Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya setiap manusia terikat dengan aturan dan norma yang harus dipatuhi untuk menjaga ketentraman dan kedamaian bersama. Akan tetapi, aturan dan norma tersebut acap kali dilanggar dan banyak individu yang bertindak di luar norma sehingga menyebabkan kerugian pihak lain.
Fenomena ini sering terjadi di lingkungan masyarakat dan dianggap sebagai suatu perilaku menyimpang atau yang dikenal dengan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.
BACA JUGA :
Frasa adalah kombinasi kata, ketahui pengertian dan jenisnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyimpangan sosial adalah suatu tingkah laku, perbuatan, maupun tanggapan individu kepada kelompok atau lingkungan masyarakat yang bertentangan dengan norma dan juga hukum yang berlaku di lingkungan tersebut. Maka dari itu, penting sekali untuk memahami penyimpangan sosial supaya masing-masing individu dapat mencegah dan terhindar dari perilaku yang tidak sesuai tersebut.
Lebih lanjut, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (25/5), ketahui pengertian, sifat, dan jenisnya dari penyimpangan sosial.
BACA JUGA :
Pengendalian sosial adalah, pahami pengertian, jenis, dan sifatnya
Pengertian penyimpangan sosial.
foto: freepik.com
Berikut ini beberapa pengertian penyimpangan sosial menurut beberapa para ahli.
1. Gillin.
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat.
2. Robert M.Z. Lawang.
Penyimpangan sosial adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak yang berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
3. Edwin N. Sutherland.
Penyimpangan sosial bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang sehingga penyimpangan dapat diperoleh melalui proses alih budaya.
4. James Van der Zonden.
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Sifat penyimpangan sosial.
foto: freepik.com
Menurut sifatnya, penyimpangan sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Penyimpangan positif.
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang diharapkan meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku. Sebagai salah satu contohnya adalah emansipasi wanita, dengan berkembangnya zaman wanita dapat memiliki karier sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Jika digambarkan pada zaman dahulu, wanita hanya bekerja di dapur dan mendampingi suami, namun berkembangnya zaman stigma tersebut sudah tidak ada lagi.
2. Penyimpangan negatif.
Penyimpangan negatif merupakan perilaku yang memiliki atau memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sosial karena, memiliki unsur-unsur yang sifatnya dapat merendahkan dan selalu menyebabkan hal-hal buruk terjadi seperti pencurian, perampokan, hingga pemerkosaan.
Penyimpangan negatif diukur menurut kaidah sosial yang dilanggar, apabila pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat biasanya akan dinilai lebih berat daripada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Dengan begitu, dikatakan bahwa penyimpangan negatif merupakan kecenderungan untuk bertindak ke arah nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk.
Jenis penyimpangan sosial.
foto: freepik.com
1. Penyimpangan primer.
Penyimpangan primer merupakan penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seseorang yang sifatnya sementara dan tidak secara terus-menerus. Penyimpangan ini memiliki sifat yang tidak signifikan dan tidak terlalu merugikan orang lain. Sebagai contoh, seseorang yang mengendarai motor dan melanggar aturan lalu lintas tanpa sengaja.
Ciri penyimpangan primer.
- Bersifat sementara
- Gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
- Dapat ditoleransi oleh masyarakat
2. Penyimpangan sekunder.
Penyimpangan sekunder merupakan perbuatan yang dilakukan secara khusus oleh seseorang dan sifatnya nyata, umumnya dilakukan untuk merugikan diri sendiri dan orang lain. Penyimpangan jenis ini merupakan suatu hal yang tidak dapat ditoleransi karena telah melanggar norma serta aturan yang berlaku, seperti hukum yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Sebagai contoh, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan lainnya.
Pencegahan penyimpangan sosial.
foto: freepik.com
Pencegahan penyimpangan sosial dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dan caranya, berikut penjelasannya.
1. Pencegahan penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya.
- Tindakan preventif, merupakan suatu tindakan yang ditunjukkan guna untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial. Jenis tindakan yang bisa diberikan berupa teguran, penyuluhan, dan penyebaran informasi.
- Tindakan represif, merupakan tindakan yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan sosial hal ini bertujuan untuk mengembalikan seperti keadaan semula. Pada umumnya, tindakan represif selalu melibatkan bentrokan fisik yang dapat mengakibatkan banyak korban.
2. Pencegahan penyimpangan sosial berdasarkan caranya.
- Persuasif, cara ini bertujuan untuk mengajak atau membimbing supaya senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku. Cara persuasif ini biasanya dilakukan antar individu untuk mempermudah pengendalian diri.
- Koersif, cara ini merupakan upaya untuk mencegah penyimpangan sosial yang ditekankan pada kekerasan dan ancaman secara fisik. Bentuk pengendalian ini sebagai jalan terakhir apabila cara musyawarah sudah tidak dapat menyelesaikan masalah.
Sumber: Sugiharyanto. 2007. Seri IPS Geografi dan Sosiologi. Penerbit Yudhistira
Supriatna Nana, dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial. Penerbit Grafindo Media Pratama.