1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
2 September 2022 10:41

Penampakan rapor murid SD di Jepang, beda tak ada penilaian angka

Pada buku rapor tersebut hanya memiliki beberapa simbol seperti segitiga, lingkaran, dan lingkaran dobel. Devi Aristyaputri
foto: Instagram/@fredyfre

Brilio.net - Rapor menjadi salah satu tolak ukur kinerja siswa selama belajar di sekolah. Biasanya, buku rapor dibagikan kepada siswa setelah selesai masa kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Dalam setahun, buku rapor biasanya dibagikan dua sampai empat kali. Rapor juga tidak langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan, melainkan langsung kepada orang tua.

Jika di Indonesia rapor murid dari tingkatan SD, SMP, dan SMA memiliki penilaian berupa angka. Namun hal ini justru berbeda dengan sekolah di Jepang. Salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang membagikan penampakan buku rapor siswa SD di Jepang. Pria ini membagikan video tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @fredyfre, beberapa hari lalu.

BACA JUGA :
Para siswa ditugasi menggambar gurunya, lukisannya kreatif tanpa batas


"Beda banget! Rapor murid sekolah dasar Jepang," ucapnya yang dikutip brilio.net, Jumat (2/9).

foto: Instagram/@fredyfre

BACA JUGA :
Siswa SD dikeluarkan dari barisan karena baju, sekolah beri penjelasan

Pada rekaman video yang dibagikan oleh @fredyfre, terlihat penampakan buku rapor yang menjadi laporan bagi orang tua selama satu tahun kegiatan belajar mengajar.

"Rapor berwujud lembaran kertas yang dijilid per 1 tahun ajaran," ucapnya.

Tampak dalam rapor tersebut tidak ada penilaian dalam bentuk angka sama sekali. Pada buku rapor tersebut hanya memiliki beberapa simbol seperti segitiga, lingkaran, dan lingkaran dobel. Ketiga simbol tersebut memiliki maknanya masing-masing.

foto: Instagram/@fredyfre

Simbol 'segitiga' dalam rapor tersebut memiliki arti bahwa proses belajar sedikit lagi mencapai target. Lalu simbol dengan 'lingkaran' memberikan tanda, proses belajar sudah memenuhi target. Kemudian pada simbol 'lingkaran dobel' memiliki arti proses belajar telah melebihi target.

"Semua dalam perspektif positive thinking," jelasnya.

Tidak hanya itu, yang membuat takjub pada rapor siswa SD di Jepang adalah tidak memiliki peringkat seperti yang ada di Indonesia.

foto: Instagram/@fredyfre

"Gak ada juara2an karena tiap anak hebat dengan karakternya sendiri-sendiri," ucap pemilik akun yang diketahui bernama Fredy Mardiyantoro itu.

Penampakan rapor siswa SD di Jepang yang berbeda jauh dari rapor siswa di Indonesia pun mencuri perhatian warganet. Beberapa warganet ada yang memberikan pengalamannya bahwa rapor di beberapa sekolah di Indonesia sudah ada yang mengikuti sistem seperti sekolah di Jepang.

"Di indonesia jg sdh tdk ada rangking2an koq kak...raport anak2 sdh deskriptif mskipun msh ada angka2nya...tp tdk mnyebutkan peringkat kelas. Nice,anyway," jelas akun @zakiyatulmufidahahmad.

foto: Instagram/@fredyfre

"Sama kok kayak sekolah anakku.. ga ada angka..penilain based on karakter.. bedanya ya bahasa indonesia bukan jepang," ujar akun @wita_priyanthi.

"Sama kaya rapor di skolah aliya .. kayaknya bbrapa skolah swasta di indo udah kaya gini," ucap akun @drgsekar.

"Disekolah anakku skrg di Tangerang jg udah kayak bgini dok ga ada rangking2," kata akun @ainulia_home.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags