foto: freepik.com
BACA JUGA :
Pengertian teks ulasan, ketahui ciri, struktur, dan jenisnya
Lagu Indonesia Raya pada awalnya tidak memiliki kata "Raya" pada judulnya. Awalnya lagu tersebut berjudul Indonesia Merdeka dan tanpa kata "Raya" pada lirik lagunya melainkan "mulia".
"Indonesia Mulia, Merdeka, Merdeka"
Selain judul yang berbeda, lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza ternyata juga mengandung makna doa dan harapan terhadap bangsa Indonesia. Pada stanza pertama lagu Indonesia Raya, menggambarkan bangsa Indonesia yang belum bersatu, hal ini ditunjukan dengan lirik;
BACA JUGA :
Resesi ekonomi adalah, ketahui penyebab, dampak, dan solusinya
"Marilah kita berseru, Indonesia bersatu"
Pada stanza kedua, terdapat doa dan harapan yang tulus dari masyarakat, yang mengharapkan Indonesia menjadi negara yang bahagia.
"Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia"
Kemudian, pada stanza ketika lagu Indonesia Raya mengandung janji dan sumpah seluruh rakyat Indonesia. Janji dan sumpah tersebut adalah setia terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut terlihat dalam bait lirik;
"Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi".
Dari mengetahui lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza, diharapkan ini menjadi rasa hormat dan masyarakat bisa menjaga dan merawat api kebangsaan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Sejarah lagu Indonesia Raya.
foto: freepik.com
WR Soepratman menciptakan lagu Indonesia Raya pada pertengahan 1928. Kemudian, lagu ini pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda Indonesia II pada 28 Oktober 1928.
Dilansir dari buku berjudul Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman yang ditulis C. Hutabarat, menjelaskan bahwa WR Soepratman mendapatkan motivasi untuk menciptakan lagu Indonesia Raya saat membaca sebuah kutipan pada majalah.
Dalam kutipan tersebut bertuliskan, "Alangkah baiknya jika ada seorang pemuda Indonesia yang dapat menciptakan lagu kebangsaan, karena bangsa-bangsa lain sudah memiliki lagu kebangsaan mereka sendiri."
Lagu Indonesia Raya yang diciptakan memiliki makna yang dalam, yaitu menggambarkan semangat dan harapan para kaum pergerakan bangsa. Dari lagu ini juga berhasil membakar semangat para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Hingga pada akhirnya lagu ini ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat kemerdekaan lagu ini juga diperdengarkan kembali setelah Presiden Soekarno membacakan proklamasi pada 17 Agustus 1945.