Sejarah terbentuknya ASEAN
foto: Wikimedia Commons/Raffanumber24
BACA JUGA :
Pengertian karya ilmiah beserta struktur penulisan dan tujuannya
ASEAN adalah bentuk kerja sama regional negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Namun, jauh sebelum ASEAN terbentuk, negara di kawasan ini telah membentuk kerja sama regional lain. Organisasi regional pertama di Asia Tenggara adalah Pertahanan Asia Tenggara atau Pakta. Organisasi ini berdiri pada 8 September 1954 di Manila, Filipina. Namun, organisasi ini hanya diikuti oleh Thailand dan Filipina sebagai negara yang berasal dari kawasan Asia Tenggara.
Pada 30 Juli 1961, berdiri organisasi Association of Southeast Asia (ASA) untuk meningkatkan kerja sama sosial-ekonomi dan kebudayaan. Namun, ASA tidak dapat bertahan lama karena lemahnya struktur kelembagaan yang diakibatkan karena terjadinya konflik antara Filipina dengan Malaysia serta konfrontasi Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963.
Pada 31 Juli sampai 5 Agustus 1963 diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Manila, Filipina yang dihadiri oleh tiga kepala negara yaitu, Perdana Menteri Malaysia Tengku Abdul Rachman, Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno, dan Presiden Filipina Diosdado Macapagal. KTT ini berhasil melahirkan tiga dokumen, yaitu Deklarasi Manila, Persetujuan Manila, dan Komunike Bersama. Lalu, pada tahun 1966 berdiri organisasi kerja sama kawasan yang bernama Asia and Pacific Council (ASPAC).
BACA JUGA :
Pengertian kurikulum, ketahui komponen, fungsi, dan tujuannya
Kerja sama ini bertujuan untuk menggalangkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, kerja sama ini juga turut mengalami kegagalan karena tidak menggambarkan kerja sama kawasan yang sesungguhnya. Pada tahun 1972, ASPAC resmi dibubarkan.
Setelah itu, pada 8 Agustus 1967 beberapa negara pendiri ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina bersatu melalui Deklarasi Bangkok dan hal ini juga yang menandai lahirnya ASEAN. Pada masa awal berdirinya, kerja sama ASEAN lebih banyak bergerak di bidang politik, pertahanan, dan keamanan yang bertujuan untuk meredam konflik di kawasan yang melibatkan kepentingan negara anggota ASEAN pasca Perang Dunia II.