Brilio.net - Bagi sebagian orang, estimasi mungkin sudah jadi istilah yang cukup familiar. Namun bagi sebagian lainnya, estimasi bisa jadi merupakan kata asing yang tidak diketahui artinya. Sebab, kata estimasi sering kali muncul dan dipakai ketika menyusun proposal atau perencanaan suatu program kegiatan.
Arti estimasi juga sering disamakan dengan perkiraan, penilaian, dan pendapat. Bisa dibayangkan, betapa pentingnya kedudukan estimasi dalam suatu proses perencanaan program kegiatan. Namun mempelajari apa itu estimasi tentu tak akan cukup jika sebatas pada arti sempitnya tersebut. Masih ada banyak hal penting yang perlu diketahui tentang estimasi.
BACA JUGA :
5 Cara mengatasi wajah kusam pakai masker oatmeal, bantu cerah merata
Dirangkum brilio.net dari berbabagai sumber, Jumat (15/4) berikuut ini penjelasan mengenai estimasi.
A. Pengertian Estimasi
foto : pixabay.com
BACA JUGA :
5 Tips perawatan rambut ala Aurel Hermansyah, bikin tebal dan sehat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti estimasi adalah dalam praktiknya berhubungan dengan suatu proyek. Lebih lanjut, estimasi dijelaskan sebagai proses memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk bisa mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Selain arti estimasi dari KBBI, kita juga perlu memahami pengertian estimasi secara umum menurut pandangan ahli. Ada ahli yang menyebut estimasi sebagai suatu proses pengukuran yang kuantitatif atau hasil yang akurasinya dapat diukur dengan angka. Hal ini sejalan dengan praktik estimasi di keseharian, yang selalu menggunakan tolok ukur angka yang jelas, meski terkadang tidak diperoleh hasil yang tepat sasaran.
B. Manfaat estimasi
foto : pixabay.com
Sebagaimana yang disinggung di awal, estimasi mempunyai peran penting dalam proses perencanaan atau penyusunan program kegiatan. Proses estimasi memberikan sejumlah manfaat dalam kelangsungan program yang direncanakan. Berikut beberapa manfaat dari proses estimasi.
1) Untuk membantu menyusun jadwal pekerjaan yang lebih jelas, teratur, dan terukur.
2) Untuk membantu menentukan berapa lama proyek dapat dikerjakan dan berapa perkiraan besaran biayanya.
3) Untuk membantu menentukan anggaran time phased dan menetapkan basis proyek.
4) Untuk membantu dan mendukung dalam menciptakan keputusan yang baik.
5) Untuk menentukan apakah proyek layak dikerjakan.
6) Untuk adalah dapat membantu mengukur kemajuan proyek yang sedang dilakukan.
C. Faktor-faktor estimasi
foto : pixabay.com
Dari pembahasan tentang arti estimasi, kita dapat ketahui bahwa estimasi merupakan perencanaan yang bisa saja tidak tepat sasaran. Agar estimasi bisa berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Dengan menitikberatkan pada faktor-faktor tersebut, estimasi yang disusun akan efisien dan efektif. Sehingga, peluang estimasi yang disusun bisa tepat sasaran akan semakin besar.
Adapun beberapa faktor dari estimasi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Tanggung jawab adalah pengaruh estimasi paling utama.
2) Melibatkan beberapa orang dalam proses penyusunan estimasi.
3) Dalam menyusun estimasi, tetap mempertimbangkan kondisi yang mungkin akan dihadapi saat melakukan eksekusi di lapangan.
4) Ketersediaan unit dan waktu yang mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan estimasi.
5) Independensi (bersikap netral dan tidak berpihak).
6) Penambahan nilai risiko pada estimasi dengan tujuan untuk membantu menghindari berbagai masalah.