Brilio.net - Saat ini di Indonesia kasus bencana alam seperti banjir dan tanah longsor kerap terjadi. Selain karena meluapnya air, banjir juga dapat disebabkan karena banyaknya penebangan hutan.
Penebangan hutan yang liar dapat membuat hutan menjadi gundul. Hingga banyak pihak berusaha mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Salah satunya dengan reboisasi.
BACA JUGA :
3 Cara transfer kuota Indosat, bisa digunakan saat kondisi mendesak
Reboisasi merupakan penghijauan di hutan gundul. Dalam kata lain reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul. Bahkan saat ini pemerintah sudah gencar untuk memulihkan hutan-hutan yang gundul dengan ditanami pohon-pohon. Hal itu dilakukan tentu untuk mencegah terjadinya bencana alam.
Selain sebagai sumber oksigen, pohon juga memiliki fungsi untuk menyerap air kedalam akar. Sehingga air yang terserap ke dalam akar bisa bertahan. Nah, lebih lanjut untuk mengetahui manfaat dari reboisasi, berikut dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Minggu (20/3).
Manfaat reboisasi.
BACA JUGA :
7 Skincare routine ala Marion Jola, bikin wajah glowing dan lembap
foto: freepik.com
Reboisasi atau kegiatan penanaman pohon memiliki banyak manfaat. Berikut manfaat yang dapat dirasakan dari adanya reboisasi, diantaranya.
1. Menjaga kualitas air.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu cara untuk menjaga kualitas air adalah dengan melakukan penghijauan.
Karena akar-akar pohon yang ditanam akan menyerap air hujan yang turun, kemudian akan menguncinya di dalam tanah. Selain itu, akar pohon juga berfungsi untuk menyaring air hingga air tanah menjadi bersih, jernih, dan berkualitas.
2. Mencegah banjir.
Manfaat reboisasi adalah mencegah terjadinya banjir. Reboisasi juga diperlukan bagi kota-kota besar yang padat penduduk dan bangunan, karena kota-kota besar jarang ditemukan tanah yang lapang.
Maka dari itu, kota-kota besar akan mudah terjadi banjir. Salah satu cara untuk mencegah banjir dengan membuka lahan penghijauan di tengah kota, atau taman dengan ditumbuhi pohon-pohon.
3. Mengurangi polusi udara.
Polusi udara merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dihindari, termasuk di era saat ini yang sudah semakin canggih dengan adanya kendaraan dan pabrik-pabrik besar.
Dengan melakukan reboisasi dapat mengurangi terjadinya polusi udara. Karena pohon akan melakukan fotosintesis, dan menghasilkan oksigen yang memerangi berbagai gas kurang baik akibat polusi udara.
4. Mengurangi dampak hujan asam.
Hujan asam merupakan hujan yang turun memiliki tingkat keasaman atau Ph dibawah 5,6. Hujan asam dapat terjadi di daerah yang memiliki banyak polusi udara. Untuk mengurangi itu, dilakukannya reboisasi sebagai salah satu penghijauan.
5. Mencegah terjadinya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca merupakan peristiwa yang disebabkan oleh gas-gas yang kurang baik akibat adanya polusi udara, seperti karbon dioksida, karbon monoksida, dan gas-gas lainnya. Reboisasi atau penanaman pohon akan mencegah terjadinya efek rumah kaca.
Tujuan reboisasi.
foto: freepik.com
1. Melestarikan hutan dan lingkungan, tujuan dari aktivitas penghijauan hutan yaitu untuk melestarikan lingkungan. Karena hutan berfungsi untuk menyerap air hujan, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbondioksida.
2. Meningkatkan sumber daya alam hutan, karena hutan menyediakan bahan bagi manusia, seperti kayu, sumber pangan, dan lainnya.
3. Menjaga keanekaragaman hayati, tujuan reboisasi yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati. Karena hutan menjadi habitat bagi berbagai satwa dan spesies tanaman.