Brilio.net - Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik yang dapat terbiodegradasi, mudah menguap, sulit terurai (Rekalsitran), logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.
BACA JUGA :
5 Cara mudah edukasi anak terapkan gaya hidup ramah lingkungan
Dirangkum brilio.net dari berbabagi sumber, Minggu (09/04) berikut penjelasannya.
Pada saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat. Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif industri yaitu terciptanya lapangan pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang. Adapun dampak negatifnya berasal dari limbah industri yang dibuang berupa, limbah cair yang mengandung zat-zat merugikan pada masyarakat sekitar.
BACA JUGA :
Suka menimbun barang? Yuk kenali hoarding disorder & 3 cara mengatasi
Pengertian Limbah
foto : pixabay.com
Limbah atau sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sebuah proses produksi, apapun bentuk produksinya. Mulai dari skala kecil, seperti rumah tangga, hingga skala besar seperti pabrik industri. Limbah memiliki bentuk yang beragam, mulai dari limbah cair hingga limbah padat. Limbah padat disebut juga sebagai sampah.
Limbah menjadi bahan buangan yang keberadaannya tidak dikehendaki di lingkungan sekitar manusia. Sebab, limbah dinilai tidak memiliki manfaat apapun, baik secara ekonomis, kesehatan, maupun secara visual.
Berbagai senyawa kimia tertentu terkandung dalam limbah. Oleh karena itu, limbah seringkali berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
Macam Limbah Berdasarkan Asalnya
foto : pixabay.com
Mengutip dari Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surabaya, jenis atau macam limbah jika didasarkan pada asalnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Limbah ini bisa dengan mudah diuraikan melalui proses alami, misalnya dari pestisida atau pemupukan yang berlebihan.
Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan memengaruhi organisme yang hidup di dalamnya.
Namun limbah organik juga ada yang mengandung racun yang tinggi misalnya: sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah air cucian dan limbah kamar mandi juga termasuk karena dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemaran biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan, tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah:
- Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
- Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
- Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng, dan aluminium.
Dampak Limbah Bagi Lingkungan Sekitar
foto : pixabay.com
Hasil pembuangan limbah menghasilkan zat beracun yang menyebabkan tempat tumbuhnya kuman yang berkembang biak. Dengan pembuangan cairan limbah yang sembarangan bisa menimbulkan berbagi masalah bagi manusia, lingkungan, dan air.
Limbah juga dapat menumbuhkan bibit penyakit atau kuman lainnya yang merugikan bagi manusia. Membuat manusia akan mudah terserang berbagai macam penyakit karena pengaruh dari bahan kimia yang mencemari air. Cairan limbah lama kelamaan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Hal ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan bagi masyarakat di sekitar.
Contoh sederhana dari penghasil limbah berdasarkan bentuk fisik adalah manusia. Tubuh manusia menghasilkan macam limbah padat (tinja), limbah cair (kencing), dan limbah gas (karbondioksida atau CO2). Pembuangan limbah dari manusia pun harus dikelola agar tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan hidup.
Disamping pembagian berdasarkan zat pembentuk dan bentuk fisiknya, ada yang disebut Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Limbah ini dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain.
Bila diuji dengan toksikologi, limbah B3 memiliki konsentrasi atau jumlah yang dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Contohnya seperti, limbah medis (suntikan, botol obat), limbah industri, baterai, accu (aki), oli bekas, dan sebagainya.