Jenis Kuesioner.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Sampel adalah: arti, manfaat, dan cirinya
Dalam penerapannya, kuesioner terbagi dalam tiga jenis, yaitu kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan kuesioner campuran. Dari buku berjudul "Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Sosiologi SMP/MTs Kelas IX" yang ditulis oleh Vincentius Satu, berikut jenis kuesioner.
1. Kuesioner tertutup.
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang jawabannya sudah tersedia. Sehingga responden tidak perlu memberikan jawaban lain, karena jawabannya sudah disediakan peneliti. Umumnya kuesioner tertutup akan menggunakan pilihan jawaban seperti 'ya' atau 'tidak', dan sebagainya.
BACA JUGA :
Orientasi adalah, ketahui tujuan, fungsi, dan jenisnya
Kelebihan kuesioner tertutup.
- Mudah diisi karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
- Responden tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengisi.
- Responden dapat dengan bebas dan jujur dalam mengisi pertanyaan yang diajukan.
- Mudah diolah.
Kekurangan kuesioner tertutup.
- Responden tidak dapat memberikan alternatif jawaban dengan pendapat karena telah ditentukan.
- Jawaban yang dipilih terkadang tidak sepenuhnya sesuai dengan pemikiran responden.
2. Kuesioner terbuka.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang jawabannya belum tersedia, responden akan diberi kebebasan dalam menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Kelebihan kuesioner terbuka.
- Responden dapat bebas menjawab sesuai pendapatnya.
- Variasi jawaban dapat memperluas pandangan peneliti.
Kekurangan kuesioner terbuka.
- Besar kemungkinan angket tidak dikembalikan karena responden enggan menjawab.
- Perlu waktu yang lama untuk menjawabnya.
- Jawaban terlalu bervariasi sehingga peneliti sulit untuk mengolah.
3. Kuesioner Campuran.
Kuesioner campuran adalah kuesioner penelitian dengan dipadukan antara kuesioner terbuka dan tertutup atau kombinasi. Umumnya, para peneliti yang menggunakan jenis kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data penelitian berupa angka.
Kelebihan menggunakan jenis kuesioner ini adalah peneliti dapat menggali lebih dalam alasan responden memilih jawaban. Namun, kelemahannya adalah kesulitan bagi responden karena harus memberikan buah pikirannya untuk peneliti dan butuh waktu yang lama untuk menjawab dan mengolah data responden.