Brilio.net - Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Pengangguran atau bisa disebut juga tunakarya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Pengangguran merupakan masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat berkurang, sehingga menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai pengangguran, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Sabtu (3/9).
BACA JUGA :
Logika adalah, ketahui pengertian, dasar, dan fungsinya
Pengertian pengangguran
foto: Unsplash/Jon Tyson
Pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan. Orang yang menganggur dapat didefinisikan sebagai orang yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan selama empat minggu sebelumnya, sedang menunggu panggilan kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, atau sedang menunggu melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu empat minggu. Pengangguran termasuk masalah makro ekonomi yang dapat memengaruhi manusia secara langsung dan merupakan masalah yang paling berat yang akan menyebabkan penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis.
BACA JUGA :
Pengertian zina menurut hukum Islam beserta jenis-jenisnya
Terdapat beberapa definisi mengenai pengangguran yaitu sebagai berikut:
1. Menurut International Labor Organization (ILO), pengangguran adalah kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja dan bersedia menerima pekerjaan serta sedang mencari pekerjaan.
2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Faktor penyebab pengangguran
foto: Unsplash/Mihly Kles
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah kurangnya pengeluaran agregat. Selain itu, penyebab dari pengangguran adalah terdapat ketidakseimbangan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Sebagian tenaga kerja yang menawarkan tenaganya mencari pekerjaan dan berhasil mendapatkannya. Sisanya yang gagal atau belum mendapatkan pekerjaan dikategorikan sebagai penganggur.
Jenis-jenis pengangguran
foto: Unsplash/Brad Neathery
Jenis-jenis pengangguran dapat dilihat berdasarkan penyebab dan cirinya yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan penyebab, pengangguran terbagi menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:
- Pengangguran Friksional (frictional unemployment)
Pemberi dan pencari kerja memerlukan waktu untuk berinteraksi dengan pasar tenaga kerja. Waktu yang diperlukan untuk mempertemukan permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja menghasilkan pengangguran friksional. Dapat dikatakan bahwa pengangguran friksional adalah jenis pengangguran yang muncul karena adanya waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan antara kualifikasi pekerja dengan pekerjaan yang tersedia.
- Pengangguran Struktural (structural unemployment)
Adanya lowongan dan pengangguran pada saat yang sama adalah bahwa penganggur tidak mempunyai keterampilan yang diminta pemberi kerja. Pengangguran yang muncul karena ketidaksesuaian keterampilan atau lokasi geografis disebut sebagai pengangguran struktural.
- Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musiman atas permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam satu tahun. Orang yang bekerja pada pekerjaan musiman tahu bahwa mereka mungkin akan tidak dipekerjakan pada musim sepi.
- Pengangguran Siklikal (cyclical unemployment)
Pengangguran siklikal adalah fluktuasi pengangguran yang disebabkan oleh siklus bisnis. Dengan menurunnya produksi pada masa resesi, banyak perusahaan yang mengurangi permintaan input termasuk tenaga kerja. Pengangguran siklikal meningkat selama masa resesi dan menurun pada masa ekspansi.
2. Berdasarkan cirinya, pengangguran terbagi menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:
- Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena belum mendapatkan pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal dan sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah daripada pertambahan tenaga kerja. Pengangguran terbuka muncul juga sebagai akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun.
- Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, salah satunya adalah karena kecilnya perusahaan dengan tenaga kerja yang terlalu banyak sehingga pelaksanaan kegiatan tidak efisien.
- Setengah Menganggur
Pengangguran adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan. Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam satu minggu.
- Pengangguran Bermusim
Pengangguran bermusim adalah tenaga kerja yang tidak bekerja karena terikat pada musim tertentu. Pengangguran seperti ini ditemui pada sektor pertanian dan perikanan. Umumnya petani tidak begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan panen. Jika dalam masa tersebut mereka tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur.
Dampak pengangguran
foto: Unsplash/Jonathan Kho Ming Jun
Pengangguran dapat menimbulkan dampak terhadap ekonomi yaitu sebagai berikut:
1. Dampak pengangguran terhadap perekonomian karena masyarakat tidak dapat memaksimumkan kesejahteraan yang mungkin dicapainya, pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang, dan pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi
2. Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat yaitu menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan, menyebabkan kehilangan keterampilan, dan dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Sumber: Rahardja dan Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi-Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi Edisi 3. Jakarta: LPFE UI.