Brilio.net - Otoriter merupakan salah satu jenis gaya kepemimpinan yang berdasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi. Setiap perintah dan kebijakan yang ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya dan harus segera dilakukan.
Seorang pemimpin yang autokratik adalah seorang yang sangat egois. Pemimpin yang memiliki tipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-sungguh dan cermat di mana pemimpin bekerja menurut peraturan kebijakan yang berlaku dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahannya.
BACA JUGA :
Desentralisasi adalah pemindahan kekuasaan, pahami jenis-jenisnya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), otoriter dapat diartikan sebagai perilaku sewenang-wenang. Seorang pemimpin yang otoriter juga akan menunjukan berbagai sikap yang menonjolkan kekuasaan seperti kecenderungan dalam memperlakukan para bawahan sama dengan alat lain dalam organisasi.
Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai otoriter, berikut brilio.net merangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (6/8).
Definisi otoriter
BACA JUGA :
Spionase adalah penyelidikan secara rahasia, ini penjelasannya
foto: unsplash.com
Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab akan dipegang oleh si pemimpin, sedangkan para bawahan hanya sekadar melaksanakan tugas yang sudah diberikan.
Tipe kepemimpinan yang otoriter hanya sekadar melaksanakan tugas yang sudah diberikan. Para pemimpin otoriter melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan para karyawannya. Mereka menghasilkan keputusan, mengkomunikasikannya kepada bawahan dan mengharapkan implementasi atas instruksi mereka dengan segera.
Definisi otoriter menurut para ahli:
1. Menurut Kartini Kartono, otoriter berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan kratos yang berarti kekuasan dan kekuatan sehingga otoriter dapat berarti penguasa absolut.
2. Paul Hersey mendefinisikan otoriter sebagai kewenangan dalam bentuk kekuasaan tertentu yang tercipta dari posisi yang ditempati oleh seorang pemimpin.
3. Menurut Hadari Nawawi, gaya kepemimpinan otoriter menghimpun sejumlah peri;aku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralisasi sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
4. menurut Newstorm & Davis, gaya kepemimpinan otoriter dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang mendasarkan segala sesuatu pada kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
5. Riberu mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan otoriter dapat disebut sebagai gaya kepemimpinan otokratik, di mana pemimpin sangat memaksa dan mendesak kekuasaannya kepada bawahannya.
6. Albanese dan Fleet mengatakan bahwa pemimpin yang otoriter memiliki beberapa ciri di mana lebih berorientasi pada pencapaian prestasi dan memiliki kekuasaan untuk memutuskan suatu tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa otoriter adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin otoriter lebih menekankan pada pencapaian target yang ingin dicapai dalam suatu organisasi tanpa melibatkan anggotanya dalam pengambilan keputusan.
Ciri-ciri kepemimpinan otoriter
foto: unsplash.com
Para pemimpin otoriter melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan para karyawannya. Seorang ahli bernama Sutikno memberikan ciri-ciri atau indikator kepemimpinan otoriter yaitu sebagai berikut:
1. Segala keputusan diambil sendiri oleh pemimpin.
2. Tugas-tugas bawahan diperinci oleh pemimpin.
3. Dalam bersikap kepada bawahan, pemimpin melibatkan perasaan pribadinya sehingga lebih bersifat subjektif.
4. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi atau mengajukan pendapat, tetapi itu hanya sebagai lips service saja.
Sedangkan menurut Wirawan, ciri gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut:
1. Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaannya dalam kepemimpinan tinggi.
2. Kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya tidak ada.
3. Semua keputusan kebijakan dan operasional diambil oleh pemimpin sedangkan pengikut hanya pelaksana keputusan.
4. Pemimpin memiliki hak prerogatif dan hak untuk memberikan perintah dan wajib dihormati oleh para pengikutnya.
5. Tidak ada pendelegasian wewenang dari pemimpin ke pengikut.
Aspek gaya kepemimpinan otoriter
foto: Amy Hirschi/Unsplash
Terdapat beberapa pengelompokkan gaya kepemimpinan yang kerap diterapkan oleh pemimpin otoriter yaitu:
1. Aspek perilaku
Pemimpin dengan gaya otoriter cenderung menggunakan perilaku yang diktatik, di mana pemimpin cenderung menuntut bawahannya untuk memiliki prestasi dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Selain itu, pemimpin yang otoriter memiliki kemampuan untuk memanipulasi pesan yang disampaikan oleh orang lain.
2. Aspek kekuasaan dan wewenang
pemimpin yang otoriter memiliki kecermatan dalam memantau bawahannya. Selain itu, pemimpin otoriter juga cenderung meremehkan kompetensi bawahan dengan tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengungkapkan pendapat mereka dan mengabaikan saran yang diberikan oleh bawahannya.
Sumber: Kusumastuti. 2018. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Otoriter Terhadap Subjective Well-Being Pada Karyawan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.