Brilio.net - Istilah toleransi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Toleransi merupakan sikap saling menghormati satu sama lain, terutama dalam menyikapi perbedaan.
Perbedaan yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai perbedaan suku, budaya, agama, sampai dengan kondisi fisik.
BACA JUGA :
Pengertian makalah, ciri, struktur penulisan, dan tujuannnya
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian toleransi, ciri, tujuan, dan manfaatnya untuk manusia. Kamis, (28/12).
Di Indonesia, sikap toleransi sangat dijunjung tinggi. Toleransi inilah yang menjadi kunci perdamaian bagi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antar individu maupun kelompok tidak akan terjadi. Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam. Sikap toleransi patut dijaga demi menjaga keutuhan persaudaraan, tanpa memandang perbedaan.
BACA JUGA :
Pengertian Bunyi, jenis, manfaat, fungsi dan ciri-cirinya
Mengingat besarnya peran toleransi dalam masyarakat, arti toleransi yang sesungguhnya harus diketahui untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Toleransi Secara Umum dan Menurut Para Ahli
foto : pixabay.com
1. Secara umum
Toleransi berasal dari bahasa Latin 'tolerare' yang memiliki arti sabar. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi berarti bersikap toleran terhadap orang lain yang berbeda pendapat.
2. Michael Walzer
Menurut Michael Walzer toleransi adalah suatu keadaan yang harus ada dalam diri perorangan atau masyarakat untuk memenuhi tujuan yang ada di dalamnya. Tujuannya untuk hidup damai di tengah perbedaan yang ada, baik perbedaan sejarah, identitas, maupun budaya.
3. Friedrich Heiler
Friedrich Heiler mengartikan toleransi dengan cakupan yang lebih terfokus dalam bidang agama saja. Menurutnya, toleransi adalah sikap yang mengakui bahwa banyaknya agama yang ada di masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa dimungkiri. Dengan demikian setiap pemeluk agama harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam masyarakat.
4. Max Isaac Dimont
Toleransi menurut Max Isaac Dimont adalah sikap saling menghargai tindakan orang lain yang berbeda-beda. Dengan adanya sikap menghargai, perdamaian akan tercipta selama tidak ada tindakan yang keluar dari batasan norma di masyarakat.
5. Djohan Effendi
Djohan Effendi memberikan makna yang sangat luas. Menurutnya, toleransi adalah sikap atau perilaku seseorang yang menghargai berbagai macam perbedaan. Perbedaan yang dimaksud bisa berupa perbedaan perilaku, agama, maupun budaya.
Dengan demikian jika seseorang menghargai perbedaan orang lain yang berbeda fisik maupun psikis, sudah bisa disebut dengan wujud dari toleransi.
6. Purwadarminta
Toleransi adalah sebuah sikap yang dimiliki seseorang dalam memperbolehkan adanya suatu perbedaan dari orang dengan dirinya. Cakupan perbedaannya cukup luas, yaitu meliputi perbedaan pendapat, pandangan, atau keyakinan.
7. John Rawls
Menurut John Rawls, ahli filsafat asal Amerika Serikat, toleransi adalah sikap adil terhadap semua orang tanpa memandang perbedaan apapun. Kedua, menurut John Locke, ahli filsafat politik asal Inggris, toleransi adalah kebebasan individu dalam menganut keyakinan agama tanpa rasa takut dan tekanan.
8. Karen Armstrong
Menurut Karen Armstrong, sejarawan agama asal Inggris, toleransi adalah kehidupan sosial yang harmonis dan damai dimana setiap individu dapat menerima dan menghargai keberagaman dalam masyarakat. Sementara menurut Mahatma Gandhi, pemimpin politik asal India, toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama.
9. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, sosiolog asal Prancis, toleransi adalah penerimaan terhadap perbedaan sebagai bagian dari kehidupan sosial. Menurut Martha Nussbaum, ahli etika asal Amerika Serikat, toleransi adalah menghargai martabat manusia tanpa memandang latar belakangnya.
10. Abdurrahman Wahid
Sementara itu menurut mantan Presiden ke-4 sekaligus tokoh agama dari Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid, toleransi adalah nilai Pancasila yang mengedepankan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Dari berbagai pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa toleransi adalah sikap menghormati dan menerima keberagaman dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Tujuan dan Manfaat Toleransi
foto : pixabay.com
1. Menjaga keharmonisan masyarakat
Sikap toleransi dapat menjaga hubungan masyarakat agar tetap harmonis di tengah perbedaan. Dengan adanya sikap toleransi, kenyamanan dan ketenteraman masyarakat akan terjaga tanpa adanya konflik karena perbedaan tertentu.
2. Mencegah perpecahan
Sikap toleransi bertujuan untuk mencegah terjadinya perpecahan akibat banyaknya perbedaan. Terjadinya perpecahan yang dapat merugikan masing-masing individu dalam melakukan aktivitas sosialnya.
3. Menyatukan perbedaan
Toleransi diciptakan untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan karena perbedaan berpotensi menyebabkan konflik.
4. Meningkatkan perdamaian
foto : pixabay.com
Setiap warga negara wajib memiliki sikap toleransi untuk mengurangi permasalahan di berbagai konflik yang bisa muncul di masyarakat.
Sikap toleran memberikan banyak manfaat bagi masyarakat atau individu yang menerapkannya. Disadari atau tidak disadari memberikan dampak positif atas penerapannya yang berulang, manfaat tersebut adalah:
1. Menciptakan harmonisasi dalam keberagaman sosial. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat hidup bersama secara damai meskipun memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.
2. Menghargai perbedaan pendapat. Toleransi memungkinkan masyarakat untuk saling menghargai dan menerima perbedaan pendapat, sehingga tercipta kerukunan dalam berinteraksi sosial.
