Brilio.net - Saat duduk dibangku sekolah puisi menjadi salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Puisi salah satu karya sastra yang nggak usang tertinggal zaman. Pasalnya, pembacaan puisi selalu menyentuh dan memiliki makna mendalam membuat setiap orang yang mendengarkan terenyuh.
Puisi dapat dikatakan sebagai ungkapan isi hati penulis dan di dalamnya terdapat irama, lirik, rima, dan ritme pada setiap barisnya. Puisi dikemas dengan bahasa imajinatif, disusun dengan kata-kata yang memiliki arti, serta disampaikan menggunakan ekspresi yang menyentuh hati.
BACA JUGA :
21 Contoh teks gurindam berbagai tema, pengertian dan ciri-cirinya
Karya-karya puisi yang terkenal seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono hingga Taufik Ismail, mereka merupakan sosok penyair puisi yang menjadi panutan bagi generasi di bawahnya. Oleh sebab itu, Sebagai generasi muda dituntut untuk dapat mempelajari puisi. Bahkan puisi juga kerap kali dijadikan ajang perlombaan membaca puisi hingga kontes musikalisasi puisi.
Nah, lebih lanjut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, yuk simak arti, jenis dan ciri-cirinya puisi, Rabu (2/3).
1. Pengertian puisi.
BACA JUGA :
35 Contoh teks puisi Chairil Anwar, puitis dan penuh makna
foto: freepik.com
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra dengan penggunaan bahasa yang masih terikat oleh mantra, irama, penyusunan larik, bait atau rima. Arti puisi lainnya ialah sebagai sebuah gubahan atau sajak dalam bahasa, dimana bentuknya dapat ditata dan dipilih dengan cermat.
Sedangkan pengertian puisi menurut para ahli yang ditulis oleh Pitaloka Agnes dan Sundari Amelia dalam bukunya yang berjudul Seni Mengenal Puisi, berikut pengertian puisi.
a. Herman J Waluyo.
Puisi yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan di penyair dengan cara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.
b. Putu Arya Tirtawirya.
Pengertian puisi ialah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.
c. Herbert Spencer.
Puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.
2. Jenis puisi.
foto: freepik.com
Puisi secara umum dibagi menjadi 3, yaitu puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer. Berikut penjelasan lengkapnya.
a. Puisi lama.
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Yang termasuk kedalam jenis puisi lama, diantaranya sebagai berikut.
- Pantun, pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir a-b-a-b.
- Mantra, mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu.
- Karmina, karmina yaitu salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
- Seloka, seloka yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
- Gurindam, adalah puisi yang terdiri dari dua bait, yang man tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama.
- Syair, adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang serupa.
- Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-abc.
b. Puisi baru.
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Berikut beberapa jenis puisi lama.
- Balada, adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog atau dinyanyikan.
- Himne, adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditunjukan untuk Tuhan, Dewa atau sesuatu yang dianggap penting.
- Ode, adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.
- Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup.
- Romansa, yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
- Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita.
- Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik yang disampaikan dalm bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
- Distikon, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris.
- Terzina, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris.
- Kuatren, adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris.
- Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari lima baris.
- Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris.
- Septima, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris.
- Oktaf atau stanza, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris.
- Soeneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua, dimana dua bait pertama masing-masing 4 barus, dan dua bait kedua masing-masing 3 baris.
c. Puisi kontemporer.
Puisi kontemporer adalah puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zamandan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan lain-lainnya seperti pada puisi lama maupun baru.
3. Ciri-ciri puisi.
foto: freepik.com
Setelah mengetahui pengertian dan jenis dari puisi, kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri puisi. Nah, berikut ciri-ciri puisi yang perlu kamu ketahui.
a. Ciri puisi lama.
- Tidak diketahui nama pengarangnya (Cenderung bersifat kolektif), seringkali berupa puisi rakyat.
- Terikat oleh aturan, jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata pada tiap baris.
- Dari mulut ke mulut (secara lisan), dapat disebut sebagai folklor.
- Majas (gaya bahasa) yang digunakan bersifat tetap dan klise.
- Istanasentris, menggambarkan masa kerajaan.
b. Ciri puisi baru.
- Jelas nama pengarangnya.
- Tidak terikat bait, baris, suku kata dan rima bebas.
- Diungkan secara lisan dan tulisan.
- Majas bersifat dinamis.
- Menggambarkan kehidupan pada umumnya.
Sumber: Pitaloka, Agnes dan Sundari, Amelia. 2020. Seni Mengenal Puisi. Jawa Barat: Guepedia