Brilio.net - Tumbuhan tersusun dari sel-sel yang membentuk jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk satu kesatuan. Tanaman juga terdiri atas dua sistem struktural yaitu sistem pucuk dan sistem akar. Sistem pucuk terdiri dari daun, batang, buah-buahan, dan bunga.
Sedangkan, sistem akar terdiri dari akar, umbi, dan rhizobial yang terletak di bagian bahwa tanah. Pembentukan awal tanaman dimulai pada jaringan meristem. Kemudian jaringan meristem akan menyebar ke berbagai kelompok yang disebut sebagai jaringan sederhana. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai jaringan pada tumbuhan, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (1/9).
BACA JUGA :
Pengertian relasi dalam ilmu matematika, ketahui penjabarannya
Pengertian jaringan pada tumbuhan
foto: Unsplash/Fayette Reynolds
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai kemampuan titik potensial yang berbeda dengan jaringan hewan. Jaringan tumbuhan memiliki kemampuan yaitu dapat memperbanyak diri karena tubuh tumbuhan terdiri atas beragam sel. Jaringan tumbuhan juga dapat dipahami sebagai sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa.
BACA JUGA :
Pengertian takdir beserta dasar hukum dan jenis-jenisnya
Jenis-jenis jaringan tumbuhan
foto: Unsplash/Fayette Reynolds
Berdasarkan penyusunnya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu:
1. Jaringan Sederhana
Jaringan sederhana adalah jaringan yang hanya disusun oleh satu jenis sel saja, seperti jaringan parenkim.
2. Jaringan Kompleks
Jaringan kompleks disusun oleh beberapa jenis sel, seperti jaringan xilem.
Sedangkan, berdasarkan tingkat perkembangannya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu:
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang memiliki sel dan selalu membelah atau bersifat embrional. Ciri khas dari jaringan ini adalah sel memiliki dinding yang tipis, bentuk dan ukurannya sama, tinggi protoplasma, isi sel tidak mengandung kristal, serta memiliki rongga sel yang kecil. Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
- Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Misalnya, meristem yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang.
- Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berasal dari jaringan yang telah mengadakan diferensiasi, yaitu kambium dan kambium gabus yang terbentuk dari jaringan dasar dan kolenkim.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Pada umumnya, sel-selnya tidak membelah, bentuknya permanen, memiliki rongga besar, dan dinding sel mengalami penebalan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
- Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk sel epidermis bermacam-macam, ada yang seperti kubus, tidak teratur, bersegi banyak, dan memiliki dinding yang bertekuk-tekuk. Ciri0ciri jaringan epidermis yaitu, sel berlapis tunggal, dilengkapi lapisan kutikula, dapat melakukan modifikasi menjadi sisik atau bulu, dan tidak memiliki klorofil.
- Jaringan Parenkim
jaringan parenkim dewasa memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel serta sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewa, sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Parenkim sedikit terspesialisasi secara struktural. Sel parenkim juga melakukan sebagian besar fungsi metabolik tumbuhan seperti melakukan sintesis dan menyimpan berbagai produk organik.
- Jaringan Penyokong
jaringan penyokong atau penguat memiliki fungsi utama untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim akan memberikan kekuatan yang bersifat sementara pada tumbuhan dan terdiri dari sel hidup yang masih dapat melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan sel sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim berfungsi sebagai unsur pendukung pada tumbuhan.
- Jaringan Pengangkut
Jaringan ini merupakan jaringan yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral serta zat makanan dari hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe baik sel mati dan sel hidup. Sel tersebut memanjang sehingga membentuk pembuluh. Sedangkan floem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa unsur dengan tipe yang berbeda yaitu pembuluh tapis, sel pengiring, parenkim, serat, dan sklereid. Fungsi utama floem adalah untuk mengangkut air zat hasil asimilasi.
- Jaringan Gabus
Jaringan ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah dalam agar tidak banyak kehilangan air. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau velogen yang terletak di sebelah dalam epidermis.
Fungsi jaringan tumbuhan
foto: Unsplash/Fayette Reynolds
Terdapat beberapa fungsi jaringan pada tumbuhan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk melindungi dan memperkuat tubuh tumbuhan.
2. Untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
3. Untuk membantu mengedarkan sari-sari makanan yang terdapat pada tumbuhan ke seluruh tubuh.
4. Untuk membantu menyimpan cadangan makanan.
5. Untuk mendukung segala aktivitas pada tumbuhan.
Sumber: Tim MGMPS Biologi. 2018. Modul Biologi. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.