Brilio.net - Secara geografis, Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng utama di dunia sehingga memiliki julukan Ring of Fire atau cincin api. Kondisi geografis ini mengakibatkan Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa bumi. Untuk meminimalisir risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana alam, manajemen mitigasi perlu dibuat untuk mengawasi dan menanggulangi bencana.
Mitigasi adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat. Mitigasi tidak dapat berdiri sendiri melainkan juga harus disertai dengan kesiapan, tanggapan, dan penormalan kembali. Untuk memahami lebih jauh mengenai mitigasi, brilio.net telah merangkum ulasannya dari berbagai sumber pada Selasa (14/6).
BACA JUGA :
Fotosintesis adalah pembentukan makanan pada tumbuhan, ini prosesnya
Pengertian mitigasi.
foto: Unsplash/Jose Antonio
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 mengenai Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana.
BACA JUGA :
Reklame adalah media promosi, kenali fungsi dan tujuannya
Pendapat lain menyebutkan bahwa mitigasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, bencana ulah manusia, maupun gabungan dari keduanya dalam suatu masyarakat.
Terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam mitigasi bencana yaitu, tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk setiap kategori bencana, sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu.