Brilio.net - Dalam bahasa Yunani sering kali kita mendengar istilah filsafat. Filsafat merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.
Menurut etimologi, filsafat ini berasal dari istilah philosophia atau pilosophos dari bahasa Yunani. Philo memiliki arti cinta, dan shopia adalah ilmu pengetahuan, hikmah serta kebijaksanaan.
BACA JUGA :
Pengertian Asmaul Husna lengkap dengan bacaannya
Secara umum, filsafat ini dimaknai sebagai ilmu tentang kehidupan dan manusia secara kritis. Filsafat ini digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, mencari jalan keluar sebuah masalah, dan juga untuk berargumentasi.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (16/3), berikut penjelasan pengertian filsafat dan jenis-jenisnya.
Pengertian Filsafat Berdasarkan Pendapat para Ahli
BACA JUGA :
Peta adalah gambaran permukaan bumi, ini unsur dan jenisnya
foto: pixabay.com
1. John Dewey
Filsafat menurut John Dewey adalah pengungkapan akan usaha dan perjuangan manusia secara terus-menerus. Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk melakukan penyesuaian terhadap berbagai tradisi. Sehingga, hasilnya dapat membentuk budi pekerti yang memiliki cita-cita politik, serta kecenderungan ilmiah baru yang tidak sejalan dengan wewenang yang telah diakui.
2. Plato
Sedangkan filsafat menurut Plato ialah ilmu yang berusaha untuk mendapatkan pencapaian akan kebenaran pengetahuan yang sebenarnya.
3. Aristoteles
Filsafat menurut Aristoteles merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berisi kebenaran. Unsur-unsur dalam kebenaran tersebut meliputi ekonomi, metafisika, estetika, retorika, politik dan juga logika. Filsafat yang dikemukakan Aristoteles sering disebut sebagai filsafat keindahan.
4. Johann Gotlich Fickte
Pengertian filsafat berdasarkan pendapat Johann Gotlich Fickte adalah ilmu yang menjadi dasar dari segala jenis bidang dan pengetahuan yang digunakan untuk mencari kebenaran.
5. Cicero
Kemudian Cierco menyebutkan bahwa filsafat adalah seni kehidupan yang merupakan ibu dari semua seni.
6. Imanuel Kant
Imanuel Kant mengartikan filsafat sebagai ilmu yang menjadi akar dari segala pengetahuan di dalamnya. Filsafat sendiri menurutnya terbagi ke dalam empat golongan, yaitu antropologi, metafisika, agama, dan etika.
7. Paul Natorp
Filsafat menurut Paul Natorp merupakan ilmu dasar yang digunakan untuk menentukan kesatuan pengetahuan yang dapat digunakan untuk memikul keseluruhannya dan menunjukkan akhir yang sama.
8. MJ Langeveld
Filsafat menurut MJ Langeveld adalah kesatuan ilmu yang tersusun dari beberapa lingkup masalah seperti masalah keadaan, dan masalah lingkungan. Sedangkan, untuk Lingkup masalah pengetahuan terdiri atas teori logika, pengetahuan, dan juga kebenaran. Kemudian lingkup masalah nilai yaitu terdiri atas teori nilai estetika, nilai religi, etika, dan estetika.
9. Bertrand Russel
Menurut Bertrand Russel, filsafat yaitu sebuah teologi yang berisikan berbagai pemikiran mengenai masalah-masalah yang bersifat definitif dan tidak dapat dipastikan. Akan tetapi layaknya sains, filsafat bisa menarik pemikiran manusia jika dibandingkan otoritas wahyu, dan tradisi.
Ciri-Ciri Filsafat Secara Umum
foto: pixabay.com
1. Implikatif
Ilmu filsafat sering memikirkan akibat yang didapatkan dari suatu pemikiran, tujuan hal tersebut supaya manusia selalu dapat melahirkan berbagai pemikiran baru yang dapat mengembangkan intelektualitas.
2. Memiliki Sifat yang Universal
Secara umum pemikiran filsafat memang tidak ada sangkut pautnya dengan objek-objek tertentu, atau cendurung bersifat universal. Contoh dari pemikiran seperti ini seperti kebebasan, keadilan, dan moral manusia.
