Brilio.net - Pada Agustus tahun lalu, kabar lahirnya bayi dengan bobot 268 gram sempat mengejutkan banyak orang. Bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu asal Jepang ini kemudian dijuluki sebagai bayi terkecil di dunia. Banyak orang prihatin setelah melihat foto penampakan bayi tersebut yang terlihat sangat kecil bahkan seperti boneka.
Saat itu, bayi yang namanya tidak diungkap ke publik ini harus dilahirkan secara caesar pada Agustus 2018. Padahal saat itu kandungan sang ibu baru berusia 24 minggu. Dilansir brilio.net dari laman people, Jumat (8/3), bayi laki-laki ini harus segera dikeluarkan sebab saat itu sang ibu gagal dalam menambah berat badan saat masa kehamilan. Sehingga jika tidak dikeluarkan, akan sangat berbahaya bagi sang bayi maupun ibunya.
BACA JUGA :
10 Potret bocah main bedak ini bikin tepuk jidat
Tapi beruntung meski terlahir dengan bobot yang sangat sedikit, bayi asal Jepang ini mampu bertahan. Usai dikeluarkan dari perut sang ibu, bayi ini menjalani perawatan serius di Rumah Sakit Keio University, Jepang. Setidaknya ia membutuhkan lima bulan perawatan intensif di rumah sakit itu.
foto: Twitter/@ians_india
Kabar terbaru menyebutkan kalau ternyata bayi laki-laki tersebut dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Bayi yang dulunya lahir hanya berbobot 268 gram ini saat ini bobotnya sudah mencapai 3,2 kilogram. Tak cuma itu, ternyata ia juga sudah diperbolehkan untuk pulang dan dirawat di rumah.
BACA JUGA :
Kisah pilu bayi 2 bulan jatuh dari tangga, tempurung kepalanya retak
Setelah dinyatakan sehat dan boleh pulang dari Rumah Sakit Keio University, kemudian bayi ini kembali mendapat julukan bayi terkecil di dunia yang dapat bertahan hidup. Foto-foto bayi ini pun sempat ramai diunggah oleh beberapa akun di media sosial.
Dari foto yang beredar, terlihat sang bayi kondisinya sudah jauh lebih baik daripada awal lahir. Pada salah satu foto bahkan bayi yang sekarang bobotnya seberat 3,2 kilogram ini tampak tersenyum saat sedang memakai handuk. Ngegemesin banget.
foto: people.com
Menurut Dr. Takeshi Arimitsu, bayi yang terlahir prematur sangat jarang terjadi di Jepang. Ia menambahkan kalau bayi lahir prematur hanya berkisar 10 persen saja. Tentunya ini menjadi fenomena luar biasa ketika ada bayi lahir prematur dan bisa selamat dengan sehat.