1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
17 Agustus 2022 06:25

Pengertian vaksin, ketahui fungsi, jenis, dan cara kerjanya

Vaksin bertindak terhadap sebagian besar organisme mikro, sedangkan obat yang biasanya dikonsumsi bertindak melawan bakteri. Dewi Suci Rahmadhani
foto: unsplash.com

Brilio.net - Vaksin merupakan salah satu produk biologi yang dikategorikan sebagai produk yang berisiko tinggi, sehingga memerlukan pertimbangan dan perhatian khusus serta pengawasan yang lebih ketat dibandingkan produk obat pada umumnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa vaksin adalah salah satu dari sediaan farmasi yang dikategorikan sebagai obat khusus yang mana memiliki fungsi tersendiri, yaitu mencegah adanya penyakit yang menyebar di dalam tubuh manusia.

Vaksin bertindak terhadap sebagian besar organisme mikro, sedangkan obat yang biasanya dikonsumsi bertindak melawan bakteri. Oleh karena itu, vaksin merupakan bagian dari obat yang memiliki peran khusus di dalam kekebalan dan kesehatan manusia. Untuk memahami lebih rinci mengenai vaksin, berikut ulasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (16/8).

BACA JUGA :
Arti privilege adalah hak istimewa sosial, ketahui jenisnya


Pengertian vaksin

foto: Unsplash/Mufid Majnun

Vaksin berasal dari bahasa Latin yaitu vacca dan vaccinia. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi organisme alami atau liar.

BACA JUGA :
Arti ekspektasi adalah pengharapan, ini tips untuk mengelolanya

Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin juga dapat berupa organisme mati atau hasil pemurnianya. Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan hidup terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga dapat membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013, vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan. Jika diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Vaksin digunakan dalam proses imunisasi dengan cara bekerja menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.

foto: Unsplash/Ed Us

Terdapat beberapa fungsi vaksin yang dapat menunjang kesehatan tubuh yaitu sebagai berikut:

1. Vaksin berfungsi untuk mencegah penyebaran penyakit.

2. Vaksin berfungsi untuk melindungi tubuh dari risiko cacat dan kematian.

3. Vaksin juga berfungsi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Jenis-jenis vaksin

foto: Unsplash/Brao

Dari penjabaran diatas maka dapat dipastikan bahwa vaksin memiliki beberapa jenis meliputi:

1. Live attenuated vaccine.

Vaksin ini merupakan vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. Vaksin live attenuated dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respons imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen.

2. Inactivated vaccine.

Vaksin ini dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia atau dengan pemanasan dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus. Sifat vaksin inactivated adalah tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen.

3. Vaksin Toksoid.

Vaksin ini dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah.

4. Vaksin Acellular dan Subunit.

Vaksin yang dibuat dengan tertentu dalam virus atau bakteri dengan melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA

5. Vaksin Idiotipe.

Vaksin ini dibuat berdasarkan sifat bahwa dari antibodi yang dihasilkan tiap klon sel B mengandung asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang dapat bertindak sebagai antigen.

6. Vaksin Rekombinan.

Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar. Susunan vaksin ini memerlukan epitop organisme yang patogen.

7. Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines).

Vaksin ini dibuat dengan pendekatan baru dalam teknologi yang berpotensi menginduksi imunitas seluler.

Cara kerja vaksin

foto: Unsplash/CDC

Berdasarkan Kementerian Riset dan Teknologi, vaksin yang sudah dibuat akan melatih tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit. Vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan akan membantu tubuh mengenali virus asli dan melatih sistem imun untuk melawannya. Mikroba yang terkandung di dalam vaksin berperan sebagai antigen. Zat ini akan merangsang sistem imun tubuh agar menghasilkan antibodi yang bisa melawan suatu penyakit.

Sumber: Shafa. 2017. Evaluasi Sistem Cold Chain Vaksin Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Daerah IStimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags