1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
22 Juni 2022 14:45

Reformasi adalah perubahan untuk kebaikan, pahami latar belakangnya

Reformasi diartikan sebagai perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Dewi Suci Rahmadhani
foto: unsplash.com

Brilio.net - Secara umum, reformasi adalah perubahan kearah yang lebih baik dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai dengan kondisi dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, reformasi dapat diartikan sebagai perubahan secara drastis untuk perbaikan baik dalam bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu masyarakat atau negara.

Gerakan reformasi terjadi akibat krisis yang bersifat multidimensi di seluruh negara Indonesia yang menyangkut berbagai bidang kehidupan mulai dari segi ekonomi, sosial budaya, politik, hingga keamanan dan ketertiban.

BACA JUGA :
Perdagangan internasional adalah, ini manfaat, faktor, dan hambatan


Untuk mengetahui lebih rinci mengenai reformasi, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (22/6).

BACA JUGA :
Entrepreneur adalah pengusaha, pahami pengertian, fungsi, dan jenis

Latar belakang terjadinya reformasi.

foto: Pexels/Romina Ordonerz

Seperti disinggung sebelumnya, gerakan reformasi lahir akibat terjadinya krisis secara multidimensi di Indonesia. Pada masa awal orde baru, pihak pemerintah bertekad untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Namun dalam pelaksanaannya pemerintah orde baru banyak melalukan tindakan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 sehingga merugikan rakyat.

Hal tersebut juga diikuti dengan kondisi rawan sebagai akibat dari perbedaan yang sangat tajam antara golongan atas (pemegang kekuasaan) dengan rakyat yang mengalami kehidupan sangat tertekan dan tidak berdaya.

Berangkat dari keprihatinan moral dalam berbagai krisis di dalam negeri yang disebabkan oleh harga bahan pokok yang terus melonjak, maraknya praktik korupsi, serta perilaku kepemimpinan yang sangat menyimpang dari tatanan hidup berbangsa dan bernegara, maka disitulah titik awal gerakan reformasi muncul. Gerakan ini diprakarsai para mahasiswa yang selanjutnya melibatkan lembaga sosial masyarakat dan akhirnya menyangkut seluruh lapisan masyarakat.

Gerakan reformasi juga meninggalkan Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang dikenang sebagai pengorbanan jiwa dan raga untuk mengakhiri kekuasaan orde baru.

Tujuan reformasi.

foto: Pexels/Airam Dato-on

Reformasi lahir dengan beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Beberapa tujuan reformasi adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perubahan secara bertahap untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh masyarakat bangsa.

3. Melakukan perbaikan pada beberapa bidang kehidupan mulai dari sisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

4. Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup serta kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi seperti tindak Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), penggunaan kekuasaan yang sewenang-wenang, penyimpangan, dan penyelewengan yang lain.

Syarat-syarat reformasi.

foto: Unsplash/Koshu Kunii

Terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang bisa menyatakan suatu kondisi reformasi. Beberapa syarat reformasi adalah sebagai berikut:

1. Telah terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam bidang perundang-undangan dan hukum.

2. Penyelenggara negara menggunakan wewenangnya secara otoriter di luar etika kenegaraan melalui tindakan yang dapat merugikan dan membuat kehidupan masyarakat tertekan.

3. Kondisi ekonomi seluruh masyarakat semakin melemah akibat krisis multidimensi yang berkepanjangan.

4. Diperlukannya langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan, khususnya jika menyangkut hak hidup masyarakat.

5. Reformasi juga harus menggunakan landasan kerohanian berupa falsafah dasar negara Indonesia.

Dampak Reformasi.

foto: Unsplash/Clay Banks

Setiap perubahan dapat dilihat dari sudut pandang positif dan negatif, begitu pula dengan reformasi yang pernah terjadi di Indonesia. Terdapat beberapa dampak yang terjadi akibat reformasi, dampak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dampak positif.

Reformasi membawa segenap dampak positif bagi masyarakat Indonesia yaitu mulai dari kebebasan pers, kebebasan akademis, kebebasan berorganisasi dan lain-lain yang selama ini belum pernah ada. Termasuk kebebasan pemikiran dalam memperjuangkan pembebasan tahanan politik maupun narapidana politik.

2. Dampak negatif.

Jika ditinjau kembali, kondisi sebelum reformasi menggambarkan bahwa terdapat banyak sekali tindakan penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang. Saat ini, para penyelenggara negara harus bersifat demokratis. Namun, pada kenyataannya rasionalitas dan objektivitas telah tersisihkan sehinggal muncul egois perseorangan tanpa memperhatikan etika, norma, moral, dan hukum yang ada. Politik kekerasan berkembang dalam kehidupan baru masyarakat sehingga kehidupan bermasyarakat sulit diatasi.

Sumber: Triwahyuni. 2011. Reformasi Indonesia. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags