Brilio.net - Meronce adalah salah satu teknik dalam membuat hiasan yang dirangkai dengan seutas tali atau benang. Kegiatan ini dapat menstimulasi motorik halus dan menjadi alternatif untuk melatih ketelitian dan kesabaran pada anak usia dini. Saat melakukan kegiatan meronce, anak-anak belajar untuk memasukkan manik-manik menggunakan benang sehingga motorik halus seperti memegang dan menjepit dapat terlatih dengan baik. Terdapat banyak jenis benda yang bisa dironce dengan ragam bentuk, bahan, serta kegunaan.
Merangkai dan meronce pada dasarnya merupakan kegiatan yang sama yaitu menyusun benda-benda atau pernak-pernik dengan sentuhan keindahan sehingga orang yang melihatnya merasa puas. Dalam kegiatan meronce juga harus memperhatikan unsur-unsur visual seperti komposisi warna, bentuk, ukuran, jenis, irama, dan sebagainya.
BACA JUGA :
Verifikasi adalah pemeriksaan kebenaran, kenali proses dan metodenya
Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai kegiatan meronce, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis(21/7).
Pengertian meronce.
foto: Unsplash/Lisa Woakes
BACA JUGA :
Arti ilfil dalam bahasa gaul, ketahui penyebab dan tips menyikapinya
Meronce adalah kegiatan membuat hiasan atau kerajinan dengan cara menata atau menyusun bagian-bagian bahan yang berlubang atau sengaja dilubangi dan disusun menjadi satu dengan bantuan alat rangkai berupa seutas tali atau benang. Kegiatan meronce pada anak usia 5-6 tahun di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD merupakan bagian dari tingkat pencapaian perkembangan motorik halus yaitu melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
Arti lain dari kegiatan meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau sengaja dilubangi dengan menggunakan bantuan tali, benang, dan sejenisnya. Beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai kegiatan meronce yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Sumanto, meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau sengaja dilubangi dengan bantuan benang, tali, dan sejenisnya. Kegiatan meronce memerlukan keterampilan koordinasi antara mata dengan tangan serta jari tangan untuk memasukkan benang ke dalam lubang roncean yang membutuhkan kecermatan dan kecepatan.
2. Sumantri berpendapat, meronce adalah salah satu contoh kegiatan pengembangan motorik halus di Taman Kanak-Kanak (TK), kegiatan menguntai dengan membuat untaian dari bahan-bahan yang berlubang dan disatukan dengan tali atau benang.
3. Hajar Pamadhi mendefinisikan meronce sebagai kegiatan menata dengan bantuan mengikat komponen dengan utas atau tali.
4. Menurut Sri Murtono, meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik, biji-bijian, atau bahan lain yang dapat dilubangi dengan menggunakan alat tusuk sehingga dapat dipakai.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa meronce dapat membantu kemampuan motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan, serta dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi sehingga anak bisa mendapatkan pengalaman keterampilan.
Manfaat kegiatan meronce.
foto: Unsplash/National Cancer Institute
Meronce adalah salah satu kegiatan yang dapat membantu melatih motorik halus pada anak usia dini dengan menyusun bagian bahan yang berlubang ke dalam seutas tali atau benang. Meronce memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:
1. Meronce dapat membantu kemampuan motorik halus. Saat anak melakukan kegiatan meronce, ia akan belajar untuk mengambil bulatan manik-manik dan memasukkannya ke dalam lubang dengan menggunakan tali.
2. Dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan. Anak menggunakan kedua tangan dan mata untuk memasukkan roncean sehingga kegiatan ini melatih keseimbangan antara mata dan tangan.
3. Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi. Pada saat melakukan kegiatan meronce, anak membutuhkan latihan dan konsentrasi saat memasukkan roncean ke dalam lubang dengan tepat.
Tujuan meronce.
foto: Unsplash/Eric Prouzet
Secara umum, kegiatan meronce bertujuan untuk melatih konsentrasi anak, kreativitas, dan mengenal konsep warna. Berikut terdapat beberapa tujuan dilakukannya meronce yaitu:
1. Meronce bertujuan sebagai alat bermain anak.
Kegiatan merangkai benda-benda dapat menjadi latihan untuk memahami makna keindahan dan memperoleh kepuasan rasa pada anak karena telah berhasil menyusun benda tersebut menjadi sebuah kerajinan yang dapat dipakai.
2. Menjadi sarana melatih daya imajinasi.
Dalam melakukan kegiatan meronce, anak-anak akan berlatih menyusun sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk melatih imajinasi anak terhadap suatu bentuk.
3. Meronce juga bertujuan untuk melatih kreativitas.
Kegiatan meronce dapat ditujukan untuk melatih kreativitas dengan cara mengubah fungsi lama menjadi fungsi baru.
Media meronce.
foto: Unsplash/Lisa Woakes
Dalam proses pembelajaran, media memiliki peran yang cukup penting karena media dapat dijadikan sebagai penyalur pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan meronce, terdapat beberapa jenis media yang dapat digunakan sebagai pembelajaran dan kegiatan meronce antara lain:
1. Meronce dari bahan alam. Bahan alam yang dimaksud adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan alam sekitar secara langsung. Contohnya, janur, bunga segar, buah-buahan, bunga kering, dedaunan, ranting, atau biji-bijian.
2. Meronce dari bahan buatan. Bahan buatan yang dapat digunakan bisa berasal dari produk hasil buatan manusia seperti monte, manik-manik, pita sintesis, kertas berwarna, sedotan, rantai plastik, dan masih banyak lagi.
3. Meronce dari bahan bekas. Bahan-bahan yang dapat digunakan seperti serutan kayu, gelas plastik, dan lainnya.
Tahapan meronce.
foto: Unsplash/Merve Sehirli Nasir
Kegiatan meronce memiliki beberapa tahap perkembangan. Anak dapat dikatakan siap diajari membaca jika sudah bisa meronce dengan menggunakan pola. Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan meronce yaitu sebagai berikut:
1. Meronce berdasarkan warna. Tahapan ini adalah tahapan yang paling dasar dalam kegiatan meronce. Anak belajar untuk memasukkan benang ke dalam lubang berdasarkan warna yang sama.
2. Meronce berdasarkan bentuk. Tahapan ini menjadi tahapan bagi anak untuk mengenal bentuk. Terdapat berbagai macam bentuk dalam meronce seperti bentuk kubus atau bulat.
3. Meronce berdasarkan warna dan bentuk. Pada tahapan ini, anak sudah mulai bisa menggabungkan mana benda yang memiliki bentuk dan warna yang sama. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan memilih bentuk dan warna yang disukai.
4. Meronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Tahapan ini menjadi tahapan yang paling sulit karena anak mulai belajar untuk menggabungkan tiga komponen secara bersamaan.
Sumber: Irfan dan Suarti. 2019. Jurnal Pendidikan dan Sains Volume 1 Nomor 2: Pengaruh Bermain Meronce Bunga Kamboja Terhadap Sikap Disiplin Anak Usia Dini. Mataram: Universitas Pendidikan Mandalika Mataram.