Brilio.net - Keladi merupakan jenis tanaman yang memiliki kelainan jenis, meski begitu keladi atau caladium ini justru banyak dicari. Keladi menjadi daya tarik karena paduan warna yang cantik dan unik. Selain itu, tanaman keladi punya banyak jenis dan corak bervariasi.
Selain itu, tanaman keladi punya banyak jenis dan corak bervariasi ini banyak dijumpai di negara tropis seperti Indonesia. Caladium dapat tumbuh di area terbuka dengan tinggi 40-90 cm dengan lebar daun 15-35 cm. Caladium atau keladi merupakan bagian dari keluarga talas-talasan atau family Araceae.
BACA JUGA :
6 Keladi wayang ini miliki warna eksotis, ada campuran merah-hijau
Ciri khas dari tanaman keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati. Selain itu, daunnya juga licin.
Beberapa jenis keladi hibrida dikembangkan untuk tanaman hias di rumah. Harga keladi terbilang cukup terjangkau, sehingga siapa saja bisa memilikinya.
Banyak sekali jenis keladi yang populer di Indonesia, mulai dari Caladium Ace of Heart yang berbentuk seperti hati dan berwarna merah muda, Caladium Candidum yang berwarna putih, serta Caladium Green Spider dengan paduan warna hijau dan merah, keindahannya semakin terlihat dengan adanya tekstur tulang daun seperti sarang laba-laba.
BACA JUGA :
5 Tanaman hias daun love, cocok untuk hiasan rumah
Jenis lainnya yang disukai banyak orang adalah keladi infinity. Pasalnya, warna merah yang mendominasi pada daun serta adanya guratan tulang daun berwarna hijau membuat keladi infinity begitu cantik. Bentuk daun yang lebar dan berbentuk hati, akan terlihat indah jika kamu meletakkannya di sudut ruangan rumah.
foto: Instagram/@dapur_keladi
Sama dengan jenis keladi lainnya, infinity juga mudah dirawat dan hanya membutuhkan ruangan atau tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Begitupun untuk urusan media tanah, keladi infinity tidak terlalu pemilih, asalkan ditanam pada tanah gambut maka pertumbuhannya akan sehat dan cantik.
Bagi kamu yang memiliki keladi, berikut cara mudah merawatnya.
1. Letakkan di tempat yang teduh.
Caladium atau keladi harus diletakkan di tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Kamu bisa meletakkannya di dalam ruangan atau di teras rumah.
2. Penyiraman.
Berikan air secukupnya pada keladi. Namun, yang perlu diperhatikan, jangan biarkan tanaman ini terendam hingga menggenang. Karena justru hal tersebut akan membuat tanaman akan cepat mati karena proses pembusukan.
3. Pupuk.
Tanaman keladi tidak membutuhkan banyak pupuk. Pemberian pupuk secara berlebihan dapat membuat daunnya menjadi tidak segar. Kamu bisa memberikan pupuk setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali.
4. Tanah.
Tanaman keladi akan tumbuh subur pada tanah yang lembap dan memiliki drainase yang baik. Hal ini akan membantu proses pertumbuhannya agar semakin sehat. Selain itu kamu juga bisa menunjang dengan pemberian pupuk yang tepat.
Secara umum, tanaman keladi diberi pupuk saat ia berumur empat hingga lima minggu. Kamu bisa menggunakan pupuk organik lengkap seperti pelet udang (Crustaceae). Pupuk ini mengandung 16 asam amino yang mampu merangsang pertumbuhan serta antibodi tanaman keladi.
Cara merawat keladi dua warna.
foto: Instagram/@olivra.houseplants
1. Penyiraman.
Pada tahapan penanaman baru, keladi dua warna perlu disiram setiap hari selama beberapa minggu. Setelah itu, bisa disesuaikan dengan cuaca dan jenis tanah.
Penyiraman bisa dilakukan setiap dua atau tiga hari sekali. Perlu diketahui, tanah liat dapat menahan kelembapan lebih lama daripada tanah berpasir. Maka dari itu, jika kamu menggunakannya kamu perlu bersiap untuk lebih sering menyiramnya.
Idealnya, air diberikan ke zona akar, sekitar 6-12 inchi (15-30 cm) dari pangkal tanaman, bukan seluruh tanaman. Jika area penanaman keladi dua warna cukup luas dan memerlukan alat penyiraman, maka cobalah menyiram pada pagi hari.
2. Kelembapan.
Hindari pemberian air yang berlebih, karena kondisi daun yang lembap dapat mengakibatkan pembusukan ataupun timbulnya jamur pada tanaman. Untuk memeriksa kelembapan tanah, kamu bisa menggunakan jari atau sekop kecil untuk menggali dan memeriksa tanah. Perhatikan, jika kondisi area 2-4 inchi (sekitar 5-10 cm) sudah terasa kering, kamu bisa memulai untuk menyiramnya.
3. Pemupukan.
Ada berbagai macam bentuk pupuk, mulai dari berupa butiran, pakan cair, organik atau sintetis. Maka tentukan metode pemberian pupuk yang terbaik untuk tanaman hias.
Pada dasarnya, terlalu banyak memberikan pupuk dapat merusak tanaman. Sehingga, penting mengikuti petunjuk kemasan untuk menentukan seberapa banyak pemberian pupuk pada tanaman.
4. Pemangkasan.
Kamu bisa memangkas tanaman hias ini secara bebas untuk mempertahankan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Menjepit tanaman ke belakang dapat mendukung pertumbuhan baru yang lebih lebat serta mendorong produksi bunga yang lebih banyak.
Jangan lupa buang bunga yang sudah tua agar tanaman tetap terlihat sehat. Perhatikan pula kebersihan di sekitar tanaman untuk mendukung kesehatannya.