3. Tidak Faktual
Tidak Faktual dalam konteks ini merupakan sesuatu yang bersifat spekulatif dengan menciptakan berbagai dugaan yang logis dan masuk akal dalam menangani suatu hal yang tanpa bukti. Hal ini dikarenakan pemikiran tersebut telah melampaui batas-batas fakta ilmiah.
4. Berhubungan dengan Nilai
Pengertian filsafat berdasarkan pendapat CJ Ducasse ialah upaya manusia dalam mencari pengetahuan. Upaya tersebut berupa fakta yang biasa disebut dengan penilaian. Yang dimaksud dengan penilaian di sini yaitu antara susila dan asusila, serta yang baik dengan yang buruk. Sehingga, filsafat berperan sebagai penengah yang digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut.
5. Berhubungan Dengan Arti
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, sesuatu yang dianggap berarti pasti memiliki sebuah nilai. Karena itu secara filsuf sering menggunakan bahasa ilmiah dan berbagai kalimat yang bersifat logis supaya ide-ide di dalamnya memiliki nilai tersendiri.
Tujuan Filsafat Secara Umum
foto: pixabay.com
Keberadaan ilmu filsafat dapat membantu manusia menyelesaikan segala persoalan dalam kehidupan. Setelah mengetahui arti filsafat beserta ciri-ciri umum yang dimilikinya, kali ini akan kita akan membahas mengenai tujuan filsafat secara umum yang telah dijabarkan ke dalam poin-poin berikut ini.
1. Filsafat berguna untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat sesuatu. Dengan hal ini maka manusia dapat memiliki pandangan yang luas dan dapat terhindar dari egosentrisme.
3. Dengan menilai berbagai macam hal di sekitarnya secara objektif, maka melalui filsafat diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu memiliki pengetahuan yang luas.
4. Filsafat dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan lebih mendalami ilmu pengetahuan.
5. Dengan mempelajari filsafat maka manusia juga dapat memahami perkembangan, kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari pengetahuan tersebut.
6. Filsafat membuat manusia agar memiliki kemauan untuk berpendapat sendiri, mandiri dalam hal rohaniah, berpikir sendiri, serta dapat menunjukkan sifat yang kritis.
7. Dengan mendalami filsafat maka manusia dapat mendalami pokok ilmu sampai ke cabang-cabangnya. Dengan demikian maka akan lebih mudah dalam memahami hakikat ilmu beserta sumber dan tujuannya.
8. Filsafat juga sangat berguna bagi dunia pendidikan, karena baik siswa maupun pengajar punya pedoman yang kuat untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Terutama untuk membedakan mana persoalan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah.
Fungsi Filsafat
foto: pixabay.com
Mempelajari filsafat sangatlah bermanfaat, karena dengan ilmu ini setiap orang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang tidak ada dalam wewenang ilmu-ilmu secara khusus lainnya. Setelah memahami pengertian filsafat, ciri-ciri, dan tujuan yang dimilikinya. Maka tak lengkap rasanya bila tidak membahas fungsi-fungsi yang dimilikinya, fungsi filsafat dapat kamu lihat dalam poin-poin berikut.
- Membentuk Sifat Kritis
Seperti yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, filsafat dapat membentuk pemikiran yang kritis pada seseorang. Hal tersebut tentunya sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Sehingga, ketika menghadapi masalah apapun diharapkan manusia dapat berpikir dengan rasional supaya tidak terjebak oleh segala sifat fanatisme.
- Sebagai Pemecahan Masalah
Ilmu filsafat mengajak manusia supaya berpikir secara bijak dalam mengatasi berbagai persoalan. Dengan menggunakan cara berpikir filsafat, maka diharapkan manusia dapat mengidentifikasi masalah tersebut dan memudahkannya dalam mendapatkan jawaban. Sehingga, masalah dapat dipecahkan tanpa kesulitan.
- Membantu Kemampuan Analisis
Berpikir secara filsafat tentunya sangat dibutuhkan oleh para pelajar maupun peneliti. Karena dengan demikian kemampuan dalam menganalisa akan semakin terasah. Sehingga, analisa dapat dilakukan dengan kritis dan komprehensif untuk mengatasi berbagai permasalahan ilmiah dalam riset.
