Brilio.net - Kalau biasanya kita melihat desain bandara yang modern dengan berbagai macam kaca, berbeda halnya dengan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Pasalnya, bandara ini memiliki konsep green airport dengan berbagai desain tanaman gedung bandara ini dipenuhi tanaman hijau.
Rupanya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sengaja membuat desain bandara yang unik untuk menarik wisatawan untuk datang ke kabupaten paling timur Pulau Jawa itu. Bandara ini ini juga menjadi salah satu bandara di Indonesia yang memiliki konsep hijau.
BACA JUGA :
Circular Runway, inovasi baru yang bisa kurangi lahan bandara
"Bandara yang unik akan menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi daerah kami. Apalagi tahun ini Banyuwangi punya 72 agenda pariwisata yang menarik. Kunjungan wisatawan pasti meningkat karena bandara beroperasi sebelum Lebaran," kata Anas dikutip dari laman Facebook, Kementerian Pariwisata, Rabu (26/4).
Anas menceritakan awal ide green airport ini muncul. Dirinya mengaku sudah lama mencari ide untuk memulai pengembangan bandara. Beberapa waktu silam, dia bertemu dengan sejumlah eksekutif muda yang bisnisnya baru beranjak tumbuh.
Mereka menyarankan untuk membangun bandara penuh kaca, sehingga tampak modern. Namun, saat bertemu dengan pengusaha senior papan atas, dia malah disarankan untuk membangun bandara yang berkarakter lokal, hijau, dan tidak mewah dengan kayu-kayu bekas.
BACA JUGA :
Ngurah Rai masuk tiga besar bandara dengan layanan terbaik di dunia
"Saya sempat berpikir keras dengan dua pilihan itu. Pertimbangan kuat saya, pengusaha-pengusaha senior itu sudah pengalaman keliling dunia. Mereka bilang sudah banyak bandara dengan desain banyak kaca. Akhirnya kami pilih desain sederhana tapi pesannya kuat dengan arsitektur yang unik dan hijau agar tidak kalah bersaing dengan bandara modern," ungkap Anas.
Bandara dengan terminal berkapasitas 250.000 penumpang per tahun ini, diharapkan menjadi ikon baru yang mendukung pariwisata. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan penghawaan udara alami alias tanpa air conditioner/AC, namun tetap sejuk dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.
Anis mengatakan Bandara Blimbingsari akan beroperasi penuh sebelum Lebaran Idul Fitri tahun ini. Untuk mengawali operasional, terminal di bandara ini akan melayani direct flight dari Jakarta dan Surabaya. Saat ini, Bandara Blimbingsari memiliki runway sepanjang 2250 meter.
Sepanjang 1800 meter di antaranya memiliki ketebalan PCN (pavement classification number) 27. Untuk mengakomodir pesawat Boeing PCN 27 akan ditingkatkan menjadi 40.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kinerja Banyuwangi dalam mengembangkan bandara. Pemkab Banyuwangi dinilai kreatif. Bandara dikembangkan bukan semata-mata sebagai sarana aksesibilitas, tapi juga estetika pendongkrak atraksi wisata.
"Bandara Banyuwangi itu bisa menjadikan ikon wisata, bukan semata-mata infrastruktur transportasi. Ini memberikan harapan baru bagi pariwisata Indonesia yang oleh Presiden Joko Widodo sudah ditetapkan sebagai core economy bangsa," ujar Menpar Arief Yahya yang juga kelahiran Banyuwangi ini.