Hal-hal yang dapat membatalkan sholat.
foto: unsplash.com
BACA JUGA :
Doa sholat hajat beserta terjemahan, tata cara, dan keutamaannya
Sholat dikatakan batal atau tidak sah jika salah satu syarat dan rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja. Adapun hal-hal yang dapat membatalkan sholat adalah sebagai berikut:
1. Berhadas kecil maupun besar
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
3. Berkata-kata dengan sengaja, selain bacaan sholat walaupun dengan satu huruf
4. Terbukanya aurat
5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan sholat
6. Makan atau minum meskipun sedikit
7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan
8. Membelakangi kiblat
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan
BACA JUGA :
Doa niat wudhu, lengkap dengan terjemahan, syarat, dan tata caranya
Manfaat sholat.
foto: unsplash.com
Terdapat beberapa manfaat yang dapat dirasakan ketika menunaikan ibadah sholat di antaranya:
1. Sholat dapat mensucikan jiwa dan raga.
Sholat adalah ibadah pembersih jiwa dan raga, di mana di dalam sholat mensyaratkan adanya nilai-nilai kebersihan baik kebersihan tubuh maupun kebersihan pakaian dan tempat. Konsep sholat mensucikan jiwa didasari dengan bagaimana seseorang khusyuk ketika sholat dan hadirnya segala rasa dalam hati dari setiap rukun sholat.
2. Sholat dapat menghadirkan keyakinan dan kekuatan jiwa.
Sholat tidak hanya menciptakan ketenangan dan ketenteraman dalam jiwa, tetapi juga dapat menghadirkan keyakinan dan kekuatan jiwa. Implikasi dari nilai dalam sholat sangat penting di mana dapat menumbuhkan sifat istiqomah, pantang menyerah, dan sabar.
3. Sholat dapat menumbuhkan keteguhan hati dan ketetapan pendirian.
Sholat terbukti memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kecerdasan emosional seseorang. Salah satu aspek dari kecerdasan emosional adalah motivasi diri di mana seseorang mampu untuk bergerak menuju target atau cita-cita yang diinginkan.
4. Sholat membina kejujuran, keikhlasan, dan kepatuhan.
Sholat merupakan salah satu metode membimbing dan membina hati nurani manusia, sehingga manusia itu sendiri yang memiliki niat dan keinginan untuk mengerjakan amalan ibadah.
Sumber: Ali. 2014. Cara Mudah Belajar Islam. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i.