Brilio.net - Majas atau gaya bahasa adalah sebuah teknik pemilihan ungkapan kata yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu yang mampu mewakili kesan realitas sesuai dengan keinginan pengarang. Terdapat empat klasifikasi majas atau gaya bahasa yaitu, majas pertautan, majas pertentangan, majas perulangan, dan majas perbandingan.
Masing-masing klasifikasi tersebut masih terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya majas personifikasi yang merupakan bagian dari majas perbandingan. Majas personifikasi dapat diartikan sebagai majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada benda yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
BACA JUGA :
75 Gombalan lucu pakai pelajaran sekolah, bikin senyum seharian
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai majas personifikasi, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (17/6).
BACA JUGA :
Pengertian teks tanggapan, ciri, tujuan, fungsi, & struktur penulisan
Pengertian majas personifikasi.
foto: Unsplash/Siora Photography
Dilansir dari Jurnal Seni Rupa dan Desain, personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah memiliki sifat kemanusiaan. Personifikasi dapat dimaknai sebagai gaya bahasa yang memberikan gambaran benda mati yang seolah-olah hidup seperti manusia. Personifikasi dapat membantu penulis untuk menggambarkan realitas keadaan benda-benda yang tidak dapat berbicara.
Pengungkapan benda mati yang memiliki sifat kemanusiaan ini membuat pembaca dapat memahami keadaan yang ingin digambarkan oleh pengarang. Majas personifikasi digunakan dalam sebuah cerita atau karangan untuk menghidupkan suasana cerita melalui benda mati seperti angin, hujan, atau sesuatu yang abstrak. Selain itu, personifikasi juga digunakan untuk mengungkapkan emosi tokoh melalui tutur kata yang dipersonifikasi agar lebih mendramatisir.
Ciri-ciri majas personifikasi.
foto: unsplash.com
Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah cerita didasarkan karena adanya batasan atau sekat antara manusia dengan benda-benda mati. Personifikasi digunakan untuk meleburkan batas antara manusia dengan benda mati sehingga pembaca dapat lebih menghayati sebuah cerita atau karangan.
Majas jenis ini juga menimbulkan rasa kepemilikan yang lebih tinggi dalam sebuah cerita. Ciri-ciri majas personifikasi adalah sebagai berikut:
1. Cenderung menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah benda mati memiliki sifat manusia.
2. Membandingkan sifat atau karakter benda mati dengan manusia.
3. Penulis atau pengarang mengajak para pembaca untuk membayangkan tulisannya.
Tujuan personifikasi.
foto: unsplash.com
Menurut Dodson, terdapat tiga tujuan penggunaan majas personifikasi jika dilihat dari pendapat para ahli bahasa di antaranya:
1. Majas personifikasi digunakan untuk mengekspresikan suatu hal. Penulis kuno menggunakan personifikasi sebagai cara untuk memahami beberapa benda atau hal. Selain itu, penulis juga menggunakan personifikasi sebagai media untuk menjelaskan suatu konsep abstrak dan menyakinkan pembaca untuk lebih memahami objek yang dipersonifikasi.
2. Personifikasi juga digunakan agar pembaca dapat memahami suasana yang digambarkan oleh penulis. Personifikasi dibangun untuk mengungkapkan emosi yang meliputi cinta, amarah, kesedihan, penyesalan dan kemurungan jiwa.
3. Personifikasi dibuat sebagai kontrol atas keinginan. Personifikasi bertujuan untuk mengendalikan keinginan yang sulit untuk disampaikan secara langsung. Makna lainnya, personifikasi digunakan untuk menghindari keinginan seseorang yang dipersonifikasi dalam suatu konteks yang beretika.
Contoh majas personifikasi.
foto: Unsplash/Daniela
Berikut beberapa contoh majas personifikasi yang sering digunakan sebagai media penuturan emosi di dalam sebuah cerita atau karangan:
- Bulan mengintip di balik awan bersama bunga yang menari mengikuti alunan musik.
- Kilauan sinar matahari di sudut jendela berhasil membangunkanku.
- Hanya udara dingin yang memelukku malam ini.
- Hujan sore itu membawa seluruh kenanganku bersamamu.