Brilio.net - Seorang nelayan asal Thailand menemukan gumpalan berwarna kuning pada sekitar tahun 2014 lalu. Gumpalan yang awalnya dianggap tak berharga tersebut rupanya menjadi keuntungan tersendiri bagi pria bernama Suwat Chitchanthuek tersebut. Pasalnya, dirinya baru tahu kalau objek yang ditemukannya tersebut ternyata merupakan muntahan ikan paus yang bernilai jual tinggi.
Karena menganggapnya sebagai barang biasa, Suwat tak menghiraukan gumpalan tersebut. Justru, ia kerap mencungkil benda tersebut dengan pisau saat dirinya sedang bosan. Dirinya juga membuat ukiran dari bongkahan kuning tersebut.
BACA JUGA :
Paus sperma ditemukan mati di Wakatobi, isi perutnya sampah 5,9 kg
Suwat baru mengetahui kalau penemuannya tersebut berharga karena ia melihat kisah-kisah serupa muncul di berita-berita di stasiun televisi. Pria berusia 58 tahun tersebut pun akhirnya memeriksa temuannya.
foto: viralpress.com
BACA JUGA :
Lagi paus mati mengenaskan, di perutnya berisi 40 kg sampah
Dirinya kemudian tersadar kalau bongkahan kuning yang ditemukannya adalah muntahan ikan paus yang berharga fantastis. Tak cepat menyadarinya, Suwat pun menyesal tak merawat bongkahan tersebut dengan baik.
foto: viralpress.com
"Bongkahan itu lebih berat dan lebih besar saat saya pertama kali menemukannya. Kadang saat saya bosan, saya mengukirnya dengan pisau. Sekarang saya menyesal melakukannya," seperti dikutip brilio.net dari Viral Press, Jumat (5/7).
Suwat sendiri menemukan benjolan kuning raksasa itu mengambang di laut di Rayong, Thailand timur. Ia lalu membawanya ke rumah karena menurutnya itu tidak biasa.
foto: viralpress.com
Sementara itu, muntahan ikan paus atau yang disebut sebagai ambergris ini merupakan bahan langka yang digunakan sebagai pembuat parfum. Ambergris ini sendiri terbentuk dari zat lilin dari sistem pencernaan ikan paus. Bahan ini jika digunakan dalam parfum akan membuat wanginya menjadi lebih tahan lama. Karena sulit ditemukan, harganya pun mencapai ratusan juta bahkan hingga miliaran rupiah.