Brilio.net - Kampung Rawa Dewa adalah destinasi wisata alam yang terkenal dengan air terjunnya bernama Curug Citambur. Kampung yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini punya pemandangan yang sejuk, indah, dan udara yang bersih. Banyak masyarakat Kota yang datang ke tempat ini, untuk sekadar menikmati indahnya pemandangan.
Di tengah kampung tersebut, ternyata terdapat sebuah rumah yang lokasinya tidak jauh dari Curug Citambur. Rumah itu jauh dari kesan mewah dan modern, bangunannya terbuat dari papan kayu dan bambu, serta atap genting yang sudah pudar.
BACA JUGA :
Rumah bertema tropis ini punya sungai dan kebun buah di dalamnya, 9 potretnya bikin takjub
Meski bangunannya sederhana dan lawas, tapi siapa sangka jika rumah tersebut ternyata pernah ditawar hingga Rp 2,5 miliar. Akan tetapi penawaran tersebut ditolak oleh sang pemilik dan tetap mempertahankan rumahnya.
Lantas apa yang membuat rumah dari papan kayu itu ditawar dengan harga fantastis? Dan, mengapa sang pemilik enggan untuk menjualnya? Brilio.net melansir dari YouTube Hardi ArtVenture, berikut ini potret lengkap rumah di tengah bukit tersebut,Jumat (31/3).
BACA JUGA :
Rumah tua berplafon lapuk ini direnovasi tanpa arsitek, intip 9 potretnya yang bikin lupa aslinya
1. Perkenalkan, dia adalah Abang Jajang, warga Kampung Rawa Dewa sekaligus pemilik dari rumah yang ditawar sampai miliaran tersebut.
2. Abah Jajang adalah warga asli Citambur yang sudah tinggal selama 73 tahun di sana. Dia tinggal bersama putranya yang berbeda rumah.
3. Rumah milik Abah Jajang memang tampak sederhana, seperti rumah di kampung pada umumnya. Kendati demikian, rumah tersebut punya view yang mungkin tidak didapat jika kamu tinggal di perkotaan.
4. Sepanjang mata memandang, kamu dapat melihat hijaunya pohon dan bukit yang mengelilingi rumah tersebut. Selain itu terdapat Curug Citambur yang kini jadi destinasi wisata alam Cianjur.
5. Selain itu, meski rumah Abah Jajang sangat amat sederhana. Tetapi di depannya terdapat halaman dengan rumput hijau yang luas, serta tanaman hias yang cantik.
6. Menurut pengakuan Abah Jajang, rumahnya sempat ditawar oleh orang dengan harga Rp 2,5 miliar. Namun, penawaran itu ditolak oleh Jajang, sang pemilik rumah.
7. "Kalo dijual istilahnya, (jadi) mengurangi keluarga. Kalo nggak dijual berarti menambah keluarga" ujar Abah Jajang.
8. Maksud dari sang pemilik, jika rumahnya dijual, mungkin dia akan mendapat uangnya tapi tidak menambah teman atau keluarga baru. Tapi kalau rumah itu tidak dijual, maka banyak yang datang mengunjunginya, dan Abah jadi punya keluarga baru.
9. Di tempat ini banyak pengunjung datang untuk sekadar menikmati pemandangan alam yang disediakan. Bahkan sampai ada yang menginap di halaman rumah Abah Jajang.
10. Beberapa pengunjung yang pernah datang misalnya dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, bahkan sampai orang Australia.
11. Itulah potret rumah Abah Jajang yang ditawar Rp 2,5 miliar karena viewnya yang memanjakan mata. Apa kamu tertarik berkunjung ke sini?