Brilio.net - Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan adanya bakteri, virus, dan jamur. Penderita pneumonia awalnya nggak memahami kondisinya, karena gejala pneumonia sangat umum serupa dengan flu, pilek dan batuk, hanya saja yang membedakan gejala tersebut berlangsung lebih lama dari biasanya.
Dilansir dari webMD, pneumonia menyebabkan kantung udara di paru-paru atau alveoli terisi dengan cairan atau nanah. Hal ini dapat membuat seseorang sulit untuk menghirup oksigen, sehingga tak jarang oksigen tak mampu mencapai aliran darah.
BACA JUGA :
Ini yang terjadi pada paru-paru seseorang saat terinfeksi corona
Pneumonia dapat terjadi oleh siapapun, karena sistem kekebalan tubuh seseorang berbeda. Lebih lanjut, untuk mengetahui gejala dan penyebab dari pneumonia, berikut dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (23/3).
1. Gejala pneumonia.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Penelitian terbaru, mengupil ternyata bisa sebabkan infeksi paru-paru
Gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung dengan faktor atau jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan kesehatan berkurang secara keseluruhan.
Namun, gejala pneumonia yang ringan seringkali mirip dengan flu atau pilek kadang berlangsung lama. Berikut ini gejala pneumonia secara umum.
a. Nyeri dada pada saat bernapas dan batuk.
b. Perubahan kesadaran mental pada lansia berusia 65 tahun ke atas.
c. Batuk berdahak.
d. Demam, berkeringat, dan menggigil akibat kedinginan.
e. Mual, muntah atau diare.
f. Sesak nafas.
g. Suhu tubuh lebih rendah dari normal.
Gejala pneumonia yang lain bervariasi tergantung dengan usia dan kesehatan, secara umum meliputi.
- Bagi bayi, gejala pneumonia pada bayi mungkin seperti tak terlihat, tetapi terkadang bayi akan muntah, kekurangan energi atau kesulitan minum dan makan.
- Bagi anak-anak di bawah 5 tahun, gejala pneumonia yang ditunjukan yaitu mengalami napas cepat atau mangi.
- Orang dewasa atau lebih tua, gejala pneumonia lebih ringan, karena kamu akan mengalami suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.
2. Penyebab pneumonia.
foto: freepik.com
Penyebab pneumonia terjadi ketika kuman masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi. Penyebab yang paling umum adalah bakteri dan virus di udara yang dihirup.
Dilansir dari healthline, bahwa reaksi sistem kekebalan tubuh untuk membersihkan infeksi menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru atau alveoli. Hingga akhirnya, peradangan ini menyebabkan kantung udara terisi dengan nanah dan cairan, dari situ timbul gejala pneumonia.
Pneumonia dikelompokkan menurut jenis kuman yang menyebabkan infeksi. berikut ini penjelasan dari jenis kelompok pneumonia.
a. Pneumonia didapat dari komunitas.
Pneumonia didapat dari komunitas adalah jenis yang paling umum terjadi. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab pneumonia yang didapat dari komunitas.
- Bakteri, pneumonia jenis ini terjadi dengan sendirinya jika kamu sedang menderita flu atau pilek.
- Jamur, jenis pneumonia ini terjadi dengan orang yang mengalami masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jamur dapat ditemukan di tanah atau kotoran burung.
- Virus, virus juga menjadi penyebab yang paling umum dari pneumonia. Virus yang menyebabkan flu atau pilek merupakan gejala awal dari pneumonia.
b. Pneumonia didapat dari rumah sakit.
Pneumonia dari rumah sakit bisa lebih serius karena bakteri penyebabnya lebih kebal terhadap antibiotik. Seseorang yang menggunakan mesin pernapasan beresiko lebih tinggi terkena pneumonia jenis ini.
3. Tahapan pneumonia.
foto: freepik.com
Tahap pneumonia dapat dikelompokan berdasarkan area paru-paru yang terpengaruh. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan pneumonia.
a. Bronkopneumonia.
Bronkopneumonia merupakan tahap yang dapat mempengaruhi area di kedua paru-paru lebih tepatnya sekitar bronkus, ini merupakan tabung yang mengarah dari tenggorokan ke paru-paru.
b. Pneumonia lobaris.
Tahapan pneumonia lobaris dapat mempengaruhi satu atau lebih lobus paru-paru. Pneumonia lobaris dibagi menjadi empat tahapan berdasarkan perkembangannya.
- Penyumbatan, jaringan paru-paru tampak berat dan sesak.
- Hepatisasi merah, sel-sel darah merah telah masuk ke dalam cairan, hal ini dapat membuat paru-paru tampak merah dan padat.
- Hepatisasi abu-abu, pada tahap ini sel darah merah sudah rusak sementara sel-sel kekebalan tetap ada.
- Resolusi, tahap ini sel-sel kekebalan sudah mulai membersihkan infeksi. Batuk yang intens dapat membantu mengeluarkan sisa cairan dari paru-paru.
4. Pencegahan pneumonia.
foto: freepik.com
Untuk mencegah pneumonia yang lebih parah, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan.
a. Vaksinasi, vaksinasi digunakan untuk mencegah beberapa jenis pneumonia dan flu.
b. Kebersihan yang baik, untuk melindungi diri penyebab infeksi pernapasan, maka tetaplah menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan membersihkan debu-debu dan kotoran di dalam rumah.
c. Hindari merokok, merokok akan merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi pernapasan.
d. Jaga kesehatan tubuh dengan cara tidur yang cukup, pola makan yang sehat, dan berolahraga.