Brilio.net - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran gelombang elektromagnetik luar. Dalam ilmu fisika, resonansi disebut sebagai resonansi bunyi.
Resonansi merupakan sebuah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Selain dapat memperkuat bunyi asli, resonansi juga memiliki beberapa kerugian.
BACA JUGA :
Ekskresi adalah pembuangan hasil metabolisme, pahami organ dan fungsi
Nah untuk penjelasan yang lebih rinci mengenai resonansi, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Senin (25/7).
Pengertian resonansi.
foto: Unsplash/Kelly Sikkema
BACA JUGA :
Suspensi adalah, ketahui pengertian, kriteria, dan stabilitasnya
Resonansi berasal dari Bahasa Latin yang berarti menggema yaitu terdengar bersama-sama dengan suara keras suatu gelombang suara yang datang secara terus-menerus. Sebuah benda akan ikut bergetar dengan benda yang sedang bergetar jika memiliki frekuensi yang sama.
Resonansi adalah istilah yang familier untuk menggambarkan getaran suara atau bunyi. Istilah ini sering digunakan dalam beberapa bidang seperti bidang ilmu fisika dan kesenian. Dalam bidang kesenian, resonansi digunakan untuk meninjau suara saat bernyanyi, sedangkan dalam bidang fisika, resonansi digambarkan sebagai sebuah fenomena getaran suara yang tergantung pada kekayaan, warna, dan vibrasi bunyi.
Seperti disinggung di atas, resonansi dapat terjadi karena dua gelombang bunyi memiliki frekuensi yang sama dan saling berinterferensi secara konstruktif. Selain familier dalam beberapa bidang, peristiwa resonansi juga dapat terjadi pada manusia karena dipengaruhi oleh adanya pita suara. Pita suara menjadi objek yang bisa terbuka dan memiliki ruang terbuka.
Dalam cabang ilmu fisika, peristiwa resonansi dapat diamati dengan melakukan sebuah percobaan menggunakan tabung resonator yang panjang kolom udaranya dapat diatur dengan menaikkan atau menurunkan permukaan air dalam tabung tersebut.
Jenis-jenis peristiwa resonansi.
foto: unsplash.com
Terdapat beberapa jenis peristiwa resonansi yaitu sebagai berikut:
1. Resonansi udara.
Resonansi udara terjadi ketika melakukan percobaan bunyi pada garpu tala yang digetarkan di atas tabung udara. Jika getaran yang didengar lebih kuat, hal ini menunjukkan adanya resonansi dari udara di dalam tabung.
2. Resonansi selaput tipis.
Jika terdapat bunyi dari luar masuk melalui lubang telinga, maka selaput gendang pendengaran akan bergetar. Selaput gendang telinga pada manusia sangat mudah beresonansi sehingga dapat lebih mudah mendengar beragam jenis bunyi yang terdapat di sekitar kita.
Keuntungan dan kerugian resonansi.
foto: Unsplash/Pawel Czerwinski
Resonansi memiliki keuntungan yaitu dapat memperkuat bunyi asli. Contohnya pada bunyi yang dihasilkan oleh garpu tala. Sebenarnya suara asli garpu tidak tidak terlalu keras, tetapi ketika terjadi resonansi dengan kolom udara, suara garpu tala terdengar lebih keras. Sedangkan kerugian akibat adanya resonansi adalah timbulnya getaran yang menimbulkan kerusakan. Contohnya adalah resonansi yang terjadi akibat bunyi ledakan bom. Bunyi ledakan yang sangat keras dapat membuat bangunan yang ada di sekitar lokasi runtuh atau mengalami kerusakan lainnya.
Sumber: Sunni dan Islami. 2020. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Volume 2 Nomor 2: Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran "Tabung Resonansi" Untuk Guru Fisika Di SMK Al Amin Kilang. Mataram: Universitas Teknologi Mataram.