Brilio.net - Cerita fantasi adalah sebuah cerita yang berbentuk khayalan, angan-angan, dan imajinasi pengarang. Cerita fantasi juga dapat dipahami sebagai cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan baik menyangkut seluruh maupun hanya sebagian cerita. Cerita fantasi dibuat dengan penuh kreativitas dengan pengembangan jiwa khayalan pengarang dan termasuk ke dalam salah satu bentuk teks narasi. dalam cerita fantasi terdapat sebuah keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan yang tidak biasa dijumpai dalam dunia nyata. Dengan kata lain, cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal namun memiliki sifat imajinatif atau khayalan.
Pada umumnya cerita fantasi memiliki unsur-unsur cerita seperti tema, sudut pandang, setting, alur, penokohan, konflik, ending, dan lain-lain. Unsur tersebut dibuat dengans edikit berlebihan dan terkesan tidak akan pernah terjadi di dunia nyata. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai cerita fantasi, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Minggu (28/8).
BACA JUGA :
Pengertian kearifan lokal, pahami ciri-ciri, fungsi, dan bentuknya
Pengertian cerita fantasi
foto: unsplash.com
Cerita fantasi merupakan karangan yang memaparkan terjadinya peristiwa dalam bentuk cerita yang bukan sebenarnya terjadi, melainkan peristiwa rekaan pengarang. Cerita fantasi memunculkan isi cerita yang tidak sesuai dengan dunia nyata. Meski begitu, di dalam cerita fantasi terdapat hubungan realita dengan khayalan sehingga secara sederhana cerita fantasi merupakan cerita yang berisi peristiwa fiktif berdasarkan imajinasi pengarang.
BACA JUGA :
Trust issue adalah masalah kepercayaan, ini penyebab & cara mengatasi
Definisi cerita fantasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Nurgiyantoro mengemukakan bahwa cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan baik sebagian cerita maupun seluruh cerita. Cerita fantasi terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat khayalan. Biasanya imajinasi penulis berperan penting dalam cerita fantasi sehingga ceritanya cenderung tidak masuk akal.
2. Menurut Taum, cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi yang berkisah mengenai hal yang tidak mungkin dijadikan hal biasa. Cerita fantasi memiliki cerita yang kebenaran yang diragukan dan tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.
3. Kosasih menyatakan bahwa cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan berdasarkan khayalan, fantasi dan imajinasi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita fantasi adalah cerita fiksi yang bergenre imajinatif dan kebenaran ceritanya diragukan. Menulis cerita fantasi dapat melatih kreativitas seseorang karena banyak menggunakan imajinasinya.
Ciri-ciri cerita fantasi
foto: Unsplash/Sarah Wayte
Terdapat beberapa ciri umum yang ditemukan di dalam cerita fantasi yaitu sebagai berikut:
1. Adanya keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan
Cerita ini mengungkapkan hal-hal berbau supranatural yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi dalam imajinasi yang diciptakan oleh penulis.
2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis dan tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide dalam cerita terkadang bersifat sederhana, tetapi mampu menitipkan pesan yang menarik di dalamnya.
3. Menggunakan berbagai latar
Peristiwa yang dialami tokoh terkadang akan terjadi pada dua latar yaitu latar dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari.
4. Tokoh unik
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari seperti memiliki kesaktian tertentu.
5. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif dan dapat dilihat oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan.
Struktur cerita fantasi
foto: unsplash.com
Struktur teks dalam sebuah karya sastra merupakan salah satu tanda atau ciri sastra. Struktur teks dibuat secara teratur dan bertahap mulai dari pembuka, isi, dan penutup. Cerita fantasi memiliki struktur teks tersendiri yang dapat menunjukkan bahwa cerita tersebut merupakan cerita fantasi. Biasanya dalam cerita fantasi mengandung unsur-unsur yang tidak mungkin ada di dunia nyata. Adapun struktur teks cerita fantasi menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
1. Orientasi, bagian ini mengenalkan latar dan tokoh.
2. Komplikasi, timbulnya masalah hingga masalah memuncak.
3. Resolusi, penyelesaian masalah.
Bagian orientasi memperkenalkan latar dan tokoh cerita seperti pengenalan tokoh, watak, dan latar. Pada bagian komplikasi mulai timbul permasalahan. Pada bagian ini peristiwa di luar nalar biasanya terjadi. dan bagian terakhir adalah resolusi yang menjadi penyelesaian dari permasalahan yang timbul dalam komplikasi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa struktur teks merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam sastra. Struktur teks dirancang sesuai dengan aturan dan bertahap.
Langkah menyajikan cerita fantasi
foto: Unsplash/Seongho Jang
Terdapat beberapa langkah yang dapat diaplikasikan ketika penulis mencari ide sampai mengambangkan tulisan menjadi sebuah karya yang utuh dan menarik. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menemukan ide penulisan dengan mengamati objek atau peristiwa nyata di sekitar kita lalu diberi imajinasi.
2. Penggalian ide cerita fantasi dengan membaca dapat dilakukan dengan membaca buku pengetahuan atau ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi tokoh, dan sebagainya. Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh dari membaca pengalaman mitos lokal.
3. Membuat rangkaian peristiwa mulai dari ide yang sudah ditentukan lalu dibuat rangkaian peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.
4. Mengembangkan cerita fantasi dari deretan peristiwa yang sudah dirancang kemudian dikembangkan watak tokoh, latar, dialog antartokoh sehingga membentuk cerita yang utuh.
Sumber: Cahyaningrum dan Setyaningsih. 2019. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 8 Nomor 1: Pengembangan Modul Menulis Teks Cerita Fantasi Bermuatan Nilai Konservasi Bagi Peserta Didik SMP. Semarang: Universitas Negeri Semarang.