Brilio.net - Secara umum, pariwisata dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan berupa perjalanan sementara ke tempat tujuan tertentu di luar rumah atau tempat kerja dengan tujuan menikmati fasilitas yang disediakan guna memenuhi kebutuhan wisatawan.
Pariwisata telah dimulai sejak peradaban manusia yang ditandai dengan adanya pergerakan penduduk yang melakukan ziarah atau perjalanan agama lainnya. Pariwisata juga dapat dimaknai sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain.
BACA JUGA :
Pengertian jurnal, pahami jenis, fungsi, dan pedoman dalam membuat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pariwisata adalah kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Di Indonesia, istilah pariwisata pertama kali digunakan pada tahun 1959 dalam Musyawarah Nasional Turisme II yang berlokasi di Tretes, Jawa Timur. Istilah ini digunakan sebagai pengganti kata turisme.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai istilah pariwisata, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (18/8).
Pengertian pariwisata.
BACA JUGA :
Pengertian perdagangan adalah, ketahui cara kerja dan klasifikasinya
foto: unsplash.com
Secara etimologi, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta yaitu "pari" yang berarti seluruh dan "wisata" yang berarti perjalanan. Pariwisata dimaknai sebagai perjalanan yang penuh atau lengkap, yaitu bepergian dari suatu tempat tertentu ke satu atau beberapa tempat lain dan kemudian kembali ke tempat asal. Secara umum, pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dari suatu tempat ke tempat lain dengan meninggalkan tempat semula untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi. Beberapa ahli turut memberikan definisi mengenai pariwisata yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Kodhyat, pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang bersifat sementara dan dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok. Pariwisata dilakukan sebagai usaha untuk mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.
2. Gamal mendefinisikan pariwisata sebagai bentuk suatu proses kepergian sementara dari seseorang menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan, dan lain-lain.
3. Burkart dan Medlik mengemukakan bahwa pariwisata adalah suatu transformasi orang untuk sementara dan dalam jangka pendek menuju tempat di luar tempat mereka biasanya hidup dan bekerja.
4. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi.
5. McIntos berpendapat bahwa pariwisata adalah gabungan kegiatan, pelayanan, dan industri yang memberikan beragam pengalaman perjalanan seperti transportasi, makanan dan minuman, akomodasi, serta kegiatan hiburan yang tersedia bagi individu atau kelompok yang melakukan aktivitas tersebut.
6. United Nation World Tourism Organization (UNWTO) mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas perjalanan dan tinggal seseorang atau kelompok di luar tempat tinggal dan lingkungannya selama tidak lebih dari satu tahun berurutan untuk berwisata, bisnis, atau tujuan lain.
7. E. Guyer Freuler mengatakan bahwa pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan kesehatan dan pergantian hawa.
8. Menurut Soekadijo pariwisata adalah gejala yang kompleks dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan, dan lain sebagainya.
9. James J. Spillane menyatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga, menunaikan, tugas, dan berziarah.
Unsur-unsur pariwisata.
foto: Unsplash/Mantas Hesthaven
Terdapat beberapa unsur yang dapat mendukung kegiatan pariwisata yaitu sebagai berikut:
1. Biro perjalanan.
Biro perjalanan adalah sebuah lembaga atau badan usaha yang memberikan pelayanan perjalanan wisata mulai dari keberangkatan hingga kepulangan. Biro perjalanan berperan besar bagi wisatawan untuk mendapatkan kenyamanan selama berwisata.
2. Akomodasi.
Akomodasi merupakan tempat menginap atau tempat tinggal sementara untuk wisatawan selama mengunjungi suatu tempat atau daerah.
3. Transportasi.
Transportasi merupakan jasa angkutan yang disediakan oleh biro perjalanan maupun pemerintah untuk menunjang perjalanan wisatawan.
4. Jasa boga.
Jasa boga merupakan badan usaha yang menyediakan beragam pilihan kuliner untuk wisatawan.
5. Money changer.
Money changer merupakan sebuah fasilitas penukaran mata uang untuk dapat digunakan di tempat wisata.
6. Pertunjukan wisata.
Pertunjukan wisata merupakan aktivitas wisata yang disediakan oleh tempat wisata untuk memberikan hiburan bagi para wisatawan.
Tujuan pariwisata.
foto: Unsplash/Anete Lsia
Pariwisata sebagai salah satu kegiatan berlibur juga memiliki beberapa tujuan di antaranya:
1. Pariwisata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi agar jeda istirahat yang dimiliki dapat meningkatkan kesehatan jiwa atau ilmu pengetahuan.
2. Pariwisata juga dikembangkan untuk menunjang kegiatan dinas kerja atau bisnis individu atau kelompok.
Jenis-jenis pariwisata.
foto: Unsplash/Vidar Nordli-Mathisen
Berdasarkan alasan atau tujuan perjalanannya, pariwisata dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis yaitu sebagai berikut:
1. Business tourism, yaitu jenis pariwisata di mana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
2. Vacational tourism, yaitu jenis pariwisata di mana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata ini terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur, cuti, dan lain-lain.
3. Educational tourism, yaitu jenis pariwisata di mana pengunjung atau orang melakukan perjalanan untuk tujuan belajar atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.
4. Familiarization tourism, yaitu perjalanan anjangsana yang bertujuan agar dapat mengenal lebih lanjut terkait bidang atau daerah yang berkaitan dengan pekerjaannya.
5. Scientific tourism, yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu pengetahuan.
6. Special mission tourism, yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan tujuan khusus seperti misi kesenian, olahraga, maupun misi lainnya.
7. Hunting tourism, yaitu suatu kunjungan wisata yang bertujuan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diizinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata. Misalnya, seperti kegiatan memancing di laut.
Sumber: Pratama. 2019. Analisis Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas (Community Base Tourism) Dengan Metode AHP. Semarang: Universitas Diponegoro.