Brilio.net - Ragam hias dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan bagian dari kebutuhan manusia terhadap rasa estetis. Tanpa disadari, kita sering menemukan produk yang memiliki ragam hias, di antaranya kerajinan kayu, kulit, logam, tekstil, dan keramik.
Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola berulang dalam suatu kerajinan atau seni. Karya seni ini dapat berupa tenunan, tulisan pada kain, songket, ukiran, atau pahatan pada kayu atau batu. Ragam hias juga dapat distilasi sehingga bentuknya bervariasi. Ragam hias merupakan pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat, dan dicetak untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni.
BACA JUGA :
Pengertian seni rupa terapan, ketahui unsur, fungsi, dan jenisnya
Ragam hias juga merupakan komponen yang akan melengkapi bidang gambar sebagai bagian dari struktur yang ada di dalam karya seni. Nah untuk memahami lebih rinci mengenai ragam hias, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Sabtu (17/9).
Pengertian ragam hias
foto: Unsplash/Flo P
BACA JUGA :
Butsir adalah teknik dalam pembuatan seni patung, ini penjabarannya
Ragam hias merupakan hasil budaya sejak masa prasejarah dan berkembang hingga kini. Secara umum, ragam hias merupakan keinginan manusia untuk menghias benda-benda di sekelilingnya. Istilah yang berkaitan dengan ragam hias adalah ragam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ragam berarti pola atau corak, sedangkan corak berarti bunga atau gambar-gambar. Ragam hias juga dapat dimaknai sebagai suatu pola atau corak hiasan yang terungkap sebagai ungkapan ekspresi jiwa manusia terhadap keindahan atau pemenuhan kebutuhan lain yang bersifat budaya.
Ragam hias atau yang disebut dengan ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ornare" yang berarti hiasan atau perhiasan. Ornamen dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau benda sehingga benda tersebut menjadi indah seperti yang kita lihat pada hiasan dinding rumah serta pada benda-benda antik lainnya. Pada rumah adat yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia, setiap motif ragam hias yang dipahatkan pada rumah adat mengandung makna yang dalam serta memiliki pesan yang tersirat di dalam motif yang indah.
Macam-macam motif pembentuk pola ragam hias
foto: Unsplash/Ral Cacho Oses
Secara sederhana, pola merupakan penyebaran bentuk dan warna dalam suatu representasi ulangan tertentu. Terdapat beberapa motif dalam ragam rias di antaranya:
1. Motif Geometris
Motif geometris merupakan motif tertua dan lebih banyak memanfaatkan unsur dalam ilmu ukur seperti garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, dan lain-lain.
2. Motif Flora
Motif flora merupakan jenis ragam hias yang menggunakan flora atau tumbuh-tumbuhan sebagai objek atau motifnya. Ragam hias memiliki pengertian sendiri terlepas dari jenisnya yang mencakup flora, fauna, geometris, atau figuratif.
3. Motif Fauna
Motif fauna adalah bentuk motif animal dan dapat dibedakan berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias fauna bisa digabung dengan motif hias vegetal atau geometrik.
Fungsi ragam hias
foto: Unsplash/analuisa gamboa
Sebagai karya seni yang dibuat untuk mendukung keindahan dari suatu produk tertentu, ragam hias memiliki makna yang bersifat aktif dan pasif. Adapun fungsi ragam hias adalah sebagai berikut:
1. Ragam hias aktif, adalah ragam hias yang berfungsi untuk menghias dan mendukung hal lain pada benda tersebut. Misalnya, untuk menentukan kekuatannya.
2. Ragam hias pasif, adalah ragam hias yang hanya berfungsi untuk menghias dan tidak ada kaitannya dengan hal lain.
Teknik pada ragam hias
foto: Unsplash/Sina Saadatmand
Dalam membuat ragam hias atau ornamen, terdapat tiga teknik yang diperlukan yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Simetris
Teknik digunakan untuk membuat pola tampak simetris antara bagian kanan dan kiri serta bagian atas dan bawah.
2. Teknik Asimetris
Teknik ini digunakan untuk membuat pola asimetris pada ragam hias dan dibuat di antara bagian kanan, kiri, atas, dan bawah.
3. Teknik bebas
Teknik ini dilakukan untuk membuat pola ragam hias yang dibuat secara bebas dan bervariasi.
Sumber: Purnama. 2004. Ragam Hias Kreasi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.