Kota Sapa tidak hanya menawarkan cuaca yang sejuk dan pemandangan yang indah, tetapi kota ini juga menjadi rumah bagi beberapa etnis. Sedikitnya lima suku atau etnis minoritastinggal di kaki gunung atau lembah yang mengelilingi Kota Sapa.
Penduduk setempat membudidayakan rami dan kapas dengan sistem tradisional. Mereka hidup dan tersebar di berbagai desa di Kota Sapa dengan cara hidup tradisional. Mereka telah tinggal di kawasan ini selama ratusan tahun, dan masih melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang.
BACA JUGA :
Mengapa laut Mediterania dan Samudra Atlantik tidak saling menyatu? Ini penjelasannya secara ilmiah
Keunikan suku ini terletak pada pakaian dan aksesori yang biasa mereka pakai dalam kehidupan sehari-hari. Kaum wanita condong mengenakan pakaian dan aksesori pesta yang berwarna warni, selain itu pakaian merupakan tanda identitas bagi para wanita serta simbol penting dalam hubungan sosial.
foto: lonelyplanet
BACA JUGA :
Berada dalam satu pulau, kenapa Papua Nugini tidak masuk ke wilayah Indonesia?
Kemudian, sekitar 100 km dari Kota Sapa terdapat pasar terbesar di wilayah barat laut Vietnam yang disebut Bakha. Pasar Bakha menjadi tempat untuk bertemu dan memamerkan kostum tradisional penduduk di sana. Pasar ini juga merupakan tempat yang menawarkan kesempatan ideal bagi wisatawan untuk menjelajahi keragaman budaya kota Sapa.