Brilio.net - Regulasi adalah seperangkat peraturan untuk mengendalikan suatu tatanan yang dibuat agar bebas dari pelanggaran dan dipatuhi oleh semua anggotanya. Secara umum, regulasi adalah sebuah konsep abstrak dalam pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan seperangkat aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan masyarakat dengan fungsi utama regulasi adalah sebagai pengendali atau kontrol bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia.
Oleh karena itu, regulasi sangat penting dalam menentukan langkah atau keputusan apa yang akan diambil. Bentuk regulasi yang paling umum adalah regulasi pemerintah dan swa-regulasi. Dalam peraturan pemerintah yang merupakan perpanjangan dari undang-undang, regulasidiartikan sebagaibeberapa cara yang dapat dilakukan oleh badan bisnis atau individu untuk mengikuti hukum. Sedangkan swa-regulasi merupakan kendali atas hal khusus mengenai pemenuhan persyaratan legislatif minimum.
BACA JUGA :
Fotosintesis adalah pembentukan makanan pada tumbuhan, ini prosesnya
Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian regulasi, fungsi, dan jenisnya, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Selasa (14/6).
Pengertian regulasi.
foto: Unsplash/Tingey Injury Law Firm
BACA JUGA :
Reklame adalah media promosi, kenali fungsi dan tujuannya
Regulasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "regulation" yang memiliki arti sebagai "aturan". Regulasi adalah sebuah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain untuk mengontrol perilaku seseorang atau perbuatan. Istilah regulasi sangat lekat dengan bidang pemerintahan dan bisnis.
Regulasi pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang untuk mengontrol perilaku atau perbuatan yang dilakukan oleh individu atau suatu badan bisnis. Sedangkan regulasi bisnis adalah aturan yang dikeluarkan untuk mengendalikan perilaku dalam berbisnis, baik aturan dalam bentuk batasan hukum, peraturan asosiasi perdagangan, regulasi industri, dan aturan lainnya.
Secara umum, regulasi adalah aturan-aturan yang mengikat baik dalam pemerintahan maupun bisnis. Regulasi dirancang melalui serangkaian proses, di mana masyarakat atau suatu lembaga menyepakati untuk terikat dan mengikuti aturan yang telah dibuat dalam rangka mencapai tujuan bersama. Adapun jika individu atau badan bisnis melanggar regulasi yang telah disepakati, maka akan dikenakan sanksi.
Fungsi regulasi.
foto: Unsplash/niu niu
Regulasi berperan penting dalam menjaga suatu tatanan, adapun beberapa fungsi dari regulasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai kontrol dan memberikan batasan tertentu
2. Menciptakan rasa aman dan damai
3. Memberikan perlindungan hak dan kewajiban
4. Membuat anggota yang terlibat dalam lingkup regulasi menjadi patuh dan disiplin
5. Sebagai pedoman dalam bertingkah laku
6. Membentuk sistem regulasi yang dapat dijadikan sebagai pengendalian sosial
7. Menertibkan seseorang agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain
8. Untuk mencapai tujuan bersama
Jenis-jenis regulasi.
foto: Unsplash/Mikhail Pavstyuk
Menurut Stephen Bounds, jenis-jenis regulasi terbagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Regulasi Arbiter (Arbitrary Regulations).
Regulasi arbiter adalah standar atau aturan yang mewajibkan penggunaan memilih satu dari beberapa opsi regulasi yang sama-sama valid. Contoh dari regulasi arbiter adalah pilihan mengemudi di sisi kiri atau kanan jalan.
2. Regulasi Itikad Baik (Good Faith Regulations).
Regulasi itikad baik adalah peraturan yang menetapkan dasar perilaku di area tertentu. Contohnya, peraturan kesehatan untuk restoran ada untuk melindungi konsumen dan meminimalisir risiko keracunan makanan.
3. Regulasi Konflik Tujuan (Goal Conflict Regulations).
Regulasi konflik tujuan adalah peraturan yang mengakui konflik intrinsik antara dua tujuan, biasanya berupa tujuan individu versus tujuan masyarakat dan aturan untuk kebaikan masyarakat yang lebih besar. Contohnya, mengimbau pemakaian sabuk pengaman dan batasan konsumsi alkohol saat berkendara.
4. Regulasi Proses (Process Regulations).
Regulasi proses mengatur tentang bagaimana tugas harus diselesaikan, bukan hanya fokus pada hasil yang ditentukan. Regulasi jenis ini adalah regulasi yang paling berisiko karena mengorbankan inovasi dan kelincahan untuk memastikan lebih sedikit variabilitas dalam pengiriman proses. Contohnya adalah skrip call center.