Pada poin berikut filsafat dilakukan pada konteks pengetahuan yang menomor-satukan kontrol. Maka, dari itu dapat dikatakan bahwa nilai pengetahuan ada karena memiliki fungsi, lain halnya dengan fungsi filsafat yang ada karena nilai yang dimilikinya.
- Menambah Pengalaman
Melalui ide-ide baru atau dasar hidup, filsafat dapat dapat membentuk pengalaman kehidupan manusia secara kreatif. Semakin banyak rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk mencarinya, maka pengalaman akan terus bertambah.
Unsur-Unsur Filsafat
Jika penjelasan mengenai pengertian filsafat dan pembahasan lainnya sudah kamu mengerti dengan baik, di bawah ini terdapat lagi informasi menarik mengenai unsur-unsur yang ada dalam filsafat. Apa saja unsur-unsur tersebut, silahkan simak di bawah ini:
1. Epistemologi
Istilah berikut ini muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1854 yang dipelopori JF Ferrier. Epistemologi diambil dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti pengetahuan, dan logos yang berarti teori.
Ilmu ini merupakan filsafat yang membahas segala jenis masalah yang berkaitan dengan filosofikal seputar teori pengetahuan. Bagian filsafat ini meneliti sifat-sifat dasar dan asal-usul dalam memperoleh sebuah pengetahuan dengan cara yang benar.
Melihat dari pengertian epeistemologi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur ini sangat berpengaruh terhadap karakter pengetahuan. Terlebih lagi dalam memilah mana kebenaran yang harus ditolak, dan mana yang harus diterima. Jika pengetahuan-pengetahuan tersebut dikumpulkan dengan benar, kemudian diklarifikasi, dan disusun secara sistematis, maka dapat menjadi metode epistemologi.
2. Axiologi
Axiologi atau yang lebih dikenal dengan teori tentang nilai adalah suatu unsur filsafat yang menelusuri tentang kegunaan pengetahuan. Aksiologi ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti akan digunakan untuk apa ilmu pengetahuan itu, lalu seperti apa kaitan antara manfaat pengetahuan tersebut dengan kaidah moral yang ada, dan bagaimana cara menentukan obkjek yang dikaji menurut berbagai pilihan moral.
3. Ontologi
Ontologi menelusuri tentang sesuatu yang ada secara universal, dan menampilkannya dalam pemikiran semesta universal. Unsur ini tidak terikat oleh perwujudan tertentu serta memiliki upaya untuk mencari sebuah inti yang ada dalam kenyataan. Dengan kata lain objek dari ontologi secara formal yaitu hakikat dari semua realitas.
Jenis-jenis Filsafat
Setelah selesai membahas pengertian filsafat, tujuan, fungsi, dan juga unsur-unsurnya, pada bab terakhir ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis filsafat atau cabang filsafat.
1. Estetika
Sesuai namanya, estetika ialah filsafat yang membahas dan mempelajari keindahan, serta mencari tahu bagaimana keindahan tersebut dibentuk. Filsafat ini juga mempelajari bagaimana cara manusia dalam merasakan keindahan tersebut.
2. Etika
Filsafat berikut ini mempelajari mengenai aturan serta norma yang dipakai masyarakat dalam berperilaku. Dengan kata lain filsafat ini digunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Metafisika
Jenis filsafat ini erat kaitannya dengan hakikat fundamental dan proses analitis terhadap realitas serta keadaan yang menyertainya. Penelitian yang berhubungan dengan metafisika biasanya berpusat pada pertanyaan-pertanyaan seputar keberadaan dan realitas
4. Logika
Filsafat logika merupakan cabang yang mendalami bagaimana kemampuan seseorang untuk berpikir secara tepat.
5. Epistemologi
Epistemologi merupakan jenis filsafat yang secara khusus membahas mengenai pengetahuan. Adapun beberapa pengetahuan yang dibahas seperti validitas data, asal mula, validitas, struktur, serta metodologi yang bekerja sama dalam menyusun pengetahuan manusia.
6. Filsafat Ilmu
Pada dasarnya pengertian filsafat ilmu adalah bagian epistemologi yang merupakan filsafat pengetahuan. Namun, pengkajian filsafat ilmu lebih terpusat kepada pengetahuan yang bersifat ilmiah, dan hakikat ilmu itu sendiri.