Fungsi jurnal
foto: Pexels/Christina Morillo
BACA JUGA :
Cara membuat daftar pustaka secara manual dan otomatis, mudah & cepat
Jurnal sebagai publikasi ilmiah memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Jurnal digunakan sebagai sarana komunikasi antar para peneliti atau para ilmuwan
2. Jurnal juga berfungsi sebagai media penyebaran hasil penelitian
3. Jurnal juga berfungsi sebagai referensi atau acuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Jurnal juga dapat berfungsi sebagai media pengembangan akademik di tingkat perguruan tinggi
Pedoman penyusunan jurnal
BACA JUGA :
Penelitian ini ungkap geometri baru, bentuknya unik banget
foto: Pexels/Lukas
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa jurnal merupakan sebuah publikasi yang bersifat ilmiah sehingga dalam penyusunannya diperlukan ketelitian dan keakuratan sumber data agar artikel yang diterbitkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, terdapat beberapa pedoman penulisan yang dapat digunakan untuk menyusun jurnal yaitu sebagai berikut:
1. Artikel yang ditulis merupakan hasil pemikiran penulis yang bersifat orisinil dan belum pernah dipublikasikan.
2. Penulisan judul harus spesifik, singkat, informatif, menggambarkan substansi tulisan, serta mengikuti kaidah kepenulisan seperti KBBI dan PUEBI.
3. Nama penulis ditulis secara lengkap tanpa menyebutkan gelar pendidikan.
4. Menuliskan lembaga atau instansi tempat penulis bekerja dan menyertakan alamat email penulis.
5. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penulisan artikel dengan bahasa Indonesia tidak boleh melebihi 250 kata, sedangkan bahasa Inggris tidak boleh melebihi 200 kata.
6. Isi artikel penelitian meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
7. Isi artikel kajian terdiri dari latar belakang, tujuan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Sumber: Suryoputro dkk. 2012. Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah. Jakarta: Uhamka Press.