.
4. Munculnya bahasa serapan yang berasal dari bangsa kolonial dan digunakan oleh rakyat Indonesia hingga kini.
5. Rakyat Indonesia termotivasi untuk mencapai kemerdekaan setelah mendapatkan wawasan dan terbuka terhadap perkembangan dunia luar.
Sumber: Aman. 2014. Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme. Yogyakarta: Pujangga Press Yogyakarta.