Brilio.net - Dalam Islam, setiap perbuatan dan tingkah laku yang dilakukan oleh manusia sudah diatur dalam Alquran dan hadits. Setiap umat Islam diwajibkan untuk melakukan perbuatan yang menghasilkan amalan sholeh, perbuatan yang disukai dan diridhoi oleh Allah.
Menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Akhlak merupakan sebuah sistem yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama Islam, sistem nilai tersebut merupakan sumber ijtihad sebagai salah satu metode berpikir secara Islami.
BACA JUGA :
Bacaan doa bertamu sesuai ajaran Rasulullah beserta artinya
Akhlak sendiri dibedakan menjadi dua golongan yakni akhlakul karimah atau akhlak baik dan akhlakul mazmumah atau akhlak tercela. Salah satu contoh seseorang yang memiliki akhlakul karimah yakni punya sikap sabar. Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.
Sabar bisa berarti dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 200 dan Al Ahqaf ayat 35, Allah berfirman:
BACA JUGA :
Hukum cabut, tambal, dan rawat gigi saat puasa Ramadhan menurut MUI
Yaa ayyuhallaziina aamanusbiru wa saabiru wa raabitu, wattaqullaaha la'allakum tuflihun
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."
Fasbir kamaa sabara ulul-'azmi minar-rusuli wa laa tasta'jil lahum, ka`annahum yauma yarauna maa yu'aduna lam yalbasuu illaa saa'atam min nahaar, balaag, fa hal yuhlaku illal-qaumul-faasiqun
Artinya:
"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."
Macam-macam sabar.
foto: freepik.com
Dari dua ayat di atas, Allah memerintahkan manusia untuk senantiasa bersabar dari segala hal yang sedang menimpanya. Adapun macam-macam sabar dalam Islam dibagi menjadi beberapa hal. Sacara syar'i, sabar adalah menahana diri dalam tiga perkara:
1. Ketaatan kepada Allah.
Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan. Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang.
Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah. Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.
2. Hal-hal yang diharamkan.
Kedua, sabar terhadap hal-hal yang diharamkan. Maksudnya, seorang manusia harus menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah seperti bermaksiat. jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya. Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang muncul.
3. Takdir Allah yang dirasa pahit (musibah).
Ketiga adalah sabar terhadap takdir Allah. Takdir Allah dibedakan menjadi dua macam yakni takdir yang menyenangkan dan takdir yang terasa pahit, sepeti musibah. Untuk takdir Allah yang menyenangkan, maka seseorang hendaknya bersyukur. Dan syukur termasuk dalam melakukan ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam sabar bentuk pertama di atas. Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada kesabaran dan pemaksaan diri. Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya, hatinya, atau anggota badan.
Keutamaan sikap sabar.
foto: freepik.com
Sikap sabar memiliki beberapa keutamaan. Keutamaan sikap sabar ini telah dijelaskan dalam sebuah hadist yang berbunyi:
Jika Allah swt mencintai seseorang maka Ia akan mengujinya. kalau orang itu sabar, maka Allah swt akan menjadikannya orang mulia (mujtaba). Dan jika ia ridha (rela) maka Allah swt akan menjadikannya sebagai orang pilihan yang istimewa (musthafa).
Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa terdapat dua golongan orang dalam menghadapi ujian hidup, yaitu orang yang menghadapi dengan sabar (mujtaba) dan orang yang menghadapi dengan kerelaan (musthafa). Dalam hal ini, orang yang menjalani ujian hidup dengan penuh kerelaan hanya tercermin pada sikap Rasulullah SAW. Namun bagi umat muslim, bisa meneladani sikap Rasulullah tersebut dengan berusaha menerapkan sikap sabar mujtaba. Keutamaan-keutamaan dari sikap sabar yakni sebagai berikut.
1. Senantiasa bersama Allah.
Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena itu siapapun orang yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran dalam menjalani kehidupannya akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah.
2. Mendapat predikat taqwa.
Dengan memiliki sikap sabar, Allah juga akan memberikan sebuah apresiasi yang luar biasa berupa predikat taqwa. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 177, Allah berfirman:
Laisal-birra an tuwallu wujuhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa laakinnal-birra man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wal-malaa`ikati wal-kitaabi wan-nabiyyiin, wa aatal-maala 'alaa hubbihii zawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiina wabnas-sabiili was-saa`iliina wa fir-riqaab, wa aqaamas-salaata wa aataz-zakaah, wal-mufuna bi'ahdihim izaa 'aahadu, was-saabiriina fil-ba`saa`i wad-darraa`i wa hiinal-ba`s, ulaa`ikallaziina sadaqu, wa ulaa`ika humul-muttaqun
Artinya:
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
3. Merupakan ladang pahal tanpa batas.
Dalam Alquran surat Az Zummar ayat 10, Allah berfirman:
Qul yaa 'ibaadillaziina aamanuttaqu rabbakum, lillaziina ahsanu fii haazihid-dun-yaa hasanah, wa ardullaahi waasi'ah, innamaa yuwaffas-saabiruna ajrahum bigairi isaab
Artinya:
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
4. Dijanjikan kegembiraan oleh Allah.
Orang-orang yang senantiasa memelihara sikap sabar maka ia akan diberikan kabar gembira oleh Allah. Hal ini disampaikan Allah dalam surat Al Baqarah ayat 155 yang berbunyi sebagai berikut:
Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-ju'i wa naqsim minal-amwaali wal-anfusi was-samaraat, wa basysyiris-saabiriin
Artinya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
5. Memperoleh keberuntungan.
Kesabaran adalah sikap yang akan mendatangkan keberuntungan dan meminimalisir rasa takut dari ketakutan apapun serta sangat berpeluang untuk masuk surganya Allah bagi siapapun yang menerapkannya.