Brilio.net - Nasionalisme identik dengan rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air, sebangsa, dan senegara. Nasionalisme juga mengandung makna kesatuan dan persatuan. Dari makna tersebut, mengandung arti bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Dalam arti lain, nasionalisme juga berarti kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, dan memelihara kehormatan bangsa. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, dalam kata lain negara Indonesia.
BACA JUGA :
Andai pindah kewarganegaraan, negara mana cocok buatmu? Coba tes ini
Rasa nasionalisme ini tumbuh karena ingin berperan kuat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan suatu negara. Hal ini juga perlu dibuktikan dengan sikap atau perilaku seperti mematuhi hukum negara, turut melestarikan budaya negara, dan melakukan aksi nyata untuk membela negara.
Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui pengertian dan bentuk dari nasionalisme, berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (25/5).
BACA JUGA :
Potret rumah mewah orang Indonesia di Arab Saudi, ada kebun pisang
Pengertian nasionalisme.
foto: freepik.com
Dalam buku berjudul Pendidikan Kewarganegaraan yang ditulis oleh Minto Rahayu, berikut ini pengertian nasionalisme menurut para ahli.
1. Ernest Gellenervia.
Nasionalisme adalah suatu prinsip politik yang beranggapan bahwa unit nasional dan politik seharusnya seimbang.
2. H. Kohn.
H. Kohn mengungkapkan bahwa nasionalisme adalah suatu bentuk state of mind and an act of consciousness of idea, jadi ide, pikiran, motif, atau kesadaran harus berhubungan dengan lingkungan konkret dari sosio-historis.
3. Anderson.
Nasionalisme dipahami sebagai kekuatan dan kontinuitas dari sentimen dan identitas nasional dengan mementingkan nation, yaitu suatu konstruksi ideologi yang nampak sebagai pembentuk garis antara kelompok budaya dan negara, dan mereka yang membentuk komunitas abstrak berdasarkan perbedaan dari negara atau komunitas berdasarkan kekerabatan yang mendahului pembentukan negara.
4. Ernest Renan.
Nasionalisme adalah suatu keinginan untuk bersatu dan bernegara. Dalam hal ini, nasionalisme merupakan sebuah keinginan besar untuk dapat mewujudkan persatuan dalam bernegara.
5. L. Stoddard.
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat, di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
Aspek dan ciri nasionalisme.
foto: freepik.com
1. Aspek nasionalisme.
- Aspek kognitif, yaitu menunjukkan adanya pengetahuan atau pengertian akan suatu fenomena yaitu situasi kolonial pada segala posisinya.
- Aspek orientasi, yaitu menunjukkan kesadaran yang dianggap berharga oleh pelakunya, dalam hal ini adalah bebas dari kolonialisme.
- Aspek afektif, yaitu tindakan kelompok yang menunjukkan situasi dengan pengaruhnya yang menyenangkan atau menyusahkan bagi pelakunya.
2. Ciri-ciri nasionalisme.
- Nasionalisme lebih mementingkan pikiran sehingga pendidikan berperan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
- Adanya sebuah perjuangan yang dilakukan memiliki sifat nasional.
- Adanya sebuah organisasi yang memiliki bentuk modern dan memiliki sifat nasional.
- Adanya sebuah kesatuan dan persatuan sebuah bangsa.
- Nasionalisme bertujuan untuk mendirikan dan memerdekakan sebuah negara yang merdeka dan menjadikan kekuasaan berada di tangan para rakyat.
Bentuk nasionalisme.
foto: freepik.com
Nasionalisme terdiri atas berbagai bentuk, dinukil dari buku yang ditulis oleh Retno dan Setiadi berjudul Pendidikan Kewarganegaraan, di antaranya sebagai berikut.
1. Nasionalisme kewarganegaraan.
Nasionalisme kewarganegaraan adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela.
2. Nasionalisme etnis.
Nasionalisme etnis adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotaan suatu bangsa bersifat turun-temurun, contohnya seseorang bersuku Jawa karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari suku Jawa, sehingga seseorang tersebut menggunakan bahasa Jawa karena bahasa tersebut digunakan oleh orang tuanya dan nenek moyang.
3. Nasionalisme romantik.
Nasionalisme romantik disebut dengan nasionalisme organis atau identitas, adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah atau organik dan merupakan ekspresi dari bangsa dan ras. Nasionalisme romantik menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik, contohnya cerita rakyat (folklore).
4. Nasionalisme budaya.
Nasionalisme budaya adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun-temurun, seperti halnya warna kulit, ras atau bangsa.
5. Nasionalisme kenegaraan.
Nasionalisme kenegaraan merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan yang sering digabungkan dengan nasionalisme etnis. Dalam nasionalisme kenegaraan adalah suatu komunitas yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara.
6. Nasionalisme agama.
Nasionalisme agama adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan negara.