Brilio.net - Nabi dan Rasul merupakan manusia yang memperoleh wahyu dari Allah SWT tentang agama dan misinya. Mempelajari kisah para Nabi dan Rasul adalah kewajiban bagi setiap muslim yang beriman.
Dalam Alquran pun, Allah Ta'ala mengingatkan 'sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Tentu saja, ada perbedaan Nabi dan Rasul dalam menjalankan tugas mereka.
BACA JUGA :
Pengertian iman kepada Rasul, cara penerapan dan sifat-sifatnya
Sebenarnya diketahui bahwa, ada banyak nama-nama Nabi dalam Islam dengan jumlahnya hingga ratusan ribu bahkan tak terhitung. Namun, dari banyaknya nama-nama Nabi tersebut hanya ada 25 urutan Nabi yang wajib umat Islam imani serta ketahui. Dan di antara nama-nama Nabi tersebut, ada beberapa Rasul yang diutus oleh Allah SWT dalam membagikan ajaran yang mulia, terutama untuk menyembah Allah SWT.
Dirangkumbrilio.netdari berbagai sumber, Rabu (6/4), berikut penjelasan mengenai perbedaan Nabi dan Rasul menurut Islam.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait perbedaan tersebut, sebaiknya kita pahami lebih dulu pengertian dari Nabi dan Rasul. Beberapa kali Nabi dan Rasul muncul dalam ayat-ayat Al - Quran. Salah satunya yaitu pada surat Al-Hajj ayat 52. Ayat tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
BACA JUGA :
Hukum dan adab membangunkan orang tidur sesuai ajaran Rasulullah
"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, kecuali apabila ia mempunyai sebuah keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hajj : 52).
Dari segi bahasa, Nabi berasal dari kata naba yang berarti dari tempat yang tinggi. Akan tetapi secara umum, nabi sering diartikan sebagai seorang manusia yang diberi kepercayaan berupa wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. Maksudnya, wahyu yang diterima Nabi dari Allah tidak wajib disampaikan maupun diajarkan kepada umatnya. Melainkan, kewajiban Nabi sebatas pada mengamalkannya pada diri sendiri.
Sementara itu, Rasul berasal dari kata Risala yang artinya penyampaian. Seorang Rasul juga menerima wahyu dari Allah SWT, sama seperti para nabi. Namun, yang membedakannya selain untuk diamalkan bagi diri sendiri, Rasul juga wajib mengajarkan wahyu tersebut pada umatnya untuk berjalan di jalan Allah SWT.
Perbedaan Nabi dan Rasul
foto :pixabay.com
Terdapat beberapa perbedaan antara Nabi dan Rasul yang penting untuk diketahui. Beberapa perbedaan-perbedaan tersebut wajib kalian ketahui, dan berikut perbedaan antara Nabi dan Rasul:
1. Pertama, Nabi menerima wahyu dari Allah untuk diamalkan sendiri. Sementara, Rasul menerima wahyu untuk disampaikan pada umatnya.
2. Kedua, Nabi mendapat tugas atau diutus kepada kaum yang sudah beriman. Sedangkan untuk Rasul diutus pada kaum yang belum beriman pada Allah SWT atau masih kafir.
3. Ketiga, Nabi memiliki jumlah yang lebih banyak daripada Rasul.
4. Nabi bukan berarti Rasul, akan tetapi Rasul sudah pasti Nabi.
5. Nabi menerima wahyu Allah SWT melalui mimpi. Sedangkan Rasul menerima wahyu melalui mimpi dan disampaikan melalui malaikat. Selain itu, Rasul juga berkemampuan untuk langsung melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat.
6. Perbedaan Nabi dan Rasul yang keenam yaitu, ada sebagian Nabi yang meninggal karena dibunuh oleh kaumnya. Sedangkan Rasul akan diselamatkan Allah SWT dari berbagai percobaan pembunuhan.
foto :pixabay.com
Pada dasarnya semua Nabi dan Rasul yang diciptakan oleh Allah SWT memiliki satu tujuan. Dan tujuan tersebut adalah menjadikan Allah SWT sebagai Tuhan yang patut untuk disembah. Berikut ini beberapa tugas para Nabi dan Rasul yang harus dilakukan:
1. Mengajak manusia untuk beribadah.
2. Mencegah dari semua larangan.
3. Mengajak manusia kepada Allah Ta'ala.
4. Menjadi uswatun hasanah (teladan terbaik).
5. Mengingatkan manusia bahwa diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah.
6. Mengingatkan agar tidak fokus kepada dunia saja.
7. Menegakkan dan menyampaikan agama Allah Ta'ala.
8. Memberitahukan batas-batas Allah SWT.
9. Membuat perdamaian dan komunikasi.
10. Membuat peraturan berbagai cara.