Brilio.net - Munculnya pandemi Covid-19 sejak awal tahun ini telah mengubah kebiasaan masyarakat. Dari yang biasanya bisa beraktivitas secara bebas, kini benar-benar harus dibatasi. Bahkan saat pandemi merebak, masyarakat dianjurkan melakukan karantina mandiri. Melakukan segala aktivitas mulai dari bekerja hingga sekolah pun harus di rumah.
Hal itu membuat banyak tempat yang biasa dikunjungi seperti mal, restoran, hingga perpustakaan terpaksa tutup karena tak ada pengunjung yang datang.
BACA JUGA :
7 Perpustakaan kuno ini paling menakjubkan di dunia
Perasaan sedih, bosan, hingga stres tentu dirasakan oleh hampir semua masyarakat. Mereka tentu kaget dengan kebiasaan baru yang membatasi aktivitas sehari-sehari. Kendati demikian, tidak selamanya di rumah selama pandemi selalu berdampak buruk, loh.
Buktinya, bocah berusia 5 tahun asal Amerika. Sebelum pandemi, bocah bernama Egypt Bush ini selalu rutin mengunjungi sebuah perpustakaan di Cambria Heights. Ia memang memiliki hobi membaca sejak kecil. Bahkan ia bisa meminjam 10 sampai 14 buku cerita untuk dibaca sebelum tidur.
Dilansir Brilio.net dari nypost, Senin (2/11) sayangnya, saat pandemi perpustakaan yang biasa ia kunjungi tutup. Sang mama, Shaleem Bush menceritakan bahwa setiap hari Egypt selalu mengulang membaca semua buku yang ia punya bersama sang ayah.
BACA JUGA :
Tumbuhkan minat baca, restoran ini rilis buku cerita kelas dunia, wow!
Karena terus mengulang, Egypt pun memiliki ide kenapa dirinya tak membuat cerita sendiri dari imajinasinya.
"Dari situ Egypt mulai terpikirkan untuk menulis buku sendiri dan dia sangat bersemangat," ucap Shaleem.
Hanya dengan begitu saja, sebuah hobi baru lahir. Shaleem, yang bergerak di bidang komunikasi, bekerja sama dengan desainer grafis untuk menghidupkan buku tersebut.
Kini, Egypt menjadi penulis yang produktif. Sejak Juni, dia telah menerbitkan Kota Pahlawan Super, Keluarga Pahlawan Super, Sekolah Pahlawan Super, dan Buku Mewarnai dan Aktivitas Pahlawan Super Mesir Sehari-hari.
Semua buku yang ditulis Egypt berkisah orang biasa memiliki kekuatan super yang dapat mereka gunakan untuk membantu komunitas mereka. Semua karakter di buku tersebut ia yang ciptakan sendiri. Tokoh utamanya adalah seorang New Yorker dengan warisan Trinidad.
Tinjauan keragaman dalam penerbitan anak-anak tahun 2018 menemukan bahwa hanya 10 persen dari buku anak-anak yang menggambarkan karakter Afrika-Amerika.
Tidak banyak tempat di mana dia bisa melihat anak-anak yang terlihat seperti dirinya. Ini tentang pemberdayaan," kata Shaleem.
Egypt bersekolah dari jarak jauh, tetapi dia telah membaca buku bersama secara virtual di kelasnya. Dia dan ibunya telah mengunjungi toko perlengkapan kecantikan dan salon kuku tempat dia menjual buku itu.
"Rupanya, Egypt sangat menginspirasi banyak orang. Bahkan teman-temannya juga tertarik untuk menulis buku," pungkasnya.