Brilio.net - Secara harfiah kata sastra sering diartikan sebagai huruf, tulisan, dan karangan. Sastra dibagi menjadi sastra tertulis dan sastra lisan atau sastra lisan. Dari sini, sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan, melainkan dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra juga dikenal sebagai ilmu yang mempelajari bahasa dan karya-karya sastra suatu daerah. Seperti halnya dalam dunia pendidikan perguruan tinggi sastra sebagai salah satu jurusan perkuliahan, seperti Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Arab, dan lainnya.
BACA JUGA :
Pengertian hikayat, jenis, manfaat dan contohnya
Sastra tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena sastra terdapat dalam dunia manusia yang tersirat dan tersurat. Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, imajinatif, memiliki keindahan sebagai peniruan, dan gambaran dari kenyataan atau mimesis.
Untuk lebih jelasnya, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, ketahui pengertian, fungsi, dan jenisnya dari sastra, Selasa (17/5).
BACA JUGA :
Gurindam adalah: ini pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan jenisnya
Pengertian sastra.
foto: freepik.com
Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas dan meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Berikut ini pendapat menurut para tokoh terkait dengan sastra.
1. Plato.
Menurut Plato sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan.
2. Mursal Esten.
Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
3. Engleton.
Menurut Engleton, sastra yang disebutnya karya tulisan halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan, dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
4. Sudjiman.
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya.
5. Ahmad Badrun.
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alat, dan bersifat imajinatif.
Fungsi sastra
foto: freepik.com
Sastra memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Beberapa fungsi sastra di antaranya sebagai berikut.
1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmatnya atau pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan penikmat atau pembacanya karena sifat dan keindahannya.
4. Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembacanya atau peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik mampu mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi religius, yaitu sastra mampu menghadirkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani dari penikmat atau pembaca sastra.
Jenis karya sastra.
foto: freepik.com
1. Karya sastra bentuk prosa.
Karangan prosa adalah karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lainnya. Bentuk dari prosa dibagi menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru.
a. Prosa lama, yaitu prosa yang bersifat statis, ceritanya berkisar sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, dan bersifat feodal.
b. Prosa baru, adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapatkan pengaruh sastra atau budaya barat. Prpsa barui dapat digolongan seperti kisah, cerpen, novel, esei, dan kritik.
2. Karya sastra bentuk puisi.
Karya sastra bentuk puisi dibagi menjadi tiga yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern.
a. Puisi lama adalah puisi yang timbul pada masa masyarakat lama sebelum masyarakat Indonesia terpengaruh oleh kebudayaan asing.
b. Puisi baru, adalah puisi yang timbul pada masa masyarakat baru, setelah masyarakat Indonesia mendapat pengaruh dari kebudayaan barat.
c. Puisi modern, adalah puisi yang timbul karena masyarakat telah mendapat pengaruh dari kebudayaan dunia, jadi tidak hanya kebudayaan yang berasal dari barat.
3. Karya sastra bentuk drama.
Menurut Suroto (1990), berpendapat bahwa drama adalah rentetan kejadian yang berupa konflik dalam kehidupan manusia yang merupakan suatu cerita yang dipertunjukan di atas pentas atau panggung. Macam-macam drama dibedakan menjadi dua yaitu drama tradisional dan drama modern.
Sumber: Kusninwati. 2009. Mengenal Karya Sastra Lama Indonesia. Semarang:Alprin.
Parapat dan Aritonang. 2019. Buku Ajar Sastra dan Budaya Lokal untuk Perguruan Tinggi. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.