Brilio.net - Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada para responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Kuesioner tidak hanya digunakan dalam analisis psikologis saja, tetapi juga dijadikan sebagai penelitian.
Dengan menggunakan kuesioner, peneliti dapat memperoleh berbagai macam data tentang apa yang menjadi tujuan dan dasar dari penelitian. Selain itu, kuesioner juga memiliki keunggulan karena dapat dilakukan secara massal, dalam waktu yang relatif pendek, dan mampu menyasar berbagai aspek individu.
BACA JUGA :
Sampel adalah: arti, manfaat, dan cirinya
Umumnya, kuesioner juga digunakan sebagai pengumpulan data metode kuantitatif dan pembuatan kuesioner harus sesuai dengan tujuan penelitian. Sebelum memahami lebih lanjut terkait kuesioner, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, yuk simak jenis dan cara membuat kuesioner,Senin (2/5).
BACA JUGA :
Orientasi adalah, ketahui tujuan, fungsi, dan jenisnya
Pengertian Kuesioner.
foto: freepik.com
Pengertian kuesioner perlu diketahui agar menjadi sebuah pemahaman dalam pembuatan kuesioner. Berdasarkan buku berjudul "Pemahaman Individu Teknis Non Tes" yang ditulis oleh Susilo (2022), berikut ini pengertian kuesioner menurut para ahli.
1. Sukardi, 1985.
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden.
2. Nurkancana, 1993.
Pengertian kuesioner sebagai metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu, dan individu-individu yang diberikan pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula.
3. Hendrarno & Supriyo, 1987.
Kuesioner merupakan teknik pemahaman siswa yang dilakukan dengan komunikasi tertulis.
4. Arikunto, 2010.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui.
Jenis Kuesioner.
foto: freepik.com
Dalam penerapannya, kuesioner terbagi dalam tiga jenis, yaitu kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan kuesioner campuran. Dari buku berjudul "Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Sosiologi SMP/MTs Kelas IX" yang ditulis oleh Vincentius Satu, berikut jenis kuesioner.
1. Kuesioner tertutup.
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang jawabannya sudah tersedia. Sehingga responden tidak perlu memberikan jawaban lain, karena jawabannya sudah disediakan peneliti. Umumnya kuesioner tertutup akan menggunakan pilihan jawaban seperti 'ya' atau 'tidak', dan sebagainya.
Kelebihan kuesioner tertutup.
- Mudah diisi karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
- Responden tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengisi.
- Responden dapat dengan bebas dan jujur dalam mengisi pertanyaan yang diajukan.
- Mudah diolah.
Kekurangan kuesioner tertutup.
- Responden tidak dapat memberikan alternatif jawaban dengan pendapat karena telah ditentukan.
- Jawaban yang dipilih terkadang tidak sepenuhnya sesuai dengan pemikiran responden.
2. Kuesioner terbuka.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang jawabannya belum tersedia, responden akan diberi kebebasan dalam menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Kelebihan kuesioner terbuka.
- Responden dapat bebas menjawab sesuai pendapatnya.
- Variasi jawaban dapat memperluas pandangan peneliti.
Kekurangan kuesioner terbuka.
- Besar kemungkinan angket tidak dikembalikan karena responden enggan menjawab.
- Perlu waktu yang lama untuk menjawabnya.
- Jawaban terlalu bervariasi sehingga peneliti sulit untuk mengolah.
3. Kuesioner Campuran.
Kuesioner campuran adalah kuesioner penelitian dengan dipadukan antara kuesioner terbuka dan tertutup atau kombinasi. Umumnya, para peneliti yang menggunakan jenis kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data penelitian berupa angka.
Kelebihan menggunakan jenis kuesioner ini adalah peneliti dapat menggali lebih dalam alasan responden memilih jawaban. Namun, kelemahannya adalah kesulitan bagi responden karena harus memberikan buah pikirannya untuk peneliti dan butuh waktu yang lama untuk menjawab dan mengolah data responden.
Cara membuat kuesioner.
foto: freepik.com
Ada beberapa langkah yang perlu diketahui dalam membuat kuesioner agar sesuai dengan tujuan dari penelitian, diantaranya sebagai berikut.
1. Membuat daftar variabel yang akan diukur.
2. Merumuskan pertanyaan penelitian yang sesuai dengan variabel.
Langkah kedua, merumuskan pertanyaan penelitian atau membuat kisi-kisi yang sesuai dengan indikator serta jumlah pertanyaan. Untuk meningkatkan validitas, diperlukan lebih dari satu pertanyaan agar bisa mengukur suatu variabel.
3. Menentukan jenis kuesioner penelitian.
Selanjutnya, peneliti menentukan jenis kuesioner yang dibutuhkan, yaitu kuesioner terbuka, tertutup, atau campuran. Menentukannya harus sesuai dengan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
4. Membuat pertanyaan lanjutan.
Langkah selanjutnya, membuat pertanyaan lanjutan. Jika kamu telah membuat kisi-kisi atau pertanyaan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi, maka setelahnya kamu dapat membuat pertanyaan lanjutan yang jelas dan detail guna menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan peneliti.
5. Uji coba kuesioner.
Pada tahap ini, kuesioner penelitian sudah bisa di uji coba untuk mengukur seberapa baik isi kuesioner. Dengan survei lapangan, kamu dapat menguji kuesioner penelitian, supaya dapat memperbaiki kekurangan atau ada pertanyaan yang perlu ditambah dan sebagainya.