Brilio.net - Salah satu bentuk eksistensi sebuah negara adalah dengan lambang atau simbol negara berupa bendera, falsafah ataupun lagu kebangsaan. Lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan Negara Indonesia. Wage Rudolf Soepratman merupakan sosok pencipta lagu kebangsaan ini, yang pertama kali dimainkan pada 28 oktober 1928.
Sejak duduk di bangku sekolah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia telah menjadi kebiasaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
BACA JUGA :
Pengertian teks ulasan, ketahui ciri, struktur, dan jenisnya
Pada dasarnya, lagu Indonesia Raya memiliki 3 larik sajak yang berbeda di tiap stanzanya. Bukan hanya lirik lagu semata, namun di dalam lagu Indonesia Raya juga mengandung makna, harapan, dan doa terhadap Negara Indonesia. Akan tetapi selama ini masyarakat Indonesia mungkin hanya terbiasa dengan lagu Indonesia Raya stanza satu.
Lebih lanjut, berikut lirik lagu Indonesia Raya stanza tiga beserta sejarah dibaliknya. Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (11/8).
BACA JUGA :
Resesi ekonomi adalah, ketahui penyebab, dampak, dan solusinya
foto: freepik.com
Stanza I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.
Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk slama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
Psaka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
Njaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
Slamatlah rakyatnya,
Slamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Negrinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
*Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya. *diulang 2x
foto: freepik.com
Lagu Indonesia Raya pada awalnya tidak memiliki kata "Raya" pada judulnya. Awalnya lagu tersebut berjudul Indonesia Merdeka dan tanpa kata "Raya" pada lirik lagunya melainkan "mulia".
"Indonesia Mulia, Merdeka, Merdeka"
Selain judul yang berbeda, lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza ternyata juga mengandung makna doa dan harapan terhadap bangsa Indonesia. Pada stanza pertama lagu Indonesia Raya, menggambarkan bangsa Indonesia yang belum bersatu, hal ini ditunjukan dengan lirik;
"Marilah kita berseru, Indonesia bersatu"
Pada stanza kedua, terdapat doa dan harapan yang tulus dari masyarakat, yang mengharapkan Indonesia menjadi negara yang bahagia.
"Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia"
Kemudian, pada stanza ketika lagu Indonesia Raya mengandung janji dan sumpah seluruh rakyat Indonesia. Janji dan sumpah tersebut adalah setia terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut terlihat dalam bait lirik;
"Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi".
Dari mengetahui lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza, diharapkan ini menjadi rasa hormat dan masyarakat bisa menjaga dan merawat api kebangsaan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Sejarah lagu Indonesia Raya.
foto: freepik.com
WR Soepratman menciptakan lagu Indonesia Raya pada pertengahan 1928. Kemudian, lagu ini pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda Indonesia II pada 28 Oktober 1928.
Dilansir dari buku berjudul Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman yang ditulis C. Hutabarat, menjelaskan bahwa WR Soepratman mendapatkan motivasi untuk menciptakan lagu Indonesia Raya saat membaca sebuah kutipan pada majalah.
Dalam kutipan tersebut bertuliskan, "Alangkah baiknya jika ada seorang pemuda Indonesia yang dapat menciptakan lagu kebangsaan, karena bangsa-bangsa lain sudah memiliki lagu kebangsaan mereka sendiri."
Lagu Indonesia Raya yang diciptakan memiliki makna yang dalam, yaitu menggambarkan semangat dan harapan para kaum pergerakan bangsa. Dari lagu ini juga berhasil membakar semangat para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Hingga pada akhirnya lagu ini ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat kemerdekaan lagu ini juga diperdengarkan kembali setelah Presiden Soekarno membacakan proklamasi pada 17 Agustus 1945.