Brilio.net - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ihsan adalah baik. Ihsan juga dapat dimaknai sebagai seseorang yang ikhlas beramal karena mencari keridhaan semata. Seseorang yang memiliki sikap ihsan menyumbangkan kebaikan terhadap hamba Allah yang lainnya, baik dari segi kekayaan, kemuliaan, kepandaian, maupun jasmani.
Ihsan juga merupakan aspek ketiga dari agama yang dikenal sebagai aspek rohani. Aspek ini dimaksudkan untuk memperingatkan bahwa Allah senantiasa datang dan mengawasinya. Ihsan termasuk ke dalam perbuatan yang sangat bermanfaat di dalam agama Islam.
BACA JUGA :
Pengertian hadits dalam bahasa, ketahui unsur-unsur dan fungsinya
Sikap ihsan merupakan fitrah karena tabiat manusia cenderung kepada kebaikan. Ihsan pada ayat-ayat tertentu di dalam Alquran memiliki fungsi sebagai ammar atau perintah. Ihsan dalam pengertian ini tidak semata-mata sebagai ammar, tetapi juga sebagai masdar yang menunjukkan pada sesuatu yang tetap dan berkesinambungan. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai sikap ihsan, berikut brilio.net merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (12/8).
Pengertian ihsan
foto: Unsplash/Utsman Media
BACA JUGA :
Arti Al Quddus beserta dalil dan cara meneladaninya dalam kehidupan
Secara etimologi, ihsan adalah lawan kata dari isa'ah atau kejelekan. Dari segi bahasa, ihsan berasal dari bahasa Arab ihsanan yang berarti kebaikan, membaguskan, lebih bermanfaat, lebih indah, dan kesenangan. Ihsan juga dapat diartikan sebagai memperbaiki atau menjadikan baik. Ihsan adalah sebuah kebaikan yang lahir dari kesadaran batin terdalam. Ihsan juga merupakan perwujudan keinginan berbuat lebih baik atas apa yang orang lain lakukan.
1. Menurut M Quraish Shihab, ihsan memiliki makna yang lebih luas dari sekadar pengertian "memberi nikmat atau nafkah". Ihsan juga lebih luas dari sekadar kandungan makna "adil" karena adil diartikan sebagai "memperlakukan orang lain sama dengan perlakuannya kepada orang lain" sehingga ihsan dikatakan sebagai memberi lebih banyak daripada yang harus diberikan dan mengambil lebih sedikit dari yang seharusnya diambil.
2. Menurut Ali Amran, ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah karena ihsan menjadikan sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.
3. Danial Zainal Abidin berpendapat bahwa ihsan adalah amalan hati yang halus, tetapi pada waktu yang sama tidak mengabaikan amalan yang lahir. Ihsan dianggap sebagai ukuran kualitas yang tertinggi di sisi Allah. Segala percakapan dan perilaku yang dilakukan oleh setiap individu akan dinilai berdasarkan tuntunan ini.
Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa ihsan adalah suatu perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia demi untuk Allah.
Dalil dan keutamaan ihsan
foto: Unsplash/Faseeh Fawaz
Keutamaan sikap ihsan adalah untuk mengajarkan kepada umat muslim agar senantiasa beribadah dengan sungguh-sungguh dan hanya mengahapkan keridlaan dari Allah SWT. Sikap ihsan dapat ditunjukkan melalui dalil Al-Quran yaitu:
1. Sikap ihsan dijelaskan dalam firman Allah surat An-Nahl ayat 90 yang berbunyi, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,"
2. Sikap ihsan juga tertuang dalam surat Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi "Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,"
3. Surat Al-Baqarah ayat 83 menjelaskan mengenai sikap ihsan yang berbunyi, "Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu dan kamu selalu berpaling."
Ciri-ciri sikap ihsan
foto: Unsplash/Sohaib Al Kharsa
Jika ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang, maka kita dapat menemukannya dalam muamalah kehidupannya yaitu muamalah dengan sesama manusia, lingkungannya, pekerjaannya, keluarganya, dan dirinya sendiri. Berikut beberapa ciri-ciri seseorang yang memiliki sikap ihsan yaitu:
1. Menaati perintah dan larangan Allah dengan rasa ikhlas
2. Senantiasa amanah, jujur, dan menepati janji
3. Merasakan nikmat dan haus akan ibadah
4. Mewujudkan keharmonisan masyarakat
5. Mendapat ganjaran pahala dari Allah
Sedangkan cara penghayatan ihsan dalam kehidupan di antaranya:
1. Menyembah dan beribadah kepada Allah
2. Mengerjakan ibadah fardhu dan sunnah
3. Hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat
4. Melakukan perkara-perkara yang baik
5. Mengamalkan sifat-sifat mahmudah
6. Bersyukur atas nikmat Allah
Ruang lingkup ihsan
foto: Unsplash/Rachid Oucharia
Ajaran agama Islam mengajarkan umatnya untuk melaksanakan ibadah dan bermuamalah dengan sesama makhluk yang disertai dengan keikhlasan meskipun tidak melihat Allah. Dalam hal ini, Allah selalu menegaskan bagi orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan balasan kebaikan juga. Seperti yang telah disinggung di atas, ihsan merupakan wujud perilaku kebaikan yang dilakukan oleh umat muslim untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Adapun ruang lingkup ihsan adalah sebagai berikut:
1. Ibadah
Ihsan dalam ibadah merupakan sesuatu yang diwajibkan yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah mulai dari salat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar. Dalam menjalankan ibadah, individu diharapkan melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa Allah senantiasa memantaunya sehingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan oleh-Nya.
2. Muamalah
Dalam muamalah, ihsan dijelaskan pada surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi, "sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya,"'
3. Akhlak
Ihsan dalam akhlak merupakan buah dari ibadah dan muamalah. Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yaitu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya dan jika kita tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita.
Sumber: Pamungkas. 2019. Konsep Ihsan Dalam Al-Quran Perspektif Tasawuf. Lampung: Universitas Negeri Raden Intan Lampung.