Brilio.net - Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana, banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas, sehingga menutupi permukaan tanah.
Banjir juga dapat dilihat sebagai bagian dari siklus hidrologi bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi ditentukan oleh tingkat curah hujan dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Selain itu, banjir juga dapat dipahami sebagai aliran atau genangan air yang menimbulkan kerugian ekonomi atau bahkan menyebabkan kehilangan jiwa.
BACA JUGA :
Pengertian pembangunan ekonomi adalah, pahami unsur-unsur dan tujuan
Banjir dapat terjadi karena rendahnya kemampuan infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menyerap air. Banjir juga dapat terjadi akibat naiknya permukaan air karena curah hujan yang tinggi, perubahan suhu, jebolnya tanggul atau bendungan, serta terhambatnya aliran air di tempat lain.
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai peristiwa banjir, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (19/8).
Pengertian banjir
BACA JUGA :
Arti typo adalah, ketahui penyebab dan cara menghindarinya
foto: Unsplash/Misbahul Aulia
Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi yang ditandai dengan meluapnya air dari saluran dan air tersebut menggenangi area di sekitarnya. Banjir juga menjadi bencana alam yang paling sering terjadi dan menimbulkan kerugian baik dari sisi kemanusiaan maupun ekonomi. Banjir dapat berkembang menjadi bencana ketika banjir tersebut mengganggu aktivitas manusia. Peristiwa banjir di suatu tempat bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi fisik wilayah tersebut.
Suatu wilayah atau tempat dapat dikatakan banjir apabila terjadi luapan air yang disebabkan kurangnya kapasitas penampang saluran. Banjir yang terjadi di bagian hulu biasanya memiliki arus banjir yang deras dan gaya gerus yang besar, tetapi durasinya pendek. Sedangkan banjir di bagian hilir arusnya tidak deras, tetapi durasi banjirnya panjang.
Jenis-jenis banjir
foto: Unsplash/Chris Gallagher
Menurut Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2018, banjir dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut:
1. Banjir Bandang
Banjir ini merupakan banjir yang sangat berbahaya karena dapat mengangkut beragam jenis material mulai dari bangunan hingga kendaraan, sehingga menimbulkan dampak kerusakan yang cukup parah. Banjir bandang biasanya terjadi akibat aktivitas penebangan pohon di hutan, sehingga sumber resapan air berkurang.
2. Banjir Air
Banjir air merupakan jenis banjir yang paling umum. Biasanya banjir ini terjadi akibat meluapnya air sungai, danau, atau selokan akibat kenaikan intensitas, sehingga air tidak tertampung dan meluap.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang serupa dengan banjir bandang, tetapi banjir ini ke luar dari dalam tanah hingga ke permukaan. Banjir lumpur mengandung gas berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan makhluk hidup lainnya.
4. Banjir Rob (Banjir laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat naiknya volume air laut akibat pasang. Biasanya banjir jenis ini menerjang kawasan di wilayah pesisir pantai.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang memiliki kemiripan dengan banjir air, namun banjir cileunang lebih spesifik terjadi karena meluapnya air akibat hujan deras.
Faktor penyebab terjadinya banjir
foto: Unsplash/Jonathan Ford
Faktor penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu banjir alami dan banjir karena tindakan manusia.
1. Banjir alami
Banjir ini dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi, dan sedimentasi.
- Curah Hujan
Curah hujan dapat mengakibatkan banjir apabila turun dengan intensitas yang tinggi, berdurasi lama, dan terjadi pada daerah yang luas.
- Pengaruh fisiografi
Pengaruh fisiografi meliputi bentuk dan kemiringan daerah pengaliran sungai, kemiringan sungai, dan lokasi sungai.
- Erosi dan sedimentasi
Erosi dan sedimentasi berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai.
2. Banjir akibat tindakan manusia
Banjir ini disebabkan oleh saluran air yang buruk, daerah resapan air berkurang, penebangan pohon secaraliar, sungai yang tidak terawat, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan.
- Saluran air yang buruk
Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya kerap terjadi peristiwa banjir karena saluran air yang mengalirkan air hujan dari jalan ke sungai tidak terawat. Banyak saluran air di perkotaan yang tertutup oleh sampah dan memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak dapat menampung volume air yang deras ketika hujan.
- Daerah resapan air berkurang
Selain karena sistem drainase yang buruk, banjir juga dapat terjadi karena berkurangnya daerah resapan air. Di perkotaan lahan hijau semakin berkurang seiring dengan meningkatnya bangunan sehingga menggeser fungsi lahan hijau sebagai resapan air.
- Penebangan pohon secara liar
Pohon berfungsi untuk mempertahankan kontur tanah agar tidak terjadi longsor. Selain itu, pohon juga berperan untuk menyerap air. Saat ini banyak sekali ditemukan aktivitas penebangan pohon secara liar yang mengakibatkan resapan air berkurang dan menimbulkan banjir.
- Sungai yang tidak terawat
Sungai yang rusak dan tercemar dapat menimbulkan banjir karena aliran air menuju ke laut terganggu.
- Kurangnya kesadaran masyarakat
Sikap masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan juga berpengaruh terhadap terjadinya banjir.
Sumber: Nisa. 2019. Analisis Kesiapsiagaan Tenaga Puskesmas Terhadap Banjir Di Puskesmas Selayo Dan Muara Panas, Kabupaten Solok. Padang: Universitas Andalas.