3. Membangun kerjasama yang baik. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat bekerja sama secara efektif tanpa terpengaruh oleh perbedaan latar belakang.
4. Mengurangi konflik. Toleransi dapat meminimalkan terjadinya konflik antar individu atau kelompok karena adanya pengertian dan rasa saling menghormati.
5. Meningkatkan arti pentingnya toleransi dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat memahami dan menghayati semangat Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan motto kebhinekaan Indonesia.
Ciri dan Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan
foto : pixabay.com
Toleransi tumbuh dengan kesadaran bahwa keanekaragaman suku, agama, ras, dan bahasa terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang memengaruhinya. Dengan keberagaman yang ada, sikap toleransi merupakan sebuah kewajiban sehingga setiap orang bisa hidup berdampingan dengan damai.
Orang yang sudah menerapkan sikap toleransi dalam kehidupannya, memiliki beberapa ciri-ciri di antaranya:
1. Menerima perbedaan
2. Empati
3. Keterbukaan pikiran
4. Kesediaan untuk belajar
5. Kesediaan untuk berkomunikasi
6. Penerimaan terhadap keragaman
7. Kontrol diri
8. Kesadaran akan Hak Asasi Manusia
9. Sikap anti-diskriminatif
10. Menghormati orang lain.
11. Memberi kebebasan bagi orang lain.
12. Menghargai pendapat orang lain.
13. Tidak memandang perbedaan fisik dan psikis dalam bersosialisasi.
Setiap jenis perbedaan yang ada di masyarakat memiliki contoh penerapan sikap toleransi yang berbeda-beda.
Berikut contoh-contoh sikap toleransi yang bisa diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat:
- Toleransi beragama.
- Toleransi budaya.
- Toleransi berpolitik.
- Toleransi pergaulan.
- Toleransi sekolah.
- Toleransi lingkungan keluarga.
- Toleransi bermedia sosial.
Contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari:
Sementara itu, berikut adalah contoh sikap toleransi antara lain:
1. Ketika teman kita memiliki keyakinan agama yang berbeda, kita menghormati keyakinan tersebut dan tidak memaksa untuk mengikuti keyakinan kita sendiri.
2. Saat berdiskusi dengan orang yang memiliki pendapat berbeda, kita mendengarkan dengan terbuka dan tidak langsung menyalahkan atau mengejek pandangannya.
3. Saat berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda, kita membuka diri untuk belajar dan memahami perbedaan budaya tersebut tanpa menghakimi.
4. Ketika ada perbedaan pendapat dalam keluarga atau teman, kita tetap menjaga sikap yang tenang dan terbuka untuk mencari solusi yang memuaskan semua pihak.
Metode untuk mencapai toleransi.
foto: freepik.com
1. Dialog Terbuka
Metode toleransi yang pertama adalah dengan melakukan dialog terbuka. Dengan membuka diri untuk berbicara dan mendengarkan pendapat orang lain, kita dapat memahami perbedaan dan mencari titik temu yang memungkinkan untuk berdamai.
2. Mengenal dan mempelajari budaya lain
Cara lain adalah dengan mengenal budaya orang lain. Mempelajari tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan orang lain dapat membantu kita untuk menghargai perbedaan dan bersikap lebih toleran.
3. Mengikuti pelatihan toleransi
Metode lainnya adalah dengan mengikuti pelatihan atau workshop tentang toleransi. Dengan belajar dari para ahli dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, kita dapat menjadi lebih aware tentang pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan sosial yang ada.
4. Membantu orang lain
Membantu orang lain juga merupakan cara untuk menerapkan toleransi. Dengan menjadi relawan atau melakukan aksi sosial, kita dapat memperluas perspektif dan memahami bahwa keberagaman adalah hal yang wajar dan harus dihargai.
Dengan menerapkan berbagai metode tersebut, diharapkan kamu dapat menjadi individu yang lebih toleran terhadap orang lain dan mampu menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial yang ada.
Pentingnya toleransi dalam berbagai perspektif.
foto: freepik.com
Toleransi dalamperspektif ekonomi dan politik.
Toleransi menurut sudut pandang ekonomi mencakup kesediaan untuk bekerjasama dan mempertimbangkan kepentingan bersama, dalam hal distribusi sumber daya dan peluang ekonomi. Dalam konteks politik, toleransi merujuk pada kemampuan untuk menerima perbedaan pendapat dan keberagaman identitas politik.
Hal ini menjadi penting dalam situasi konflik politik dan ekonomi. Misalnya saat pemilu, untuk memastikan persatuan dan menghindari konflik yang berkepanjangan. Dengan toleransi dalam politik, tercipta lingkungan yang memungkinkan kerjasama dan kesepakatan di antara beragam kepentingan politik.
Dari perspektif ekonomi, toleransi juga berperan penting dalam mengurangi konflik ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan dan pembangunan. Oleh karena itu, makna toleransi dalam kedua sudut pandang ekonomi dan politik sangatlah vital untuk memastikan hubungan yang harmonis dan terciptanya kemakmuran bersama.
Toleransi dalam perspektif religius.
Toleransi dalam perspektif religius adalah kesediaan untuk menghormati dan menerima perbedaan keyakinan antara individu atau kelompok yang berbeda agama. Menurut sudut pandang agama, makna toleransi melibatkan penghargaan terhadap penganut agama lain dan penghayatan akan eksistensi perbedaan keyakinan.
Dengan toleransi, penganut agama dapat hidup berdampingan dengan damai meskipun beda keyakinan. Toleransi juga mengakui hak setiap suku dan leluhur untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Ini penting untuk membangun persatuan dan mencegah konflik agama, intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme. Dengan memahami makna toleransi menurut perspektif religius, dunia dapat lebih damai dan harmonis.