Brilio.net - Sejak Senin malam (21/5) kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sudah dipenuhi oleh massa 22 Mei 2019. Massa berdatangan karena tidak terima dengan putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil Pilpres 2019. Massa yang pada awalnya terlihat damai, mulai memicu kerusuhan sekitar pukul 22.35 WIB.
Kerusuhan terus berlangsung hingga Kamis dini hari (23/5). Akibat kerusuhan yang terjadi, ratusan orang mengalami luka-luka dan ada setidaknya 6 orang meninggal dunia. Kerusuhan terjadi tepat di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat hingga kawasan Tanah Abang.
Pergerakan massa yang terjadi di Kantor Bawaslu itu tak hanya menyita perhatian dalam negeri, namun juga dari pihak luar negeri. Ada beberapa media asing yang turut menyorot kerusuhan dan kekerasan demo 22 Mei 2019. Salah satunya adalah wartawan ABC asal Australia.
Koresponden Asia Tenggara untuk ABC Australia yang bernama David Lipson itu turut meliput kejadian rusuh di depan kantor Bawaslu. Namun ada hal yang menarik perhatiannya, ada seorang pedagang sepatu yang masih sibuk membuka lapak saat kerusuhan terjadi. Pria tersebut menjajakan sepatunya dengan harga Rp 100 ribu.
Potret kejadian unik ini diabadikan oleh David yang kemudian diunggah ke media sosial. David Lipson terlihat heran dengan pedagang sepatu. Bahkan ia menyebutkan kalau pedagang itu sebagai orang yang hebat. David mengunggah potret pedagang itu di Twitter pribadinya dan viral.
BACA JUGA :
4 Momen driver ojek online layani order di lokasi aksi 22 Mei
This legend was trying to sell me a pair of shoes in the middle of a riot. Mister! Only 100 thousand #JakartaRiots pic.twitter.com/D6y0VchmxS
David Lipson (@davidlipson) 23 Mei 2019
"Legenda ini mencoba menjual sepasang sepatu di tengah kerusuhan. "Tuan! Hanya 100 ribu (Orang hebat ini masih berjualan sepatu di tengah kerusuhan "Pak, cuma Rp 100 ribu nih")#JakartaRiots," tulis David Lipson, dilansir dari akun @davidlipson pada Kamis (23/5).
Unggahan David Lipson tersebut sudah diretweet sebanyak lebih 4 ribu kali dan disukai lebih dari tiga ribu orang. Unggahan itu juga mengundang komentar dari luar negeri maupun masyarakat Indonesia sendiri.
"This is Indonesia, mau ada terror bom atau kerusuhan... kami tidak takut.. yang penting cari duit..," tulis akun @kesengsem.
"Mungkin dia tdk ingin situasi spt itu, tp apa boleh buat dia hrs mencari nafkah utk keluarga," kata akun @team_emak.
"That's why Indonesia is extraordinary (Itu sebabnya Indonesia luar biasa)," tutur akun @agnotius.
BACA JUGA :
Kapan WhatsApp, Instagram dan Facebook normal lagi? Ini penjelasannya