Brilio.net - Kelompok sosial merupakan kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan antara satu dengan lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan sosialisasi saat manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling memengaruhi, dan memiliki kebersamaan untuk tolong menolong.
Kelompok sosial terdiri paling sedikit dua orang dan dapat terus bertambah. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci mengenai kelompok sosial, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Rabu (17/8).
BACA JUGA :
Gender adalah pembedaan perempuan dan laki-laki, ketahui perannya
Pengertian kelompok sosial.
foto: Unsplash/Brooke Cagl
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok sosial juga digambarkan sebagai salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologis karena titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Semua orang atau individu dalam dunia ini pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang bernama keluarga. Beberapa ahli turut mengemukakan definisi mengenai kelompok sosial di antaranya:
BACA JUGA :
Nilai sosial adalah, pahami pengertian, karakteristik, dan jenisnya
1. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
2. Menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
3. Goerge Homans berpendapat, kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
4. Sherif and Sherif mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma tertentu yang khas bagi kelompok tersebut.
5. Roland Freedman mengemukakan, kelompok sosial adalah organisasi yang terdiri atas dua atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem yang diterima dan disetujui oleh seluruh anggotanya.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka.
Syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial.
foto: Unsplash/Akso
Terdapat beberapa syarat dalam pembentukan kelompok sosial yaitu sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok sehingga hubungan di antara mereka semakin erat. Faktor tersebut dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi yang sama, dan lain-lain.
4. Kelompok sosial juga berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku.
Adapun syarat terbentuknya kelompok sosial menurut Baron dan Byrne adalah sebagai berikut:
1. Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan memengaruhi perilaku anggota yang lain.
3. Stabil, hubungan kelompok tidak memiliki periode waktu sehingga bisa berlangsung dalam jangka waktu minggu, bulan, atau tahun.
4. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5. Struktur, fungsi setiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka memiliki peran.
6. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
Ciri-ciri kelompok sosial.
foto: Unsplash/Antenna
Selain syarat terbentuknya kelompok sosial, berikut ini juga terdapat ciri-ciri yang dapat ditemukan pada kelompok sosial yaitu sebagai berikut:
1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan untuk mencapai tujuan yang ada.
5. Berlangsungnya suatu kepentingan.
6. Adanya pergerakan yang dinamik.
Jenis-jenis kelompok sosial.
foto: Unsplash/Antenna
Terdapat beberapa jenis kelompok sosial yang dapat diketahui yaitu sebagai berikut:
a. In-Group dan Out-Group.
In-group merupakan individu di dalam suatu kelompok yang mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok sosialnya. Sikap di dalam in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu memiliki perasaan dekat dengan anggota kelompok. Sedangkan out-group adalah jika individu menganggap suatu kelompok menjadi lawan dari in-groupnya. Sikap out-group ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme.
b. Primary Group dan Secondary Group.
Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota yang terjalin lebih intensif, lebih erat, dan lebih akrab. Kelompok primer disebut dengan "face to face" karena para anggota kelompok sering berdialog dan bertatap muka. Sifat interaksi kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan pada simpati. Sedangkan secondary group merupakan kelompok yang memiliki anggota lebih banyak, tidak selalu saling mengenal, tidak langsung, fungsional, rasional, dan lebih banyak ditujukan pada tujuan pribadi. Sifat kelompok sekunder cenderung formal dan kurang bersifat kekeluargaan.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft.
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama saat anggota kelompoknya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin. Sedangkan Gesellschaft merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek dan bersifat sebagai suatu bentuk pemikiran.
d. Formal Group dan Informal Group.
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan di antara anggotanya. Informal group adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu.
Sumber: Khotimah. 2019. Modul Sosiologi. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.