Sungai ini mengalir dari utara ke selatan, melalui wilayah Senegal, Guinea-Bissau, dan Gambia sebelum mengalir ke Samudera Atlantik. Sungai ini menjadi sumber penting bagi kehidupan masyarakat setempat dan juga menjadi sumber air bagi sejumlah negara di wilayah tersebut.
BACA JUGA :
Sering salah paham, ini penjelasan bedanya Inggris, United Kingdom, dan Britania Raya
foto: gambia.co.uk
Hulu Sungai Gambia berada di pegunungan Fouta Djallon di wilayah negara Guinea, sebuah negara di Afrika Barat. Sungai ini bermula dari beberapa sumber air dan aliran dari pegunungan tersebut sebelum memasuki wilayah Senegal dan Gambia. Sungai ini mengalir melalui wilayah pedesaan dan memasuki Samudera Atlantik melalui delta Sungai Gambia.
Fakta di balik bentuk unik negara Gambia
BACA JUGA :
Besi yang ditemukan di dasar laut Sulawesi ini dulunya perkampungan, begini misteri di baliknya
Menurut CIA World Facebook di situs cia.gov, Gambia berbentuk mengikuti aliran sungai karena negara ini mengikuti arus Sungai Gambia yang mengalir melalui tengah negara dari timur ke barat. Sungai tersebut telah memainkan peran penting dalam sejarah negara, karena menjadi rute transportasi dan perdagangan utama selama berabad-abad.
foto: gambia.co.uk
Oleh karena itu, sungai Gambia memainkan peran penting dalam ekonomi negara dan merupakan sumber air tersier terpenting bagi penduduk setempat. Tak hanya itu, Gambia adalah pusat penting perdagangan trans-saharan pada abad ke-19 dan juga merupakan pusat penting perdagangan budak.
Pada akhir abad ke-19, negara ini menjadi protektorat Inggris dan kemudian memperoleh kemerdekaan pada 1965. Jika kamu lihat lagi di Google Maps, wilayah Gambia dikelilingi oleh negara Senegal. Sekilas, terlihat wilayah Senegal tampak seperti kepala dengan wajah dan Gambia seperti bagian mulutnya.
Situasi sosial di Gambia cukup kompleks
Gambia memiliki banyak tradisi dan budaya yang unik dan masih dipelihara hingga saat ini, termasuk upacara-upacara adat dan musik tradisional. Meski begitu, situasi sosial di Gambia cukup kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kemiskinan, akses terbatas terhadap pendidikan dan kesehatan, dan ketidakstabilan politik.
foto: travelnoire.com
Meskipun menghadapi tantangan-tantangan tersebut, negara ini sedang membuat kemajuan dalam bidang pembangunan ekonomi dan pemerintahan demokratis. Negara ini juga memainkan peran penting dalam pembangunan industri perikanan dan pertanian, dengan sungai sebagai sumber air tersier terpenting bagi penduduk setempat.
Keanekaragaman hayati di Gambia
Walaupun wilayah Gambia sangat kecil, negara ini memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama dalam sektor pariwisata, perikanan, dan pertanian. Dilansir dari afdb.org, negara ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan beragam. Tak salah, kalau Gambia menjadi tujuan wisata yang populer bagi para pecinta alam dan pariwisata.
Gambia memiliki ragam flora dan fauna yang kaya dan beragam, termasuk hutan hujan, padang rumput, dan gurun. Flora yang bisa ditemukan di negara ini diantaranya, Acacia senegal: pohon bertiang yang sering ditemukan di wilayah kering di Afrika. Ada pula pohon Balanites aegyptiaca, pohon yang sering ditemukan di hutan gugur dan memiliki buah yang bisa dimakan.
foto: travelnoire.com
Kemudian ada tanaman Ficus Ingens, pohon yang ditemukan di hutan hujan dan memiliki cabang dan akar yang besar. Sementara untuk fauna, Gambia juga cukup kaya dengan hewan-hewan khasnya, seperti beberapa jenis monyet, seperti monyet gri, monyet kapas, dan monyet berambut hitam, ditemukan di hutan hujan dan padang rumput.
Di negara ini, kamu bisa menemukan sekitar 600 spesies burung yang tersebar di hutan-hutan hujan Gambia. Terakhir ada Crocodylus niloticus, buaya air tawar yang menjadi salah satu spesies buaya terbesar di dunia.