Brilio.net - Saat membangun bisnis yang punya lapak tetap, kamu perlu mempertimbangkan lokasi dengan matang. Sebab, lokasi sangat menentukan lapakmu bakal ramai atau tidak. Jika lapak ramai pembeli, tentu bisnis jadi cepat berkembang. Karenanya, penting untuk memilih lokasi strategis.
Lokasi strategis buat berjualan adalah tempat yang ramai. Memilih tempat ramai untuk membuka lapak memungkinkan orang yang semula cuma lewat jadi pengin membeli dan mengenal bisnismu. Dan salah satu tempat paling ramai dan strategis buat jualan tentu saja lokasi wisata.
BACA JUGA :
Mengenal Masjid Pathok Nagari Dongkelan, dulu jadi benteng pertahanan
Karena itu, lokasi wisata jadi diburu para pebisnis. Baik itu pebisnis kalangan bawah maupun atas. Untuk pedagang kalangan bawah, mereka mungkin bakal memilih untuk menggelar lapak sederhana, semisal gerobak, di tempat wisata tersebut. Kalau punya modal berlebih, pebisnis terkait mungkin akan memilih untuk membeli atau membangun ruko.
foto: Instagram/@jogja24jam
BACA JUGA :
Bangsal Sri Manganti, bangunan sejarah berarsitektur nuansa Jawa unik
Namun, ternyata membeli ruko nggak semudah itu. Apalagi kalau ruko yang hendak kamu beli berada di lokasi wisata yang amat ramai seperti Malioboro. Lokasi yang terkenal sebagai tempat jualan oleh-oleh di Jogja itu ternyata berisi ruko mahal. Hal itu diungkapkan akun Instagram @jogja24jam yang dilansir brilio.net pada Senin (21/8).
Melalui videonya, akun tersebut mengungkap harga ruko di Malioboro saat ia melakukan survey harga. Ia mengirim pesan pada pemilik ruko di Malioboro, tepatnya di sebelah Kampung Ketandan, yang memasang spanduk informasi perihal penjualan ruko.
foto: Instagram/@jogja24jam
Saat mengirim pesan, pemilik akun tersebut mengaku ingin menanyakan harga ruko untuk teman yang sedang mencari lapak untuk bisnisnya. Pemilik ruko tersebut pun menjawab bahwa ruko itu dibanderol dengan harga Rp 12 milyar. Adapun, luasnya 129 meter persegi.
Pengunggah pun lanjut menanyakan pemilik ruko lain yang berada di sebelah gedung Panidraya Kaistimewaan. Ruko tersebut dijual dengan sistem lelang dan ternyata sudah laku.
foto: Instagram/@jogja24jam
Harga ruko tersebut tak kalah mencengangkan, yaitu Rp 18,5 milyar. Padahal, diketahui ruko-ruko di Malioboro itu dijual dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) saja, bukan sertifikat hak milik.
Alhasil, video tersebut viral di Instagram. Selang 3 jam setelah diunggah, saat artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton 47,6 ribu kali, disukai 1982, dan dikomentari 50. Beberapa komentarnya tertulis sebagaimana berikut.
"Sewa atau jual ruko di Yogya untuk usaha harganya di luar nalar. UMR kecil tp harga properti nya udah saingan sama Jakarta dan Bali," ujar akun @widyalestarikhansa.
"UMR e mung sepiro, regone sepiro ," tulis akun @pandu_laksono_rajawali.
"jangan dikira umr rendah, harga properti di diy murah, salah besar ," komentar akun @sbw.17.
View this post on Instagram