Brilio.net - Psikologi adalah pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, panca indera, kehendak, dan lain-lain. Psikologi juga dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari respons yang diberikan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Psikologi juga dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Psikologi termasuk cabang ilmu yang tergolong muda karena muncul sekitar tahun 1800 an. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno sebelum akhirnya Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di tahun 1879 dan dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu.
BACA JUGA :
Pengertian kebutuhan, ketahui unsur dan faktor yang memengaruhinya
Dalam perkembangannya, banyak ahli filsafat yang turut memberikan sumbangan ilmu dalam bidang psikologi seperti Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume. Nah untuk memahami lebih jauh mengenai ilmu psikologi, berikut brilio.net merangkumnya dari berbagai sumber pada Selasa (13/9).
Pengertian psikologi.
foto: Unsplash/Marcel Strau
BACA JUGA :
7 Rekomendasi film Netflix kisah penderita skizofrenia
Secara harfiah, psikologi umumnya dipahami sebagai ilmu jiwa. Pengertian ini didasarkan pada terjemahan kata dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa atau nyawa. Sedangkan logos berarti ilmu. Dengan demikian, psikologi diterjemahkan ilmu yang mempelajari jiwa.
Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, dan tidak dapat disangkal keberadaannya. Psyche seringkali diistilahkan dengan kata psikis. Dalam kamus Oxford, istilah psyche memiliki banyak arti dalam bahasa Inggris, yakni soul, mind, dan spirit. Dalam bahasa Indonesia, ketiga bahasa tersebut dapat diartikan sebagai ilmu jiwa. Dalam bahasa Arab, kita dapat menemukan kata jiwa dipadankan dengan kata ruh dan rih yang masing-masing berarti jiwa atau nyawa dan angin.
Terdapat beberapa pengertian mengenai psikologi menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
1. Chaplin dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan dalam segala ragam dan kerumitannya ketika memberikan reaksi terhadap perubahan alam sekitar dan peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
2. Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.
3. John Broadus Watson mengatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsang dan jawaban.
4. Wilhelm Wundt mengemukakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indera, pikiran, perasaan, dan kehendak.
5. Woodworth dan Marquis mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.
6. Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu di mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya. Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak.
Ruang lingkup psikologi.
foto: Unsplash/Emily Underworld
Ruang lingkup psikologi mencakup lima pembahasan di antaranya sebagai berikut:
1. Psikologi Perkembangan.
Psikologi jenis ini membahas mengenai perkembangan psikis manusia sejak bayi sampai tua. Perkembangan tersebut mencakup:
a. Psikologi anak
b. Psikologi puber dan adolesensi
c. Psikologi orang dewasa
d. Psikologi orang tua
2. Psikologi Sosial.
Psikologi yang khusus membicarakan mengenai tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
3. Psikologi Pendidikan.
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Misalnya, bagaimana cara guru menarik perhatian siswa agar pelajaran dapat diterima dengan mudah.
4. Psikologi Kepribadian dan Tipologi.
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
5. Psikopatologi.
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal atau yang menguraikan hal-hal klinis manusia.
6. Psikologi Kriminil.
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas. Bagian ini memiliki keterkaitan dengan psikologi forensik.
Fungsi mempelajari psikologi sebagai ilmu.
foto: unsplash.com
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan. Psikologi dalam hal ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil penjelasan dapat berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
2. Memprediksikan. Psikologi dalam hal ini berfungsi untuk meramalkan atau memprediksikan mengenai apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi dapat berupa prognosa, prediksi, atau estimasi.
3. Pengendalian. Psikologi dalam hal ini berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang bersifat prevensi atau pencegahan, intervensi, atau perlakuan serta rehabilitasi atau perawatan.
Syarat psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
foto: Unsplash/Annie Spratt
Agar psikologi dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, maka psikologi harus mengikuti tahap-tahap persyaratan sebagai ilmu pengetahuan. Berikut adalah pemenuhan syarat-syarat psikologi sebagai ilmu pengetahuan:
1. Psikologi bersifat empiris, artinya timbul dan berkembangnya psikologi tidak boleh berdasarkan intuisi, pendapat, atau keyakinan semata. Data empiris memiliki arti bahwa psikologi timbul dan berkembang berdasarkan data pengalaman atau pengamatan yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen atau observasi secara berulang. Tanpa adanya pengembangan penelitian, ilmu psikologi akan menjadi statis dan tidak berkembang.
2. Psikologi harus sistematis, artinya observasi dan eksperimen dalam penelitian merupakan alat untuk memperoleh data valid. Hal terpenting dalam kegiatan observasi adalah dapat dikonstruksikan menjadi sekumpulan prinsip. Prinsip tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi dalil yang jelas yang dapat menyatakan hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.
3. Psikologi harus mampu melakukan pengukuran, suatu penelitian akan berharga tinggi jika memiliki alat pengukuran dan mengembangkan alat pengukuran berikutnya terhadap pengungkapan suatu penelitian. Psikologi harus memiliki alat pengukuran yang valid, reliabel, dan signifikan sehingga datanya dapat dikontrol dan dibuktikan secara objektif.
4. Psikologi harus memiliki fakta ilmiah, artinya ilmu psikologi dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan fakta aktual dan dapat dibuktikan.
5. Psikologi harus memiliki definisi umum, artinya ilmu psikologi harus memiliki definisi yang jelas, lugas, singkat, dan sesuai menurut istilah yang digunakan.
Sumber: Saleh. 2018. Pengantar Psikologi. Makassar: Aksara Timur.